Part 35.

1.9K 159 27
                                    

"Maafin Bubu hiks,"

Deg

Jantung Khanza berdetak lebih cepat dari biasanya saat wanita yang tak lain adalah ibu kandungnya langsung memeluknya erat. Khanza diam membeku, bahkan tangannya yang tadi mengelus tubuh mungil putrinya kini terhenti.

"Maafin Bubu sayang hiks." kata wanita itu lagi. Tapi Khanza tetap saja diam.

"Maafin kami semua hiks." ujarnya lagi.

"Lepasin saya dulu, saya nggak bisa nafas." kata Khanza kesusahan, membuat Gabriella refleks melepas pelukannya.

"Maaf,"

"Nggak masalah, kalian silahkan duduk." ujarnya Khanza sopan dan formal.

Mereka semua kini duduk di sofa panjang tepat samping kiri dan kanan Khanza. Cleo, Gabriella, Rafael dan Al di sofa bagian kiri, sedangkan Keanu, Dayana, Alfa, dan Tiyara duduk di sofa bagian kanan.

Alfa dan Tiyara?

Dua bulan setelah kejadian yang mengenaskan itu, mereka memutuskan untuk menikah karena permintaan dari Papa Alfa sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Dan sekarang mereka di karuniai seorang putra yang sangat tampan dan sudah menginjak umur 4 tahun.

"Kalian tidak ingin ke taman untuk bertemu dengan putra saya?" tanya Khanza menatap mereka semua secara bergantian.

"El anak aku juga kan Khanza?"

Khanza tersenyum simpul mendengar pertanyaan itu, dia tidak bisa mengelak, karena tadi, saat meeting, ada Cleo, Keanu, Alfa, dan Rafael.

"Ya. Dia darah dagingmu. Lebih tepatnya saat itu, anak aku kembar tiga, tapi cumu El yang bertahan dalam rahim aku saat itu. Kalian tidak ingin menemuinya?" tanya Khanza.

"Kami minta maaf." kata Cleo tanpa menjawab pertanyaan Khanza.

"Minta maaf?" Khanza tertawa hambar. "Untuk apa meminta maaf, kalian tidak punya salah dengan saya. Ini pertama kalinya kita bertemukan?"

"Ini Bubu Cha." ujar Gabriella menahan air matanya.

"Bubu? Ibu?" tanya Khanza pura-pura tidak tahu. Sedangkan Gabriella menganggukkan kepalanya lirih.

"Tapi beberapa tahun yang lalu, ibu kandung saya memutuskan hubungan darah dengan saya, dia tidak ingin menganggap saya anaknya sendiri."

"Bubu minta maaf."

"Nggak usah minta maaf mulu, kalian nggak ada salah sama saya. Ini memang sudah jalannya, agar saya menjadi wanita yang lebih kuat." ujar Khanza datar.

Baru saja Gabriella ingin berbicara, tiba-tiba saja datang beberapa orang dari taman belakang, dia adalah El dan teman-temannya serta orang tua mereka yang sepertinya ingin pulang.

"Mom,"

"Kenapa El?"

"Temen El udah mau pulang." lapor anak itu, membuat Khanza berdiri.

"Terimakasih sudah datang ke acara ulang tahun putra dan putri saya." kata Khanza seraya menyodorkan tangannya kepada para orang tua itu.

"Sama-sama Bu." Khanza bersalaman dengan semua orang tua itu, sedangkan mereka menatap Khanza kaget.

Siapa yang tidak mengenal putri dari Arkana Rahdia Abraham dan Bunga Davina Gabriella Andhara Roberts ini, seorang wanita yang telah di cari selama beberapa tahun oleh keluarganya.

Setelah teman-teman El dan orang tuanya pergi, bocah kecil itu langsung mendekati sang adik yang tertidur di sofa dengan keadaan terlentang.

"Ai tidur Mom?"

KHANZA -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang