"Apapun yang dia inginkan, pasti akan terwujudkan jika waktunya tiba" G.
Sepasang suami istri itu berjalan beriringan dengan tangan yang saling bergandengan. Si cewek masih sibuk dengan ponselnya yang menunjukkan beberapa foto sepatu putih dan juga motor cross."Motor sama sepatunya lebih ganteng dari pada aku yang." bisik laki-laki dengan nada merengek.
"Kamu ganteng kok." balas gadis itu tanpa mengalihkan pandangannya dari hp.
"Buktinya apa?"
Mereka terus berjalan, tanpa memperdulikan sekitarnya. Para murid sudah persiapan untuk pulang. Kecuali mereka, para siswa yang masih di hukum.
"Aku nikah sama kamu." ucap Khanza.
"Hah? Aku nggak ngerti yang,"
"Aku mau nikah sama kamu karna kamu ganteng, kalo kamu jelek aku nggak mungkin mau nikah sama kamu." ceplos gadis itu.
"Dasar cewek!"
"Aku masih mending lho yang, banyak cewek di luar sana yang pacaran sama orang jelek karna uang, kayak sound yang di tiktok, cukup nikahi anak tunggal kaya raya."
Keanu sudah memutuskan untuk menggunakan aku-kamu, dia melarang Khanza menggunakan nama lagi ketika berbicara, menurutnya itu hanya untuk anak SD.
"Kamu mau, aku cerain kamu terus nikah sama orang yang lebih kaya, hah?" lanjutnya.
"Ya nggak yang!" balasnya dengan nada yang tegas dan cepat. Mereka sudah sampai di parkiran, para sahabatnya langsung menoleh saat mendengar suara Keanu.
"Kenapa Ca?" tanya Kenzi, karena dia yakin, jika bertanya kepada Keanu pasti laki-laki itu tak akan menjawabnya.
"Caca mau cerain Keanu," jawab Khanza polos.
"Heh?" pekik mereka kaget.
"Bercanda lo nggak lucu Ca!" kata Rafael menggelengkan kepalanya.
"Hah?" gadis itu menampilkan wajah bingungnya yang terlihat sangat polos, kemudian menyimpan ponselnya di saku celana Keanu.
"Caca emang nggak bercanda, buktinya kalian nggak ketawa." balas gadis itu polos.
Mereka kompak menghela nafas kasar, kenapa Khanza sepolos ini? Apa yang Gabriella berikan pada putri bungsunya ini? Benar-benar sangat polos.
"Udah, lupain, nggak ada yang bercanda, gak ada juga yang ngelawak, sekarang serius!" ucap Kenzi.
"Tapi Caca udah di seriusin sama Keanu." balas Khanza lagi.
"KHANZA!" mereka semua geram dengan sikap Khanza yang terlihat sangat polos, pipi putihnya yang chubby kini terlihat memerah akibat sinar matahari.
"Kenapa? Caca salah ngomong yah?"
"Nggak kok, kamu nggak salah yang, dan nggak akan pernah salah." balas Keanu cepat seraya mengelus lembut pipi istrinya agar berhenti merah.
"Terus?"
"Nggak kok, nggak-papa, kamu cuma gemesin." ucap Keanu.
"Caca tau kok. Caca-kan emang cantik anaknya Bubu Gabriella." Khanza mengatakan itu dengan nada yang sangat centil.
Setelah mengatakan itu, gadis bertubuh mungil dan berbandana biru itu langsung masuk ke dalam mobil, sinar matahari tu benar-benar membuat kulitnya seperti terbakar.
"Dia beneran mau ceraiin lo?" tanya Kenzi pada Keanu dengan nada yang sangat kepo.
"Nggak."
"TERUS?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KHANZA -END-
Teen FictionKebahagiaan Menuju Kematian. Khanza Albbiyanca A. Gadis cantik yang menyandang marga A, tapi sayangnya dia tidak mengetahui apa itu kata A. Hidup dengan kemewahan, kebahagiaan dan kasih sayang tidak akan bertahan sampai akhir. Sama halnya seperti ya...