𝐝𝐚𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐦𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞

211 21 4
                                    

Listrik belum menyala, Heeseung dan Sunoo membereskan lampu minyak yang habis dipakai kemaren

"Love you"

Mereka berserempak, berkata hal yang sama, tertawa bersama, dan bercinta dalam waktu yang sama

"Sayaang"

"Hee, hari ini jadi kan?"

"Jadi lah" Heeseung mulai meraba sesuatu

"BUKAAAN, katanya mau ngajak kulineran, bosen gaada listrik dirumah"

"Ohh, jadi. Tapi..?"

"Hee, masih pagi ini" nafsu Heeseung yang terlalu besar, atau hanya salah paham ?

"Ayok mandiii, bersih bersih juga. Ngga lengket kah tadi main?"

"O..ohh. Yaa deh. Ambilin sampo baru, nanti dihukum lagi" Sunoo mengambil air, minum sedikit, katanya kerongkongannya kering

"Tapi hukumannya kamu suka kan?"

"Aish, Hee...!"

.
.
.
.
.
.

"Asin"

Sunoo mencicipi kuah kacang yang tercampur, ia melahap olahan tahu, telur, gorengan bakwan udang, tauge, dan lontong bersamaan. Disini, kaki menyebutnya tahu gimbal, biasanya didampingi dengan es kelapa

"Kalau gasuka, aku aja yang makan"

"Enak kok, cuma asin aja. Hee, tolong bukain dong" ia menyodorkan botol air es, Heeseung membuka segel tutupnya. Embun botol itu membasahi tangannya, Heeseung sejenak menyeka dengan tisu

"Listrik masih belum nyala ya?" Heeseung melihat sekeliling, restoran kecil itu tampak gelap, hanya matahari yang menjadi sumber cahaya. Mereka kepanasan, segera menghabiskan santapan dan pergi

"Sayaang, makan belepotan ih" Heeseung memperhatikan, ada jejak sambal kacang, segera ia seka dengan jarinya

"Apaansi, moduss"

"Lucu deh kalo ngambek"

"Hee!"

"Apa manis?"

"U..udah ah" ia tersipu, merasa panas karena mesin mobil belum menyala

"Hihi"

Mereka berkendara, cukup jauh dari lokasi pertama. Terlihat lalu lintas sepi, orang orang tidak banyak keluar hari ini. Polisi banyak mengaturnya jalan, lampu lalu lintas tidak bekerja sejak pemadaman listrik taadi malam

"Toko roti?"

"Ada roti favorit disini. Mau ikut masuk sayang?"

"Boleh, ngadem juga"

Mereka masuk ke toko roti itu, kecil seperti pabrik rumahan. Suara generator yang bising menyambut mereka diluar, serta dinginnya air conditioner yang menyala

"Sekalian beli roti tawar, dirumah habis" Sunoo teringat sesuatu, roti pendamping makan pagi sudah habis dirumah, walau sisa 2 potong. Roti itu basi, 2 potong itu ia buang, terdapat bercak hijau.

"Sayang, sinii"

"Sayang, sinii"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat Saya Purna || HeeNoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang