Part 33.

1.8K 156 6
                                    


Mengikhlaskan? Rasanya itu sangat sulit. -Roberts, Alaric, Alfarendra, Aditamara, dan Abraham.

---

Khanza menatap laki-laki yang berdiri di depan apartemennya dengan tatapan benci, dan rindu, semuanya berada di dalam hati Khanza yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Khanza membenci Keanu, tapi dia juga merindukan laki-laki itu.

Ada sedikit sesuatu yang mengganjal dihati Khanza, bagaimana caranya laki-laki ini mengetahui tempat tinggalnya?

"Ada apa lagi?" tanya Khanza dingin.

"Mau menghina saya lagi? Atau anda mau mengajak saya untuk mengurus surat perceraian?" lanjut Khanza.

"Bu-bukan gitu." bantahnya.

Khanza hanya diam, tidak ingin berbicara lagi, rasanya, sudah cukup suara, dan tangisan yang dia keluarkan untuk keluarga ini.

"Maaf udah masuk di hidup kamu."

"Makasih udah menjadi bagian dari hidupku, makasih juga udah jadi laki-laki yang mengajarkan ku bagaimana rasanya tersakiti yang amat sangat luar biasa. Dan sekali lagi makasih yah, makasih udah buat aku berharap, berharap kamu bisa gantiin posisi AYAH!"

"Maaf."

"Maaf kamu nggak bisa balikin keadaan Nu. Semuanya udah hilang, aku udah bukan bagian dari kalian, dan sekarang aku sendiri Nu!" wanita itu sebisa mungkin menjaga emosinya agar tidak keluar.

"Meningan sekarang kamu pergi."

"Ng-

Brakk

Khanza membanting pintu apartemennya, tanpa ingin melihat Keanu kembali.

Drtt

Khanza mengambil ponselnya yang berada di atas sofa, kemudian menekan tombol hijau saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya. "Ada apa?"

"Pesawat Sriwijaya Air jenis Boeng 765-437, jam dua siang nona." kata orang suruhannya.

"Hmm."

Tutt

---

"Gimana? Apa kamu sudah menemukan Khanza?" tanya Gabriella.

"Dia ke malaysia menggunakan pesawat Sriwijaya Air jenis Boeng 765-437 nyonya." ujar pria itu, yang tak lain adalah orang suruhan Khanza.

"Jam berapa?"

"Nona muda sudah berangkat satu jam yang lalu nyonya."

"Kamu boleh pergi."

"Baik nyonya."

Gabriella menghela nafas lega, setidaknya ia masih bisa mengetahui tentang putrinya. Jika bayi-nya ini sudah besar, barulah ia akan ke Malaysia untuk meminta maaf kepada Khanza.

Wanita itu kemudian menyalakan tv yang berada di kamarnya, rasanya benar-benar bosan. Saat ini dia, Cleo dan putri mereka sedang berada di mansion milik Cleo, dan sang pemilik mansion sedang pergi ke kantor, jadilah ia dan Princess yang ada di sini.

"Princess tidurnya lama banget sih." dumelnya pelan.

"Sebuah pesawat Sriwijaya Air jenis Boeng 765-437 saat ini hilang kendali-"

Gabriella langsung mematikan tv itu saat mendengar berita tersebut, kemudian remot itu dia lempar secara kasar. Putrinya tidak mungkin ada di pesawat itu. Beritanya pasti salah.

Wanita itu mengambil ponselnya secara kasar, kemudian menghubungi orang suruhan Khanza. "Cari tau tentang pesawat yang di tumpangi oleh putri saya sekarang!"

KHANZA -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang