"Malam ini Naga bobok sama kakek, ya?"
Ucapan Jaremmy membuat dada Dyandra berdetak tidak karuan. Mata Dyandra dengan perlahan mencoba melirik Chandra melihat reaksi lelaki itu.
Hari sudah semakin larut, pagi tadi Dyandra dan Chandra akhirnya melangsungkan pernikahannya. Hanya butuh tiga hari mempersiapkan segalanya. Sesuai kesepakatan di awal, mereka hanya akan menikah secara agama terlebih dahulu.
Rencananya, setelah proses penggarapan film Chandra selesai, Chandra baru membawa Dyandra dan Naga ke Surabaya untuk memikirkan acara resepsi pernikahannya dan segera mengurus akta kelahiran Naga. Keluarga Chandra bahkan juga tidak ada yang tahu jika Chandra sudah melangsungkan pernikahannya hari ini.
Chandra membawa Daeri yang kebetulan sahabatnya untuk menjadi saksi, sedangkan Dyandra juga tidak mengundang banyak orang selain orang-orang terdekat dan karyawan di butiknya.
Semuanya serba seadanya. Tidak ada acara besar-besaran. Hanya ada dekor minimalis, tukang foto, catering dan MUA yang Dyandra sewa.
"Kenapa kek? Naga kan pengen bobok sama papa, mama." Protes Naga polos.
"Mama kamu kan sekarang ada papa yang nemenin bobok. Kakek yang sendirian, jadi sekarang gantian Naga temenin kakek bobok." Bujuk Jaremmy.
"Tapi biasanya kakek juga bobok sendikhi." Naga masih tidak mengerti. Saat Jaremmy hendak menjawab, Dyandra sudah menyela ucapan ayahnya.
"Naga boleh bobok sama mama dan papa."
Naga langsung bersorak gembira, sedangkan Jaremmy menatap Dyandra dengan dahi berkerut penuh dengan tanda tanya. Dyandra menghindari tatapan ayahnya. Namun tatapannya malah tidak sengaja mengarah ke mata Chandra yang terlihat tengah mengejek ke arah Dyandra.
Chandra tahu jika Dyandra sengaja menggunakan Naga agar malam ini dia tidak terlibat keintiman berdua dengan Chandra.
Tapi Dyandra sendiri rasanya juga masih kikuk, setelah sekian lama mereka tidak lagi berjumpa, lalu tiba-tiba mereka menikah, segalanya begitu cepat terasa hanya sekali mengedipkan mata statusnya bahkan kini sudah berubah.
Rasanya Dyandra malu jika malam ini juga mereka langsung berhubungan intim. Kecuali khasus kemarin waktu Dyandra mabuk, dia tidak sadar. Beda dengan sekarang yang seratus persen dia sadar se-sadar-sadarnya. Meskipun Dyandra tahu jika status mereka sekarang sudah sepasang suami istri, Dyandra juga tidak akan selamanya menghindari Chandra, tapi untuk saat ini. Biarlah, Dyandra masih butuh waktu untuk terbiasa dengan keintiman yang lebih jauh.
Membayangkan tubuhnya kembali bersatu dengan tubuh Chandra tanpa sehelai benang dengan keadaan sadar saja membuat tubuh Dyandra merinding seketika, bahkan wajahnya sudah panas terbakar malu, apa lagi saat melihat Chandra yang tengah menatap ke arahnya sambil mengangkat sudut bibirnya seakan dia tahu apa yang tengah Dyandra pikirkan saat ini.
Saat masuk kedalam kamar, Dyandra tanpa mengucapkan kata-kata langsung masuk kedalam kamar mandi, bahkan sengaja berlama-lama untuk menghindari Chandra, meskipun Dyandra tahu hal itu tentu saja tidak akan bisa.
Chandra dan Naga sibuk bercerita di atas kasur. Naga sudah lengkap dengan piyama bergambar jerapahnya yang lucu, Chandra masih dengan kemeja putih yang pagi tadi ia gunakan untuk akad nikah.
Fokus Chandra mendengarkan cerita Naga seketika terhenti saat melihat Dyandra keluar dari dalam kamar mandi. Wajah Dyandra terlihat lebih segar juga terbebas dari make up. Namun wanita itu berkali-kali lipat lebih cantik, menurut Chandra.
Rambut panjangnya tergerai setengah kering pertanda ia menghabiskan waktu lama untuk mengeringkan rambutnya selain menghindari Chandra pastinya.
Chandra tersenyum geli saat melihat setelan piyama Dyandra. Dyandra sengaja memakai setelan panjang, celana panjang serta lengan panjang berbahan satin berwarna maroon yang membungkus tubuh seksinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In The Past ☑
Storie d'amoreSetelah lima tahun menghilang bak di telam bumi, tiba-tiba Dyandra menunjukan dirinya di hadapan masalalunya dengan niat hanya untuk memastikan jika benar-benar sudah tidak ada yang tersisa di hatinya untuk pria tersebut. Tapi Dyandra lupa, pria yan...