The Two Hurts - 31

2.8K 270 445
                                    

Sebelumnya, maaf kalau ada typo
🙏🙏🙏

***

Vany menunggu di depan pagar sekolah bersama beberapa temannya yang juga menunggu jemputan. Pembicaraan khas anak remaja, tidak akan jauh-jauh dari pesona kakak kelas yang sulit diabaikan. Apalagi Vany baru saja menerima cokelat dari salah seorang kakak kelas siang ini secara langsung di kelasnya, dan itu sukses membuat keadaan satu kelas berseru heboh.

"Eh, Van. Enak banget sih lo dapat cokelat dari kak Gery. Dia itu idaman seluruh cewek di sekolah tau!!!" ujar Nia, salah satu sahabat dekat Vany dengan manja, ia hentakkan kakinya sebab gemas sekaligus iri karena kejadian itu live di depan matanya.

Vany meringis sambil tertawa, pasalnya karena tingkah kakak kelasnya itu, ia kini mendapat sorotan dari seluruh siswa sekolah. Lihat saja setiap siswa yang keluar dari pagar sekolah ini, mata mereka tidak akan melewatkan pemandangan gadis yang berhasil menarik perhatian Gery.

Indri yang juga salah satu sahabat Vany membalas sinis tiap tatapan yang menghujani Vany. Ia tahu kalau sahabatnya itu tidak suka menjadi seleb, tapi karena kelakuan sok keren dari kakak kelas mereka, kini mereka harus menerima kalau mungkin akan ada drama kakak kelas yang melabrak adik kelasnya.

"Udah ih, Ind. Lo kok gitu banget balasin tatapan mereka," bisik Vany sambil menarik lengan Indri agar membalikkan tubuh untuk menghadapnya.

"Ih tapi gue kesel sama mereka yang liatin lo kayak gitu, Van." Indri mendengus sambil melipat tangan di dadanya. "Apa!?" Tantangnya saat ada dua pasang yang menatap mereka iri sambil berbisik-bisik.

"Indri udah." pinta Vany dengan sabar.

"Iya! Apa!?" Nia pun ikut menantang tak mau kalah.

"Kok lo jadi ikutan sih?" tanya Vany pada Nia.

"Kesel!" jawab Nia dan Indri bersama, dan itu sukses membuat Vany terkikik geli karena tingkah menggemaskan sahabatnya.

"Kok malah ketawa!?" tanya mereka lagi bersamaan.

Tawa Vany semakin keras. Belum sempat ia menanggapi tingkah kedua sahabatnya, suara klakson mobil lebih dulu datang. Ketiganya menoleh ke arah suara klakson mobil, itu adalah mobil jemputan milik Nia dan Indri yang datang bersamaan.

Dua pasang suami istri datang itu datang menghampiri mereka sambil tersenyum hangat. Vany dengan sopan membalas senyum dan menyalami mereka satu per satu. Netranya lalu dipenuhi dengan drama nyata tentang indahnya sebuah keluarga yang utuh. Ia tersenyum tipis, membandingkan dengan kehidupan keluarganya yang berbeda jauh dengan mereka.

Tinggal bersama dengan sang Bunda sejak kecil tanpa kehadiran sosok berlengan kuat di sisinya. Hatinya sedikit teriris dan rasanya cukup perih. Cokelat dan bunga yang sering ia terima di sekolah tidak bisa menggantikan secuil harapannya untuk hidup sesempurna seperti sahabat-sahabatnya.

"Yah. Kok kita duluan sih yang dijemput?" keluh Nia.

"Iya nih. Vany pasti kasian kalau nunggu sendirian di sini." sambung Indri, ia melihat Vany yang melamun. "Van?"

Vany mengerjap, lamunannya buyar karena sentuhan di lengannya. "Iya?"

"Lo ikut kita pulang aja ya? Biar kita antar." ajak Nia tulus, Indri mengangguk setuju.

The Two Hurts (GxG - COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang