Khanza berdecak kagum saat mereka telah menginjakkan kaki di bandara ini, masih mengingat perkataan Khanza yang ingin memakan Bulgogi, Bibimbap, Tteokbokki, Kimbab dan Eomuk di Korea? Mereka betul-betul menuruti permintaan si bontot itu.
"Seneng hmm?" bisik Keanu dengan nada sedikit bergetar karena sekarang sedang musim dingin di Korea.
Korea memiliki empat musim, yaitu musim hujan dan musim panas di pertengahan tahun, dan musim dingin dari bulan November sampai bulan Maret.
"Banget!" balas gadis itu riang.
Di saat yang lainnya sibuk mengurus diri karena kedinginan, berbeda dengan Khanza yang seakan melupakan rasa dingin yang dialaminya saat mereka sudah dalam perjalanan ke mansion milik oma Rere.
"Ini mansion oma?" tanya gadis itu seraya menatap sekelilingnya.
Sekarang mereka sudah sampai di mansion milik oma Rere yang sangat luas dan di kelilingi taman yang sangat indah."Iya, suka?"
"Suka kok." jawab gadis itu seadanya. Kedua tangannya menggenggam tangan Keanu dan Gabriella.
"Ayo mas-
"Makan dulu yah opa!" potong gadis itu dengan nada sedikit merengek, membuat mereka gemas dengan tingkah Khanza.
"Ya, ya, ya," Khanza menyatukan kedua tangannya dan terus memohon.
"Baiklah." ucap opa Rey pasrah.
"Yeyyy!" gadis itu melompat senang, membuat yang lainnya memekik terkejut sekaligus khawatir.
"KHANZA!" geram mereka.
"Kenapa?" tatapan polosnya dengan pipi yang hampir jatuh membuat siapa saja akan gemas jika melihat gadis itu.
"Nggak kok sayang." jawab Gabriella dengan senyum lembutnya, sebenarnya dia ingin memarahi putrinya itu karena berhasil membuatnya khawatir. Tapi niatnya dia urungkan saat melihat tatapan polos, mata yang berbinar dan juga pipi Khanza yang menggembung, seperti ingin jatuh.
"Kamu mens yah?" tanya Gabriella seraya mengelus pipi putrinya yang semakin besar.
"Iya Bubu, pipi Acha makin besar yah?" tanya gadis itu murung.
"Iya, tapi Bubu suka kok liatnya, kamu makin gemesin."
Entah kenapa, setiap kali Khanza sedang masa menstruasi-nya pasti pipinya akan bertumbuh besar, tetapi jika sudah selesai menstruasi pipi itu akan mengecil seperti semula.
"Acha-kan emang gemesin, anaknya Bubu." kata gadis itu centil.
"Bukan anaknya Hj. Faisal?" tanya Gibran dengan nada jail. Mereka yang mendengar pertanyaan Gibran langsung menyeritkan dahi bingung.
"Itu ma Fuji, bukan Acha." balas gadis itu seraya terkekeh geli.
"Fuji? Siapa? Temen kamu?" tanya Keanu.
Gadis itu kemudian berjalan ke arah paling depan, kemudian membalikkan badan dan menatap seluruh keluarganya, dia ingin menunjukkan sesuatu.
"Bukan, ituloh yang di tiktok. Kayak gini nih 'Fuji mah, cantik, anaknya Hj. Faisal' gitu." jelas Khanza seraya menunjukkan tingkah dan ekspresi Fuji saat itu.
HAHAHAHA
Mereka semua tertawa melihat Khanza yang begitu menggemaskan saat mencontohkan gerakan Fuji di dalam Youtube terkenal, Ria Ricis.
"Ada-ada kamu tuh." kata Gabriella seraya mengacak-acak rambut putrinya.
"Ayo makan ih!" ucapnya tiba-tiba di saat semua orang masih tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
KHANZA -END-
Novela JuvenilKebahagiaan Menuju Kematian. Khanza Albbiyanca A. Gadis cantik yang menyandang marga A, tapi sayangnya dia tidak mengetahui apa itu kata A. Hidup dengan kemewahan, kebahagiaan dan kasih sayang tidak akan bertahan sampai akhir. Sama halnya seperti ya...