"mas sehat ?"
Kartika reflek menempelkan punggung tangannya itu, ke kening masnya
"sehat"
"ow.."
Kartika hening sejenak, memikirkan diksi yang tepat untuk mengutarakan isi kepalanya
"gini, mas. Kartika maem martabaknya dulu ya sepotong"
Glosarium:
Maem : Makan ( bahasa Jawa Ngoko )Ia tak tahan, godaan martabak manis berisikan keju dan matcha itu, terlalu susah untuk terabaikan
"Kartika tu udah dapet warning dari papa, masalah ke luar negeri gitu"
"warning?"
"habis umroh, aku tu kayak, pusing gitu, mual, terus gabisa tidur sampe 4 hari"
"ya, lalu ?" angger juga ambil sepotong, ia ambil bagian pinggir, toppingnya hanya sedikit.
"kata dokter, jetlag ku termasuk parah gitu, sampe harus mondok 3 hari"
Glosarium :
Jetlag adalah Gangguan tidur yang dapat memengaruhi orang yang bepergian cepat di beberapa zona waktu.Jetlag dapat terjadi berupa gangguan tidur sementara. Kondisi ini terjadi ketika jam internal tubuh tidak sinkron dengan isyarat zona waktu yang baru. Tanda-tandanya dapat berupa paparan cahaya dan waktu makan.
"hoo"
"nah, kata dokter harus pemulihan ± 2-3 tahun, jangan pergi pergi dulu, paling ngga kalau mau pergi masih 1-2 jam beda zona waktunya..."
"ya, mas paham"
"emm.. sorry.. Tapi kalau mas mau pulang, ya gapapa, Kartika sering ditinggal pergi kok.."
raut mukanya sayu, ia juga ingin pergi, tapi takdir berkata lain
"mas mau kita pergi berdua, kalau gitu kapan kapan aja, ya?"
"hm" potongan martabak di tangannya habis, ia mengambil lagi sepotong
suasana hening, sambil menatap satu sama lain, angger memikirkan suatu ide
"mas mau cerita"
"ya?"
"emm gini, masih inget kakeknya mas?"
"yang sisi ibu, atau yang meninggal tahun lalu?"
"yang meninggal sayang"
Kakek sisi ayah angger meninggal tahun lalu, itu kesempatan terakhir angger dapat bertemu keluarganya, sebelum mereka kembali ke Jenewa tepat sehari setelah pemakaman
"mas dapet hibah wasiat, rumah"
"wih" Kartika antusias, kali ini ia membuka segel botol kola yang sudah ia bawa dari kulkas tadi
"nah, rumah itu mas jual, pas itu mas udah mikirin sama konsultasi sama ayah. Kejual, terus dapet sekitar 2M.." ia melirik keatas, mengingat ingat nominal rumah tersebut
"ngga sayang mas dijual? kan hibah"
"rumahnya kegedean buat mas, rencana mau beli yang kecil aja gitu, yg 3 atau 4 kamar"
rumah hibah yang didapat memang luas. Selain luasnya rumah, pertimbangan lokasi dan pajak yang harus dibayar membuat angger berpikir dua kali
"terus?"
"mau temenin mas pilih-pilih rumah?"
"berarti nanti mas pindah dari rusun ke sana?"
"kita, sayang. Itu nanti, bakalan kita tinggalin, barengan. Gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Saat Saya Purna || HeeNoo
Fanfic[ONGOING, Update tidak menentu. Follow utk notifikasi update] "Pada akhirnya, semua akan kembali seperti semula, kan?" Ujarnya sembari ia membuka amplop cokelat, yang berisi surat purna tugasnya. Usai sudah ia berada dalam negeri nan jauh, mengabdi...