25.

1K 219 29
                                    

⚠️ banyak typo bertebaran!!

.
.

"Tapi, bagaimana dengan orang tuamu? Aku sama sekali belum pernah lagi bertemu mereka dan kakak serta adikmu, bahkan keluargamu tidak ada yang tahu tentang Naga."

"Well, mereka memang sempat kecewa sama kamu, tapi kamu tenang aja, mereka pasti merestui." Jawab Chandra yakin.

"Gimana bisa kamu seyakin itu?"

"Kamu kayak nggak kenal sama keluargaku aja, apa lagi mamaku. Dia adalah fans garis keras kamu. Keluargaku bahkan lebih mencintai kamu dari pada aku."

"Tapi itu dulu, Chan. Sebelum aku membuat kesalahan besar, semuanya bisa saja berubah." Bantah Dyandra cepat.

Chandra tanpa berkata apapun tiba-tiba mengeluarkan ponsel dari sakunya. Ia menekan salah satu kontak yang tidak Dyandra ketahui siapa, kemudian nada sambung terdengar di telinga Dyandra, nampaknya Chandra juga sengaja mengaktifkan loudspeaker.

"Kamu telepon siap--" ucapan Dyandra terputus saat Chandra memberi kode meletakan jari telunjuknya di depan bibirnya tanda Dyandra harus diam.

"Ya, Chan? Koen iku sadar nggak seh, tengah malam telepon orang tua!"

(Ya, Chan? Kamu itu sadar apa nggak sih tengah malam telepon orang tua!)

Dyandra terpaku, jantungnya berdebar kencang mendengar suara yang ada di seberang telepon, suara serta logat yang sangat Dyandra kenali, suara yang sudah lama tidak pernah lagi Dyandra dengar. Itu mama, ibu Chandra. Hatinya berdenyut nyeri, bahkan sampai saat ini Dyandra masih terbiasa dengan panggilan mama.

"Maaf ma, Chandra cuma mau tanya sama mama."

"Tanya apa? Seputar Dyandra bukan? Kalau bukan mama tutup ae teleponnya."

Dyandra mengerutkan dahinya, mulai binggung.

"Ma, kalau aku nikah secepatnya kira-kira gimana?" Tanya Chandra tiba-tiba.

"Ambek siapa? Emang'e Dyandra mau ambek kamu? Emang'e kamu uwes dapet maaf dari Dyandra tah? Yaapa kabar cucu mama? Nek Dyandra nggak mau maafin koen yo wajar, emang koen seng longor, Chan!" Semprot mama Chandra.

(Sama siapa? Emangnya Dyandra mau sama kamu? Emangnya kamu sudah dapat maaf dari Dyandra? Gimana kabar cucu mama? Kalau Dyandra nggak mau maafin kamu ya wajar, emang kamu yang bodoh, Chan!)

Mata Dyandra terbelalak, dahinya semakin mengerut sambil menatap Chandra dengan penuh tanda tanya. Kenapa mama Chandra tiba-tiba bertanya begitu, dari mana ibu Chandra tahu tentang Naga dan masalah mereka? Chandra hanya melirik reaksi Dyandra.

"Mau kayaknya."

"Lho kok kayaknya seh?! Terus kamu mau nikah sama siap--"

"Dyandra takut Chandra nikahin, soalnya merasa bersalah sama mama dan papa, sama keluarga. Makanya sekarang Chandra tanya, semisal Chandra nikah secepatnya sama Dyandra gimana menurut mama sama papa?"

"Mama ambek papa emang sempet marah sama Dyandra, tapi itu sebelum mama tahu alasan yang sebenarnya. Mama cuma kecewa aja, harusnya Dyandra nggak kabur dan bisa jelasin semuanya ambek keluarga buat cari jalan keluar'e, bukan milih kabur tanpa menyelesaikan masalah. Tapi saiki mama melebih marah ambek koen!! Mama bakal tambah marah nek koen nggak dapet maaf dari Dyandra dan nggak bisa kenalin cucu nek mama ambek papa." Mama Chandra menjelaskan panjang lebar.

(Mama sama papa emang sempat marah sama Dyandra, tapi itu sebelum mama tahu alasan yang sebenarnya. Mama cuma kecewa aja, harusnya Dyandra nggak kabur dan bisa jelasin semuanya sama keluarga buat cari jalan keluarnya, bukan milih kabur tanpa menyelesaikan masalah. Tapi sekarang mama lebih marah sama kamu!! Mama tambah marah kalau kamu nggak dapat maaf dari Dyandra dan nggak bisa kenalin cucu ke mama sama papa.)

Lost In The Past ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang