"Saya guru BK pengganti bapak" seorang wanita belia datang ke ruang BK, duduk di meja yang kosong
Heeseung hanya diam, menjunjung tasnya dan pergi ke 9D
"Pagi anak anak, sudah berdoa?" Heeseung menyapa kelas pertamanya di hari Kamis
"Pagi paaak, buuu"
Bu? Oh, guru baru itu mengekor, berdiri di sudut ruangan
"Bu, duduk Bu. Kursi yang ini kosong" salah seorang peserta didik mempersilakan guru baru itu duduk, namun ia menolak
"Duduk, mbak duduk juga, itu kursi kosong"
Mereka semua duduk, Heeseung memulai pelajaran seperti biasa
"Masih... Ada yang kesulitan untuk menyalurkan emosinya? Tidak ada ? Bener ya, sekarang baik tanya. Bagaimana cara menyalurkan emosi menurut pengalaman kalian sendiri sendiri" Heeseung memegang buku, dan mencoret papan tulis. Ah, ia terlalu seksi saat mengajar, balutan kemeja hitam putih ia kenakan sedari kemarin, imbas dari Penilaian Kinerja Guru. Ia bukan guru tetap karyawan; harus menggunakan pakaian honorer, tanpa dasi
"Ehem, hari ini tugas aja ya, membuat poster digital / manual, cara menyalurkan emosi. Yang digital silakan dicetak, kertas A4"
Heeseung sebenarnya sedang tak berminat mengajar, istrinya lebih penting hari ini. Ia kembali ke ruang BK, Oh, ada PLP* yang disana pula
Glosarium
PLP : Praktek Lapangan Persekolahan, nama lain dari PPL. Guru PLP adalah mahasiswa yang 'magang'; bekerja dan mengajar seperti guru pada umumnya, untuk beberapa waktu"Pak, gaada niatan nyari istri kedua pak?" Seorang PLP menggodanya, tampaknya bukan PLP mapel BK
"Hush, ngawur" teman laki lakinya menutup mulut nyerocos temannya itu, takut Heeseung tersinggung
"Ahaha, ya... Kalau ada yang kayak istri saya... Kayaknya ngga dulu deh" Heeseung hanya tertawa ringan
"Sudah beristri pak?" Guru BK baru itu mencoba mengakrabkan diri
"Sudah. Tidak lihat saya pakai cincin kawin?" Tak hanya itu, Heeseung memamerkan foto Sunoo
"Maaf pak kalau saya lancang"
"Kalau gaada hubungan sama pekerjaan, jangan tanya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Aslinya guru barunya agak resek" Heeseung kini berkeluh-kesah, merangkul istrinya di ranjang, sementara Sunoo masih asyik bermain gawai
"Hemm, yaa... Modus kali"
"Loh, kok gitu. Ngga takut suamimu direbut orang?" Ia menggodanya sedikit, bermain mimik muka
"Ya.. tau kan akibatnya, Lee Heeseung sayang?" Ia meremas susu kotak yang ia bawa, maknanya tersirat, itu sebuah ancaman!
"Iya sayaang, gabakalan kok. Kamu cukup"
"Emh sayang hee"
........
"Bener nih ngga ikut?" Heeseung bersiap, setelan Pramuka sudah ia kenakan kali ini, dan Sunoo membantunya
"Ngga deh, hari ini capek banget rasanya"
"Yaudah. Istirahat yang cukup, makan juga yaa"
"Iyaaa"
Ia mengambil kunci mobil, masuk kedalam
"Bentar, sun dulu" Sunoo berharap sesuatu
Cup, bukan dikening, namun di bibir imut miliknya yang manis
KAMU SEDANG MEMBACA
Saat Saya Purna || HeeNoo
Fanfiction[ONGOING, Update tidak menentu. Follow utk notifikasi update] "Pada akhirnya, semua akan kembali seperti semula, kan?" Ujarnya sembari ia membuka amplop cokelat, yang berisi surat purna tugasnya. Usai sudah ia berada dalam negeri nan jauh, mengabdi...