"ini, SK purna tugasnya, pak Maheswara"
Lee Heeseung, guru tidak tetap ( GTT ) yang sedang berpikir keras, menghadapi realita yang tersaji di hidupnya. KITAS nya telah habis, ia sudah mengabdi 1 Lustrum demi almamater SMP Selaksa Cendekia itu. Menjadi guru bukan hal yang mudah, apalagi ia bukanlah warga negara Indonesia.
Ia tak bertutur kata apapun, menerima amplop itu adalah sebuah keharusan. Ia keluar dari ruangan kepala sekolah, sejenak duduk di kantin
"Haduh pak, manyun melulu. Banyak pikiran?" Ibu Sulastri, pemilik Kantin 'Brillian' itu menyodorkan sebuah teh manis hangat
"Ini Bu Las, SK purna udah turun"
"Lho, harusnya pak Mahes senang to, bisa pulang ke Korea, terus bina rumah tangga" Bu Sulatri kini memperhatikan guru muda itu, ia tidak bisa berbuat apa apa selain menjadi naungan sambat
"Ya, gimana ya Bu Las, sekolah ini masih buat saya betah di Semarang"
"Ada yang datang, ada pula yang pergi pak" Bu Sulastri kini mengaduk cangkir, membuatkan kopi pesanan guru Olahraga. Dentingan sendok membuat Heeseung tenang sejenak. "Bapak sudah datang, ada saatnya pula bapak pergi bukan?"
"Betul, ahh sudahlah. Saya pensiun, bukannya mati Bu Las"
Heeseung menghabiskan tehnya, lalu membayar sejumlah rupiah.
.
.
.
.
.
."Hayo, tugas kenakalan remaja yang belum segera"
"Baik paaak"
Heeseung memeriksa catatan tugas mata pelajaran Bimbingan Konseling ( BK ) kelas 9I. Banyak nilai kosong, setidaknya masih ada yang bisa ia kerjakan sebelum purna
"Pak..."
Heeseung diam, memandangi layar laptopnya yang menyala sedari tadi
"Pak... Pak Mahes?"
"Oh ... Ya Angger ? Ada apa ?" Sapaan muridnya membuat lamunan nya buyar
"Mengumpulkan tugas kelompok pak. Ini"
Murid itu memberi sebuah flashdrive, berisi powerpoint kerja kelompoknya itu
"Hmmm, ini perbaiki ya. Lalu susunan nya juga, overall bagus..."
"Baik pak" Murid itu hanya mengiyakan
"Ada yang tidak kerja?" Heeseung sedikit berbisik. Murid itu menunjuk absen 2, 14, dan 25
"Setelah jam BK, kamu sama temen PE Sahaja ke ruang BK ya"
Heeseung mencatat nilai. Angger Lazuardi adalah anak pintar, nilainya selalu memuaskan, ia dan beberapa teman angkatan 12 didaulat menjadi peer educator.
"Nayla, sini sebentar"
Gadis berjilbab itu datang, membawa buku BK dan hp nya
"Tolong temen yang masih kosong to, suruh ngerjain. Oke ?"
"Baik pak" gadis itu hanya mengangguk
"Lalu, kapan mau Sertijab ? Saya sudah dapat SK purna tugas"
Ketua PMR itu berdiri terdiam, memikirkan jawaban pembina nya itu
"Bulan depan pak, tanggal 1 Maret"
"Oke. Hari ini latihan ya, ujian materi Divisi. Sampaikan ke temen-temen kamu, angkatan 13 dan 14 juga"
Ia kembali ke habitatnya, Heeseung menutup kelas
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Angger, PE Sahaja kedepan nya mau bagaimana? Bapak sudah dapet SK purna"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saat Saya Purna || HeeNoo
Fanfiction[ONGOING, Update tidak menentu. Follow utk notifikasi update] "Pada akhirnya, semua akan kembali seperti semula, kan?" Ujarnya sembari ia membuka amplop cokelat, yang berisi surat purna tugasnya. Usai sudah ia berada dalam negeri nan jauh, mengabdi...