Setelah semua acara selesai, Khanza dan Keanu memutuskan untuk pulang ke rumah Gabriella, mereka hanya berdua, karena yang lainnya juga sudah pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan Gibran malah harus ke kantor karena pekerjaan mendadak."Yang." panggil Keanu.
"Iya?" Khanza saat ini sedang memakai skincare, dia telah membersihkan diri, begitupun dengan Keanu.
"Masih lama?"
"Udah selesai kok." ujar Khanza, kemudian membereskan semua skincare-nya.
Keanu diam tak membalas lagi, mata tajamnya terus menatap istri mungilnya yang mulai mendekat ke arahnya yang saat ini sedang berbaring di kasur.
"Peluk yang." manja Keanu seraya merentangkan tangannya.
"Nggak mau!"
"Beneran?" tanya Keanu cemberut.
"Iya!" jawab Khanza mantap, kemudian memunggungi suaminya.
"Tapi aku nggak bisa tidur kalo ngak peluk kamu Ca," gumam laki-laki itu saat mendengar suara denguran halus.
Satu jam Keanu bergerak kesana kemari mencari kenyamanan, tapi tak bisa ia dapatkan, membuatnya mendesah pasrah. Laki-laki itu menatap punggung istrinya, kemudian tersenyum. Dia mempunyai ide.
Keanu bangun, kemudian melangkai tubuh istrinya dan mulai memeluk tubuh mungil itu, lega, akhirnya dia bisa tertidur nyaman.
"Cium yang."
Seketika Keanu tidak jadi menutup matanya saat mendengar bisikan halus itu. "Kamu belum tidur?"
"Nggak bisa, kamu belum cium aku."
"Doain, semoga nggak kelepasan."
Cup
---
Keanu berangkat sangat pagi, bahkan Khanza belum sadar dari tidur nyenyak-nya, wanita itu masih lelah. Laki-laki itu tidak berangkat ke sekolah, melaikan ke rumah oma Rere, di mana semua orang berkumpul saat ini.
"Jadi gimana?" tanya Gabriella.
"Kita buat aja kejutan." usul oma Rere.
"Iya, tempatnya di cafe opa saja." sambung opa Rey.
"Aku sih nggak masalah."
"Tapi caranya gimana oma?" tanya Keanu.
"Kalo Khanza nelfon minta kalian nemenin, jangan mau, biar dia ngira, kalo kita lupa sama ulang tahunnya, oke!"
"Oke oma." mereka semua berseru senang, kecuali Gabriella yang terus saja sebal dengan tingkah suaminya itu.
---
Malam harinya.
Khanza mengambil semprot pembunuh serangga yang berada di pojok kamarnya, terdapat serangga kecil di bawah meja belajarnya, jadi dia ingin membunuhnya.
Biasanya Khanza menyuruh orang lain, tapi saat ini, dia malas untuk keluar kamar, jadilah dia membunuh serangga itu sendirian.
Bubu sudah pergi ke rumah Cleo, Gibran tidak pulang, laki-laki itu memutuskan untuk menginap di kantor, sedangkan Keanu, entahlah, Khanza belum mendapat kabar dari laki-laki itu sejak pagi. Itu sebabnya dia tidak menyuruh orang.
"Makan nih serangga monyet!" makinya, kemudian mulai menyemprotkan semprotan serangga tersebut.
Uhuk
Uhuk
Uhuk
Dia terbatuk karena menyemprotkan terlalu banyak, dadanya mulai sakit karena obat semprot serangga tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
KHANZA -END-
Teen FictionKebahagiaan Menuju Kematian. Khanza Albbiyanca A. Gadis cantik yang menyandang marga A, tapi sayangnya dia tidak mengetahui apa itu kata A. Hidup dengan kemewahan, kebahagiaan dan kasih sayang tidak akan bertahan sampai akhir. Sama halnya seperti ya...