Mereka semua saat ini sedang berkumpul di depan UDG menunggu dokter yang sedang memeriksa kondisi Khanza dan Gabriella. Para anak-anak juga ada di sana setelah di jemput oleh Keanu dan Dayana.
Di sini hanya ada Cleo, Gibran, Carlos, Keanu, Dayana, dan para anak-anak itu. Yang lainnya sudah pulang karena permintaan Cleo, dia tidak ingin merepotkan orang lain juga.
"Bubu kenapa bisa masuk rumah sakit Yah?" tanya putri Gabriella dan Cleo pada sang Ayah yang saat ini tengah menggendongnya.
"Tadi ada sedikit kecelakaan sayang."
Sementara itu, El sama sekali tidak ingin menanyakan hal itu, karena dia tahu, cepat atau lambat sang Daddy pasti akan memberitahukannya. Bocah berumur 5 tahun itu hanya menunduk memainkan tangannya, sedangkan di sampingnya ada sang Daddy yang menatapnya dengan tatapan sulit di artikan.
"Mau cerita sama Daddy?" tawar Carlos seraya mengangkat tubuh mungil El ke atas pangkuannya.
"Apa Mommy akan pergi?"
"Kenapa nanya gitu?" dahi Carlos mengerut, menatap putranya bingung.
"Mommy pernah ngomong sama El, katanya, Mommy nggak suka dunia ini Dad. Apa mungkin Mommy mau pergi karna nggak suka sama dunia?"
Carlos tersenyum lembut, biarpun El masih kecil, tetapi pemikirannya sudah dewasa. Ingatannya juga sangat jernih dan kuat.
"Apa El akan menangis jika Mommy pergi?"
"Entahlah, tapi El berharap, Mommy tidak akan pergi."
"Kita mempunyai keinginan yang sama boy."
"Love you Dad."
"Love you more son."
Setelah itu, Ayah dan anak itu saling memeluk, menguatkan satu sama lain.
Cklek
"Gimana keadaan istri saya?" tanya Cleo terburu-buru.
"Benturan di kepala nyonya Gabriella tidak apa-apa, hanya sedikit lecet saja. Dan untuk nona Khanza, saya sudah mengambil peluru yang ada di perutnya, dan alhamdulillah, dia sudah melawati masa kritisnya."
Mereka semua bernafas lega mendengar apa yang diucapkan dokter tersebut. Setidaknya sekarang, dua wanita cantik itu baik-baik saja.
"Inces mau ketemu Bubu." ujar Princess di gendongan sang Ayah.
Dokter tersebut yang mendengar apa yang diucapkan Princess hanya tersenyum lembut, kemudian mengode sang suster yang berada di sampingnya.
"Kalian boleh bertemu dengan nyonya Gabriella dan nona Khanza setelah mereka di pindahkan keruang inap yah."
"Baik dok, terimakasih." ucap Gibran.
"Sama-sama."
---
"Kok bisa kayak gini kak?" tanya Keanu pada Gibran. Saat ini, kedua laki-laki itu sedang duduk di depan ruangan Gabriella. Keanu dan Dayana memang tidak mengetahui apa yang terjadi, mereka berdua datang terlambat.
"Khanza dorong Bubu, jadinya Bubu kebentur meja." jawab Gibran, dan tanpa mereka sadari, di samping mereka ada Princess yang tadinya ingin mengajak Gibran pulang karena perintah dari Cleo.
"Jadi Onty itu yang dorong Bubu aku?" sela Princess saat Gibran ingin melanjutkan ucapannya.
"Lho, incess kenapa di sini?" tanya Gibran kaget, seraya menggendong tubuh mungil adiknya.
"Jawab pertanyaan Inces kak." rengeknya.
"Nggak gitu kok, Onty itu mau nolongin Bubu "
"Inces nggak percaya, pasti Onty itu mau celakain Bubu kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KHANZA -END-
أدب المراهقينKebahagiaan Menuju Kematian. Khanza Albbiyanca A. Gadis cantik yang menyandang marga A, tapi sayangnya dia tidak mengetahui apa itu kata A. Hidup dengan kemewahan, kebahagiaan dan kasih sayang tidak akan bertahan sampai akhir. Sama halnya seperti ya...