16.

996 220 22
                                    

"Yang kali ini aku tidak akan sebodoh dulu Dyandra."

Dyandra membulatkan matanya kemudian reflek mendorong tubuh Chandra agar menjauh darinya. Jantung Dyandra berdetak tak beraturan, nafasnya bahkan masih tersengal karena efek dari ciuman mereka lalu sekarang bertambah tak beraturan saat Chandra berkata demikian.

Chandra menatap Dyandra dengan sepasang mata yang masih berkabut, jangan lupakan dengan senyum miringnya yang sengaja di tunjukan kepada Dyandra.

"Ngomong apasih kamu?!! Nggak usah ngaco kamu, Chan!" Semprot Dyandra. "Hubungan kita beberapa minggu yang lalu hanya hubungan one night stand, nggak lebih. Nggak usah pura-pura polos, aku juga yakin kalau kamu tahu apa itu one night stand."

Wajah Chandra masih terlihat tenang, lebih tenang dari pada sebelum-sebelumnya. "Aku ngomong apa? Apa kamu udah lupa? Kalau kamu udah lupa, mau aku bantu coba ingetin? Aku masih sangat ingat kejadian beberapa minggu yang lalu, Dyandra, begitu pula dengan rasanya, masih sama, tetep sempit kayak biasa--"

"Stop!!" Potong Dyandra sambil mengangkat tangannya di depan wajah Chandra. "Nggak usah percaya diri kamu. Yakin sekali kamu kalau aku bakal hamil anak kamu." Imbuhnya.

Chandra menyeringai menatap Dyandra. "Why not? Aku nggak bilang kalau kamu pasti bakal hamil, Dyandra. Aku cuma mengingatkan kemungkinannya. Nyatanya lima tahun yang lalu kita cukup sekali melakukannya. Jadi, tidak menutup kemungkinan kejadian lima tahun yang lalu akan terulang kembali, kan?"

"Mari kita perjelas, Chan. Hubungan kita beberapa minggu yang lalu nggak lebih dari hubungan satu malam, satu malam nggak melibatkan hati apa lagi sampai pertanggung jawaban, nggak!"

Sepasang mata Chandra menatap tajam ke arah Dyandra. "Aku cinta kamu, Dyandra. Dan aku yakin kamu juga masih mencintaiku, aku bisa merasakannya lewat ciuman tadi. Yang tadi 100% kita sama-sama sadar, Dy." Ujarnya lirih, sedangkan Dyandra masih terpaku tidak tahu harus menjawab apa.

"Ayo kita perbaiki segalanya. Ah, no! Cukup aku yang akan perbaiki segalanya, kamu nggak perlu melakukan apa-apa. Jalani hidupnu seperti biasa, aku hanya minta satu hal..."

Tubuh Dyandra terasa bergemetar begitu pula jantungnya yang berdebar tidak karuan. Mata Chandra masih menatap Dyandra begitu dalam.

"Beri aku kesempatan kedua untuk menjadi papa Naga, Dy. Beri aku kesempatan kedua untuk jadi suamimu, untuk memperbaiki kerusakan yang sudah pernah aku buat, aku bisa melakukannya. Aku akan menghabiskan sisa hidupku untuk membuktikannya kepadamu dan juga Naga."

"Menikahlah denganku Dyandra, beri aku kesempatan untuk membuat kamu dan Naga bahagia." Imbuhnya sungguh-sungguh, bahkan kali ini tidak ada keraguan yang Dyandra lihat dari mata Chandra.

Mata Dyandra mulai basah oleh air mata saat mendengar ucapan Chandra. Haruskah Dyandra merasa bahagia, tapi kenapa masih ada rasa kurang percaya di dalam hati Dyandra.

Dyandra masih termenung dan tidak tahu harus menjawab apa. Ajakan menikah tiba-tiba dari Chandra bahkan tidak pernah terlintas di pikiran Dyandra selama hampir enam tahun ini. Begitu pula dengan Chandra yang sadar jika ajakan menikahi Dyandra sepontanitas begitu saja keluar dari dalam pikirannya.

Chandra tidak mau membuat kesalahan lagi untuk kedua kalinya, Chandra tidak mau kehilangan Dyandra lagi, terlebih sekarang ada Naga. Peduli setan dengan pacar Dyandra, karena Chandra hanya menginginkan Dyandra dan anaknya untuk menjadi miliknya.

"Chan." Ujar Dyandra tiba-tiba memecah keheningan di antara mereka.

"Ya?"

"Tidak bisakah kita bersama-sama membesarkan Naga tanpa harus ada sebuah ikatan pernikahan?"

Lost In The Past ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang