"... hm?"
ia mendengar bising, datang dari arah dapur. Tampak ada secercah cahaya yang terselip diantara celah pintu, ianya memang datang dari dapur
".. sayang?"
tampak istrinya memotong timun, dan bahan lain. Nampak familiar, ia lapar.
Heeseung duduk, tanpa sepatah katapun terucap. Ia hanya melihat meja makan kosong. Hanya ada teko berisi air dan gelas kosong bersih.
"mas laper? kalo iya makan punya adek dulu aja, ya?"
tersaji bibimbap dalam mangkok itu, mangkok yang sama seperti di negara asalnya. Ada timun, wortel, jamur Shitake, sandung lamur, serta tak lupa nasi yang tertimbun dibawah. Oh ya, ada penutup berupa telur goreng serta saus gochujang disana. Ianya siap dicampur aduk menjadi hidangan yang mengenyangkan.
Sunoo menumis singkat sandung lamur yang memang telah dimarinasi sebelumnya, sementara bahan yang perlu direbus sudah ia rebus sebelumnya.
"mas.. mari, makan.."
kala ia mengambil air dingin di kulkas, agaknya mangkoknya habis tak bersisa. Miliknya dicampur jadi satu bersama milik heeseung
maybe, he's starving.. mas blom makan dari siang...
"mas laper banget ya? mas makan duluan, ya? mau masak lagi buat adek sendiri"
tangannya lincah memotong timun, kesukaannya. Nyaris satu timun ia gasak habis, sebelum Heeseung menghentikan dirinya
"mas, nambah ekstra timun?"
"bawa"
".. MAS!" tangannya mencengkram bahunya kuat, ia takut
agak kaget si ya, ia langsung dibopong, entah kenapa
( Seung, yang anda bopong tu tiga nyawa sekaligus lo -author )
"sayang, masi percaya kan sama mas?"
"eumh..."
kali ini, ia hanya butuh kepercayaan. Anggukan diterima, mereka ber... dua? atau empat? menuju kamar
"kita makan, ya?"
"baiklah... sesuka hati... mas"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."mas dulu" sunoo sungkan, ia teringat sabda ibunya; muliakan suamimu!
"kamu yang laper kan ? kamu dulu"
sendok itu penuh, ada ekstra timun diatasnya, memang untuk sunoo; dia suka timun :p
"enak?"
"emh, hm"
paduan semua sayur tersebut menjadi satu, gigitan renyah timun segar itu menjadi pelengkap yang sempurna
"mas maem.."
"iya, iya. Mas juga makan"
Heeseung ambil sesendok penuh, sama seperti tadi, lalu ia masukkan bulat bulat. Tak lupa ja juga mengambil seiris timun, tatkala ia membiasakan diri dengan sayur tersebut
hm, timun itu sayur apa buah, ya?
"sorry.." Sunoo membuka obrolan
".. for what, babe?" heeseung sedikit meminta kejelasan
"ya, yang tadi itu.."
heeseung tersenyum, seraya mengelus pipi halus putihnya, dingin.
"mas ngga marah"
"beneran?"
"tadi pagi tu.. tiba tiba mas pusing, gatau kenapa. Terus mas tidur, mas gamau ganggu kamu dulu, makanya mas tidur di kamar tamu" jelasnya seraya meneguk sebotol air
KAMU SEDANG MEMBACA
Saat Saya Purna || HeeNoo
Fanfic[ONGOING, Update tidak menentu. Follow utk notifikasi update] "Pada akhirnya, semua akan kembali seperti semula, kan?" Ujarnya sembari ia membuka amplop cokelat, yang berisi surat purna tugasnya. Usai sudah ia berada dalam negeri nan jauh, mengabdi...