Ini keluar sebentar, Al. Nanti pulang aku bawain martabak manis kesukaan kamu deh, oke?Bang Chan pergi kak
Loh bukannya Jerry main sama kalian?
Rendranya udah pamit pergi sayang
"Ayah, Ibu, Ala ijin ke luar ya.."
Aku menghampiri orang tuaku yang tengah asik menonton acara lawak di televisi.Malam ini rasa penasaranku sudah berada di ujung tanduk, tidak bisa di biarkan lagi. Aku harus tau ke mana teman-temanku pergi.
"Loh mau ke mana lagi? Tumben ini rapi?"
"Ee-- ke rumah temen, Yah."
"Bohong, mau pacaran ya kamu?"
goda ibuku bercanda."Pacaran sama siapa, Lee Taeyong. Ala pergi dulu!"
Sebelum banyak pertanyaan yang muncul, aku segera melesat menuju pintu. Tenang saja, kalau orang tuaku tidak memanggil artinya aku diizinkan pergi.
Di luar rumah, seorang cowok dengan motor yang masih berusaha ia nyalakan itu telah stand by.
"Bang!"
"Astaga!" Bang Ajep mengelus dada kaget.
Aku menurunkan kudung hoodie lantas berdecak, "Bisa nggak nih, Bang?"
"Bisa, sebentar.." Lelaki itu kembali mencoba menyalakan mesin motornya, sekali percobaan gagal, sekali lagi.. akhirnya mesin menyala.
"Nah! Ayo naik!"
Yakin tak yakin aku naik ke boncengan Bang Ajep. Memang sih motornya tak senyaman motor KCCK, tapi tetap saja ini sangat membantu.
Jangan salah paham dulu.
Aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengan lelaki yang bekerja di bengkel sebelah Indomaret ini. Dia hanya mengantarku membuntuti teman-temanku.Karena jujur, aku tidak tahu harus minta tolong pada siapa lagi, aku kan tidak punya banyak teman. Lagipula sebelumnya diriku juga belum pernah pergi dengan siapapun--di malam hari-- kecuali keluargaku dan KCCK. Dan anehnya Bang Ajep mau mau aja.
"Ke kanan atau kiri, dek Al?"
Aku kembali melihat layar ponselku, "Kiri, Bang!"
Motor berbelok ke kiri.
Melewati tiang lampu lalu lintas dan beberapa pengendara penunggu lampu berubah warna.Baiklah pertama, aku ingin meminta maaf pada KCCK karena harus melakukan ini, salah mereka sendiri tidak mau terus terang. Aku kan jadi super duper penasaran.
Kedua, teruntuk Jevan, aku sangat minta maaf karena harus memasang aplikasi pelacak di ponselnya. Well, biasanya itu digunakan untuk seorang pacar yang posesif berlebihan terhadap pacarnya, kalian pasti tau kan.
Semacam maps yang menunjukan jelas dimana lokasi ponsel alias posisi orang yang ingin diintai. Ini sangat menganggu privasi, tapi sumpah setelah ini aku berjanji akan memberi tahu Jejel dan menghapus aplikasi yang sama seperti di ponselku tersebut.
Dan alasan aku memasang aplikasi tersebut di ponselnya adalah karena Jevan bukanlah orang yang langsung menyadari sesuatu, tidak seperti Jerry. Tidak mungkin juga aku memasang di ponsel Chan, menyentuh hp nya saja aku tidak diperbolehkan, kalau Rendra? Mending jangan coba-coba deh, salah-salah tanganku yang ditebas olehnya.
"Ala, apa nggak salah nih?" tanya Bang Ajep ketika aku mengarahkan ke belokan yang terakhir.
Mataku pun seolah enggan berkedip, kepalaku menanyakan pertanyaan yang sama. Apa tidak salah?
KAMU SEDANG MEMBACA
19 reasons to love you | 00L
Novela JuvenilMemang benar tidak pernah ada alasan tertulis untuk mencintai. Kamu adalah sebuah pengecualian. - '19 reasons to love you' adalah sebuah tulisan sederhana yang Ala tuliskan sebagai hadiah ulang tahun untuk cowok bernama Jevan, sahabat sekaligus satu...