Happy Reading!
—————————————————————
Sunghoon tersenyum gemas melihat kekasihnya pulas di bahunya. Heeseung yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Film sudah berakhir, segera Heeseung berdiri dari tempatnya."Lo anter Wonyoung ke kamar gih, gue mau istirahat cepet. Besok harus sekolah" Heeseung tersenyum, mengusap rambut adiknya sebelum akhirnya pergi ke kamarnya.
"Wony? Bangun dulu yuk, pindah kamar" Lembut Sunghoon menepuk-nepuk pelan pipi berisi milik Wonyoung.
"Eung?"
Sunghoon hanya bisa tersenyum tipis ketika Wonyoung tidak kunjung bangun dari tidurnya.
"Astaga" Dengan senyuman diwajahnya, Sunghoon mengangkat tubuh Wonyoung, membawanya ke dalam kamar yang sudah di siapkannya. Berhubung tempat tidur Wonyoung sedikit basah dan pembantu baru datang pagi hari, Sunghoon memutuskan untuk menidurkan Wonyoung di kamarnya, dan dia berniat tidur di sofa kamar. Sesampainya di kamar, Sunghoon langsung merebahkan tubuh Wonyoung di atas tempat tidur. Belum sempat dia membenahi selimut yang ada di tubuh Wonyoung, gadis itu sudah terlebih dahulu merengkuh tubuhnya hingga jatuh tepat di atasnya. Sunghoon menelan ludahnya susah payah, perlu banyak usaha agar dirinya bisa terlepas dari pelukan Wonyoung yang terbilang cukup kuat.
"Jangan pergi, gue takut sendirian. Gue takut sama appa. Jangan tinggalin gue..."
"Selama ini kamu udah banyak menerima rasa sakit, akhirnya kamu bisa bebas. Aku sudah bilang kan? Tidak akan ada yang bisa memisahkan kita. Kamu tenaga saja, aku akan menjagamu dengan baik dan menjadikanmu seseorang yang paling bahagia di dunia ini" Lembutnya dan mencium kening Wonyoung lembut.
"Aku gaakan pergi, aku bakal nemenin kamu tidur di sebelah sini ya?" Tanpa menunggu jawaban, Sunghoon merebahkan tubuhnya di sebelah Wonyoung. Menatap wajah cantik kekasihnya dengan senyuman tampan di wajahnya.
"Kamu tambah cantik kalau tidur." Sunghoon mengambil kamera yang dia simpan di laci dekat tempat tidurnya, setelah memberi jarak beberapa meter, Sunghoon segera membidik dan mengambil gambar Wonyoung yang tengah tertidur pulas.
"You're so beautiful babe"
🍁🍁🍁
Wonyoung membuka matanya, untuk beberapa saat dia terpenjat melihat laki-laki yang masih terlelap tidur di sebelahnya. Senyuman tercetak di wajah cantiknya. Wonyoung menggerakkan tangannya mengelus surai kekasihnya dengan lembut. Namun ternyata hal tersebut membangunkan Sunghoon dari tidur nyenyak nya.
"Morning babe" Sapanya dengan suara sedikit parau.
"Morning, ayo cepet bangun. Aku masakin sarapan"
"Gausah, ada pembantu kok" Lembut Sunghoon memeluk pinggang Wonyoung dan kembali memejamkan matanya.
"Wony! Sunghoon!"
Brak!
Sunghoon kembali membuka matanya, netra keduanya pun saling bertemu. Terlihat jelas banyak tanda tanya di mata mereka. Sunghoon segera bangun dari posisi awalnya, begitupun dengan Wonyoung. Dengan langkah tergesa mereka berjalan menuruni tangga. Dibawah sudah terdapat Heeseung bersama beberapa ART yang membawa senjata mereka masing-masing. Sedangkan Heeseung duduk tidak berdaya dengan kedua tangan yang diangkat.
"Apa yang kalian lakunya pada tamu ku?!" Teriak Sunghoon sontak membuat 3 pembantu di hadapannya menunduk ketakutan.
"Maaf Tuan, saya kira dia pencuri" Ucap salah satu pembantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
toxic love
Teen Fiction"Gue gamau tau Won, lo harus minta maaf sama Yuna! Atau jangan pernah anggep gue sebagai kakak lo lagi!"- Lee Heeseung. " Apa dosa gue sehingga harus melalui semua ini? Gue muak sama hidup ini!" -Lee Wonyoung