13

933 211 14
                                    

"Nama kamu Naga?"

Tanya Chandra yang masih tidak percaya. Jadi sebenarnya yang punya nama Naga bukan pacar Dyandra tapi nama bocah kecil ini?

Bocah itu mengangguk pasti, lalu Chandra menoleh ke arah Dyandra yang berdiri mematung dengan wajah pias, sementara matanya sama sekali tidak berani membalas tatapan Chandra.

Nama anak itu Naga.
Umurnya empat tahun sebelas bulan.
Dyandra punya tato Naga.
Anak itu memanggil Dyandra mama.
Apa ini Tuhan?

Perasaan campur aduk menyerang Chandra, namun Chandra masih berusaha menepisnya. Tidak mungkin kan Dyandra melakukan ini padanya? Apa Dyandra setega itu? Chandra perlu memastikan sesuatu, mungkin saja pendengarannya barusan tidak berfungsi dengan baik.

"Oh hallo kid, by the way, om baru inget kalau belum kenalan sama kamu." Ujar Chandra sambil mengulurkan tangannya pada bocah itu yang tangannya masih bedara di genggaman Dyandra.

"Nama om Chandra Emilio Jaleed, nice to meet you."

Dyandra seperti enggan untuk melepas genggaman tangan anak itu, bahkan wajah Dyandra sudah pucat pasi. Saat Dyandra mencoba mendorong tubuh bocah itu untuk masuk kedalam mobil, Chandra bahkan tidak meyangka jika sebuah tangan mungil tiba-tiba menjabat tangan Chandra.

Chandra sampai memejamkam matanya, hatinya nyeri sekali saat tangan mungil itu menggenggam kuat tangan Chandra.

Dyandra nggak mungkin setega itu kan?

Ya, Dyandra tidak mungkin melakukan ini kepadanya.

Berulang kali Chandra mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Namun tidak seperti biasanya saat Chandra penuh dengan rasa percaya diri yang optimis, bahkan Chandra ragu dengan keyakinannya sendiri, apa lagi saat Chandra membuka matanya langsung bersirobok dengan kedua mata jernih milik anak itu.

"Oh, nama Om sama kayak namaku." Jawabnya degan wajah terkejut.

Iya, nama kita sama bahkan senyum kita juga sama, kenapa bisa gitu ya nak?

Bibir Chandra mencoba tersenyum sambil bergetar, semuanya semakin jelas bahkan tanpa Dyandra menjelaskan kepada Chandra.

"Namaku, Nagakha Eilshan Jaleed. Panggilannya Naga. Nice to meet you too, Om Chandkha."

Chandra menatap dalam bocah bernama Naga itu yang juga tengah menatap Chandra dengan senyumnya yang mengembang. Senyum yang sangat mirip dengan senyum Chandra.

Damn! Chandra bahkan tidak ingat kapan terkahir kali ia menangis, tanpa Chandra sadari sebutir air mata sudah turun membasahi pipinya. Namun saat ini rasanya menangis saja tidak akan cukup untuk hati Chandra yang sedang kacau.

Demi Tuhan! Dyandra benar-benar tega melakukannya.

Chandra memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Bahkan sekarang ia tidak tahu akan kemana, yang ada di pikirannya saat ini hanya ingin pergi jauh sejauh-jauhnya, melampiaskan semua amarah, kesedihan, rasa kecewanya, sakit hatinya, emosinya semua itu bercampur menjadi satu.

Aku punya seorang anak.

Hanya itu yang ada di pikiran Chandra, usianya empat tahun sebelas bulan. Dan selama ini tidak sekalipun Dyandra berusha memberi tahu keberadaan anaknya kepadanya. Kenapa Dyandra setega itu?

Tidakkah seharusnya Chandra berhak tahu akan anaknya?

Pikirannya kembali berputar lima tahun yang lalu. Saat Dyandra berkata dirinya tengah hamil, tapi Chandra malah menganggap Dyandra tengah melakukan prank padanya, malah dengan bodohnya Chandra berkata tidak siap menjadi seorang ayah. Bahkan Dyandra sudah mengatakannya kepadanya, namun Chandra yang tidak mau percaya dengan menganggap Dyandra hanya bercanda. Demi Tuhan sekarang Chandra sadar jika tidak ada yang namanya sebercanda itu tentang kehamilan.

Lost In The Past ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang