Part 13.

1.8K 194 21
                                    

"Mencintaimu itu seperti sholat Tarawih Ca, bukan tentang siapa yang datang paling awal, tetapi, siapa yang bias bertahan sampai akhir" Keanu.

"Dan aku harap, kamu mampu mencintai ku, seperti sholat Witir, walaupun cuma sekali, tapi akan bertahan sampai akhir hayat" Khanza.

---

Khanza menatap Gibran yang saat ini sedang tidur di sampingnya dengan keadaan sedang memeluk pinggang rampingnya. Jika dilihat dengan jelas seperti ini, wajahnya dengan Gibran sangatlah mirip, bedanya, Gibran laki-laki dan di perempuan.

Gadis itu dengan pelan mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, kemudian membuka aplikasi whatsapp, di layar ponselnya menunjukkan bahwa Keanu masih online. Itu tandanya, suaminya belum tidur, padahal jam sudah menunjukkan pukul 01:49 WIB.

Khanza menghela nafas kasar, kemudian memindahkan tangan Gibran dari pinggangnya, gadis itu ingin menemui suaminya. Sejujurnya, Khanza sedikit takut, tapi mau bagaimana lagi, jika dia tidak mendatangi Keanu, sudah di pastikan laki-laki itu tidak akan tidur hingga pagi.

"Kenapa belum tidur sih Nu?" gumam gadis itu di depan pintu kamar Keanu.

Cklek

Saat membuka pintu kamar suaminya, gadis itu dapat melihat jika suaminya saat ini sedang duduk di balkon kamar, mungkin menikmati angin malam.

Sementara itu, di balkon sana, Keanu sedang menatap langit malam yang di penuhi bintang-bintang. Dirinya tidak bisa tidur, ada yang mengganjal di dalam hatinya. Kenapa saat gadisnya di tampar oleh Arga, musuhnya, trauma Khanza tidak kembali?

"Eh?!" Keanu terlonjak kaget saat merasakan lengan kecil sedang memeluk lehernya dari belakang.

"Maaf." bisik gadis itu pelan.

"Caca?"

"Iya, maafin Caca yah."

Keanu melepas pelukan Khanza di lehernya, kemudian dengan pelan menarik gadis itu untuk ke depannya.

Laki-laki yang saat ini sedang duduk di sofa menatap istrinya lembut. Kemudian menuntun gadis kecilnya agar duduk di pangkuannya.

"Kenapa bangun hmm? Tidur gih, nanti kamu sakit." kata Keanu seraya mengelus lembut pipi Khanza.

"Harus Caca yang bilang gitu, kenapa Keanu belum tidur?"

"Aku nggak mungkin bisa tenang sayang, di saat, orang yang aku jaga sakit karna aku."

"Tapi Caca udah nggak-papa, beneran deh," Khanza dengan sengaja menampilkan raut wajah polos nan lugunya, dia hanya ingin agar suaminya itu istirahat.

"Sekarang bobo yuk." lanjutnya.

Keanu benar-benar gemas melihat wajah polos gadisnya. Kenapa gadis ini sangat menggemaskan ya Tuhan?

"Kamu ke kasur duluan gih, aku mau cuci muka dulu." Khanza mengangguk, kemudian turun dari pangkuan laki-laki itu dan berjalan ke arah kasur.

Sementara Keanu langsung berjalan ke kamar mandi, sebenarnya banyak yang ingin dia tanyakan pada gadisnya, tapi tidak sekarang, Khanza baru saja mengajaknya berbicara, mungkin perasaan gadis itu sudah membaik.

Setelah mencuci muka, laki-laki itu menatap gadisnya yang saat ini sedang memainkan ponselnya dengan keadaan terlentang di atas kasur.

Sepertinya pikiran mesum Keanu muncul, laki-laki dengan pelan naik ke atas tubuh gadisnya, membuat Khanza langsung menyimpan ponselnya di atas nakas.

"Bobo yah." ucap Khanza seraya mengelus rambut Keanu yang saat ini sedang berbaring di atasnya dengan dadanya sebagai bantalan laki-lakinya.

"Kelonin." pintanya manja.

KHANZA -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang