𝐬𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐣𝐚𝐛𝐚𝐭𝐚𝐧 -1

139 20 1
                                    

H-4

"22? Mepet banget"

"Mepet apaan, Masi ada waktu 4 harian"

Angger terbelalak, Nayla hanya menyebut angka acak yang terlintas. 22 April hanya tinggal empat hari lagi!

"Milih tanggal mepet banget Nayla, ngga mau tanggal 21 sekalian ? Hari Kartini gitu?" Heeseung juga heran, membawa 5 botol minuman berkarbonasi dari kulkas

"Taun lalu, Ika sama Qolbi tanggal berapa hee?" Sunoo mengambil botol itu dahulu, meminumnya sedikit, sambil ia selingi dengan biskuit

"Sama Bu, April. Cuma awal, sekitaran tanggal 3 atau 4" Angger juga minum, sambil mencari berkas berita acara sertijabnya dulu

"Tapi, kenapa duduk saya sama Angger jauhan gini pak ? Saya capek bolak balik pak" Nayla mengeluh, mesti berdiri menghampiri Angger

Ada yang aneh dengan posisi duduk mereka. Heeseung dan Sunoo duduk di sofa panjang yang menghadap dinding kamar. Angger berlawanan arah dari pintu, sedangkan Nayla berpandang keluar. Ditambah meja tamu yang rendah, namun panjang membuat Nayla merasa nyeri di lehernya

"Nanti istrinya cemburu"

"Istri ? Kartika?" Heeseung mengerutkan keningnya, siapa sosok yang dimaksud 'istri' itu ? Apa Sunoo bermain peran sekarang

"Iya, istri, Kartika. Kalian ini, nikah ngga ngundang kami ya" Sunoo berpandang sinis pada Angger

"Maaf Bu, kemaren juga akad setelah pulang, gaada seremonial apa apa"

"Pantesan... Sayang ngantuk"

"Tidur tuh, siang gini kok ngantuk si hubby.." Heeseung hanya tertidur di pangkuan manja Sunoo, tetap memegang botol sprite nya yang terminum ¼

"Ngger, sekali kali kamu gini ke Kartika, ahaha" Sunoo merayu rayu

"Siap Bu, kayaknya enak juga tidur dipangku begitu" baiklah, angger terbujuk, akan ia ingat apa yang terjadi hari itu

"Ngger, laporan pertanggungjawaban nya gimana ?" Nayla membuka hening yang berlarut sekejap itu

Jder, kilat menyambar didalam jiwanya. Diska lepas angger tertinggal dirumah Kartika ! Bisa habis ia ditumbuk Nayla kalau begitu

"Eee...."

Mereka bertiga berfokus pada satu hal, Angger yang panik! Keringat dingin sedikit bercucuran, hanya mukjizat yang bisa menolongnya

"Mana?" Nayla terus menengadah tangan, menjulurkan tangan itu kehadapan Angger

"Ketinggalan pasti, fiks no kecot" Heeseung memperkuat argumen yang ada di benak Nayla

"Angger!" Ada teriakan gadis dari luar, oh Kartika rupanya. Angger segera beranjak, menemui Kartika yang menggores sepeda diluar

"Mas, kebiasaan. Nih"

"Hehe, makasi sayang"

"Gaada reward apa apa gitu ?" Kartika berharap imbalan, entah uang, tindakan, ciuman barangkali ?

"Mau apa?"

"Cium"

Chu~, bibir mereka berkontak fisik, hanya sedetik

"M..makasih"

"Ati atiii" katanya, sambil melihat kekasihnya mengayuh sepeda meninggalkan dirinya dan flashdisknya itu

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sunoo sejenak berpikir, ia lapar namun menghindari karbohidrat; diet. Ia mencoba menilik ada apa didalam kulkas. Ada tomat, wortel, timun ?

Saat Saya Purna || HeeNoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang