NSFW ⚠️
"gimana pak Mahes, Panjenengan yang menang, apa istri ??" Semua guru di ruang guru tertarik mendengarkan pertanyaan Bu Wati
"Belum Bu, istri belum mau"
"Nah, jangan dipaksa pak, nanti juga dia yang mulai" Pak Wawan menghampirinya, menepuk bahu dan minum kopi
"Pak Mahes, bukannya sekarang ada jadwal di 9E pak?" Bu Aprilia memandangi jam dinding, tampak jelas jam tersebut menunjukkan pukul 09.30
"Loh, iya. Saya duluan nggih pak, bu"
.
.
.
.
."9E..."
Heeseung mengecek catatan anak didiknya satu persatu, tampak banyak tulisan 'Cakar ayam'
Ia berhenti pada salah satu buku, tulisan tangannya tampak familiar
"Nak, salah satu. Tolong panggilkan Angger dari kelas 9I"
.....
"Ada apa pak ?"
"Surat kemarin tolong dibawa"
Angger berlari ke ruang BK, mengambil berkas yang Heeseung inginkan
"Ini pak"
Ia mengecek aksara satu persatu
"... Mirip..." ia menjejerkan surat dan halaman buku itu
"Mirip apa pak?"
"Cocokkan" Heeseung memberikan buku milih siswa 9E itu, lalu surat bernada ancaman yang Angger bawa tadi
"Oh iya pak, mirip"
"Kamu bawa pulang, pelajari. Kalau memang benar, kita laporkan. Paham?"
Angger mengangguk, lalu ia kembali ke kelas
"Pak, buku saya mau dikemanakan?" Salah seorang siswa berdiri
"Itu nak, cuma bapak suruh taruh di meja BK buat dinilai. Tulisanmu ruwet, butuh ketelitian dalam membaca" Heeseung memberi alibi
Pelajaran usai, Heeseung kembali ke ruang BK
"Hemph" ia menundukkan kepalanya
"Kenapa pak ? Kangen istri ya, padahal baru ditinggal sebentar"
"Kasus surat ancaman akhirnya ada titik terang Bu" Heeseung berbalik, menunjukkan foto halaman buku dan surat tersebut
"Loh, iya ya. Padahal itu dari jaman kapan pak Mahes" Bu Wati melihat dengan seksama
"Kalau memang dia pelakunya, satu sekolah bisa gempar..." Heeseung memegangi kepalanya
"La ini dari buku kelas berapa pak, dan bukunya siapa?"
Heeseung lalu membisikkan sesuatu
"HAH"
"Percaya ndak percaya ya Bu, memang betul begitu" Heeseung membela dirinya, hanya itu yang bisa ia sampaikan
"Karena sudah bawa² orangtua dan nyawa, harus alih kasus ke kepolisian pak" Bu Wati menghela napas panjang, prioritasnya kini teralihkan pada kasus Perundungan tingkat tinggi itu
Ruangan itu hening, Heeseung termenung sedangkan Bu Wati kembali bekerja
"Bu, saya pulang duluan boleh ndak ya" Heeseung melihat jam, yang selalu berdetak di mejanya itu
"Kalau mau manja manjaan, ya haruse bisa pak. Sekolah punya cuti menikah kok. Tapi njenengan kan masih ada kelas lagi kan pak ?" Bu Wati kini fokus pada layar gawainya
![](https://img.wattpad.com/cover/295810676-288-k409889.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Saat Saya Purna || HeeNoo
Fanfic[ONGOING, Update tidak menentu. Follow utk notifikasi update] "Pada akhirnya, semua akan kembali seperti semula, kan?" Ujarnya sembari ia membuka amplop cokelat, yang berisi surat purna tugasnya. Usai sudah ia berada dalam negeri nan jauh, mengabdi...