22. Spin the bottle

7 2 0
                                    


"Tes! Satu dua.. oke semuanya, mohon perhatiannya!" Kakak pramuka itu naik ke kursi agar posisinya lebih tinggi. "Oke jadi kali ini kita mau main game nih, game apa tuh kak? Nama gamenya spin the bottle, pasti udah nggak asing lagi dong? Atau ada yang masih belum tau?"

Beberapa orang menggelengkan kepala bingung.

"Oke nggak apapa, jadi permainanya seperti ini, gampang kok, nggak susah-susah. Setiap kelompok dan satu orang kakak pramuka akan duduk membentuk lingkaran, masing-masing akan diberi satu botol yang menjadi alat permainan pada kali ini. Saat game dimulai, satu orang akan memutar botol yang berada di tengah lingkaran, ketika putaran terhenti, orang yang ditunjuk oleh tutup botol adalah yang akan bermain."

".. orang itu akan diminta memilih truth or dare? Jika pilih kejujuran orang di sebelahnya akan memberikan pertanyaan yang harus dijawab jujur, namun jika memilih tantangan ia harus bersiap menerima tantangan apapun itu. Peraturannya, tidak boleh memberi tantangan yang melanggar SARA ataupun moral seorang anak pramuka, bisa dipahami?"

"BISA KAKK!"

"Oke selamat bersenang-senang, sekian."

Aku menutup mulut karena menguap, dingin sekali sih bikin mengantuk saja. Api unggun di lapangan memang masih menyala, namun tidak sebesar sebelumnya.

"Kelompok sebelas ya?"

Aku menoleh.

"Iya kak," jawab Jevan dan Chandra.

"Baik. Sini dek, kita buat lingkaran," arah kakak pramuka cewek tersebut.

Aku, KCCK plus Rena duduk melingkar di lapangan beralaskan rumput. Posisinya itu aku, Jevan, Rena, kakak pramuka itu, lalu Jerry, Chandra dan yang terakhir Rendra.

"Pertama perkenalan nama kakak Ifana, panggil aja kak Ifa. Kakak dari kelas duabelas ipa lima.."

"Salam kenal kak Ifa, saya Chandra, orang paling kalem di lingkaran ini—"

"YEE!!" sorak kami tak setuju.

"Kalem dari hongkong?"

"Gue mah dari New York, Ren. Bukan dari Hongkong."

"Sudah, sudah.." Kak Ifa tertawa. "Jadi, kita kenalannya sambil main aja ya. Nanti yang ditunjuk sebutin dulu namanya, oke?"

"Oke kak."

Kak Ifa meletakkan botol kosong bekas sirup di tengah-tengah lingkaran.

"Siapa yang mau putar?"

"Saya kak!" Rendra mengangkat tangan, kemudian mencondongkan tubuhnya.

"Spin the bottle!"

Botol berputar kencang, terus berputar, masih berputar, kami menunggu sambil menahan napas.

"YHAA!" Chan memekik ketika botol terhenti mengarah padanya.

Rendra tertawa puas.

"Truth or dare, Chan?" tanyaku langsung.

"Berhubung Chan orang yang pemberani, baik dan rajin menabung. Gue pilih truth—"

"Ah Chan nggak seru nih!" potong Jevan tertawa.

"Iya, cemen ah! Nggak menantang," tambah Rendra.

"Elahh ni dua bocah, oke fine gue pilih Dare! Puas lu?" ganti Chan langsung, pantang dipancing memang.

"Ayo yang di sebelahnya, kasih tantangan," ucap kak Ifa.

"Jer!"

Jerry berpikir sejenak, "Hm.. coba kamu ke kelompok lain Chan, trus bilang ke mereka 'aku belom mandi loh' pake nada bangga."

19 reasons to love you | 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang