12

925 214 32
                                        

Ya Tuhan. Kenapa Chandra ada di sini? Bukankah lelaki itu sudah pergi sejak tadi? Bukankah mereka sudah saling berpamitan dan mengucapkan selamat tinggal. Seharusnya dia tidak ada di sini, tidak ada tempat untuk Chandra di sini.

"Dy... ayo!!" Seru Sean yang terlihat sudah berdiri di sebelah mobilnya, sedikit jauh dari jarak Dyandra.

Melihat tidak ada pergerakan dari Dyandra, Sean kembali berjalan mendekat ke arah Dyandra. "Kenapa Dy? Wajah kamu pucat banget?" Tanya Sean khawatir kenapa wajah Dyandra tiba-tiba terlihat pias sekali.

"Mama sakit?" Naga ikut bertanya dengan mendongakan wajahnya.

Dyandra menggeleng lemah, sesekali matanya mencuri pandang ke arah Chandra. Dyandra bahkan bisa melihat senyum yang ada di bibir Chandra tiba-tiba lenyap, pandangan Chandra teralih menatap Naga, Sean dan juga Aleira secara bergantian, sedangkan Dyandra semakin merasa gelisah, jika bisa mungkin Dyandra ingin ngompol saja di tempat rasanya.

Lain Dyandra, lain pula Chandra. Chandra yakin jika pria yang bersama Dyandra saat ini adalah Naga, pacar Dyandra, tapi siapa kedua anak kecil itu? Apa Dyandra mempunyai pacar seorang duda? Apa lagi melihat interaksi Dyandra dan pacarnya, mereka terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia.

Dan, jika Chandra tidak salah dengar, anak kecil yang berada di gandengan Dyandra bahkan memanggil Dyandra dengan sebutan mama, apa memang sudah sedekat itu hubungan mereka sampai-sampai orang lain di izinkan memanggil mama?

Jika bukan karena ikat rambut Dyandra yang tertinggal di mobilnya, Chandra juga tidak akan mau repot-repot berputar arah untuk kembali menemui Dyandra, atau mungkin memang yang sebenarnya Chandra hanya mencari-cari alasan agar bisa bertemu lagi dengan Dyandra?

Entahlah, seperti ada perasaan yang mendorong Chandra agar kembali memutar mobilnya untuk menemui Dyandra saat itu juga, dan di sinilah Chandra, tadinya ia sudah merasa gelisah karena tidak menemukan keberadaan Dyandra, mungkin Dyandra sudah pergi dari gedung itu, tapi saat Chandra akan masuk kedalam mobilnya, tidak sengaja matanya menangkap siluiet Dyandra dari kejauhan yang tengah berjalan ke arah parkiran.

Seketika senyum Chandra mengembang. Sebelum menyadari adanya sosok pria yang pagi tadi ia temui di butik.

Chandra menghela nafasnya, apa sebaiknya ia pulang saja, rasanya tidak pantas menemui Dyandra saat wanita itu tengah bersama kekasihnya. Tapi lagi-lagi otaknya tidak sejalan dengan hatinya. Bukannya pergi Chandra malah berjalan mendekat ke arah Dyandra.

"Hay, Dy..." sapa Chandra terlihat biasa saja karena tidak mau pacar Dyandra salah paham terhadapnya.

"O-oh, Chan." Dyandra menjawab lirih, tentu saja ia ketakutan bukan main, bahkan tubuhnya sudah gelisah, secara perlahan Dyandra sudah berdiri di depan tubuh Naga, berusaha untuk menutupi tubuh Naga dari jangkauan Chandra.

Namun yang Chandra tangkap, mungkin Dyandra takut jika pacarnya salah paham. Lalu Chandra mengambil inisiatif untuk menoleh ke arah Sean sambil menganggukan kepalanya, menyapa sopan, tidak urung Sean juga membalasnya dengan anggukan, lalu Chandra tersenyum kepada anak gadis yang ada di gendongan Sean.

"Dyandra... aku cuma mau kembaliin ini, tadi ketinggalan di mobil." Ujar Chandra tanpa basa-basi.

Dyandra mengangguk kaku lalu segera menerima ikat rambutnya dari tangan Chandra. Setelah ini Dyandra hanya ingin urusan mereka selesai dan Dyandra ingin segera pergi dari sini, dari hadapan Chandra.

"Makasih." Ujar Dyandra sambil menggigig bibirnya, saat Chandra mencuri lihat ke anak kecil yang ada di balik tubuh Dyandra, Dyandra seolah sengaja menutupinya lagi dari Chandra.

"Kalau boleh tahu, siapa yang sekolah di sini, Dy?" Tanya Chandra.

"Hmm... itu--"

"Aku, Om." Sebuah suara yang tiba-tiba muncul dari belakang tubuh Dyandra. Ya, lelaki kecil itu menyembulkan kepalanya dari samping tubuh Dyandra, membuat kepala Chandra menunduk ke bawah lalu mata Chandra langsung bertatapan dengan mata bening milik bocah itu.

Lost In The Past ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang