Happy Reading!Satu tahun berlalu tanpa gangguan dari Jungwon, dan saat itulah Sunghoon mulai berani mendekati Heeseung— saudara kembar dari gadis yang disukainya. Dari Heeseung, Sunghoon mendapatkan cukup banyak informasi, hingga akhirnya berani mengungkapkan rasanya pada Wonyoung. Namun tidak menunggu waktu lama, Jungwon kembali ke dalam kehidupannya dan merusak segala hal yang sudah mulai berjalan dengan baik.
"Halo, adikku apa kabar?" kalimat yang sangat Sunghoon benci sampai sekarang.
Tidak tau berapa kali Sunghoon merutuki dirinya yang mengatakan bahwa Jungwon memiliki gangguan mental. Bukankah jika dia sedikit berbohong semuanya akan baik-baik saja? Jungwon akan dimasukkan ke dalam penjara remaja dan hidupnya akan bahagia bersama Wonyoung. Namun semua tinggal anginnya saja, Sunghoon telat menyadari fakta bahwa Jungwon tidak akan pernah berhenti menganggu nya.
"Gue denger lo pacaran sama Wonyoung?" tubuh Sunghoon kaku saat itu juga. Bibirnya kaku tidak dapat menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Jungwon.
"Kalau di tanya tuh dijawab!" dengan sedikit paksaan Sunghoon menganggukkan kepalanya, dan menatap nanar ke arah Jungwon. Tatapan yang meminta agar laki-laki tersebut tidak menganggu kehidupannya dengan Wonyoung.
"Bagus, sekarang lebih gampang buat dapetin dia"
"Lo gila kak? Wonyoung pacar gue!" bentak Sunghoon tepat di depan Jungwon.
"Lo baru tau gue gila? Bukannya lo sendiri yang bilang gue gila?"
"Kak cukup! Wonyoung pacar gue" ucap Sunghoon menekankan kata pacar.
"Gue tau, dan gue bakal rebut dia dari lo"
"Jangan gila lo—"
"Lo udah rebut kedua orang tua gue, masih kurang? Lo harusnya tau diri dan ngalah sama gue! Andai gue ga kasih kesempatan lo masuk ke dalam keluarga gue, lo pasti menderita di dalam panti!" Sunghoon terdiam, dirinya memikirkan apa yang dikatakan Sunghoon. Benar dia belum memberikan apapun pada keluarga Park. Namun bukankah artinya dia harus berkorban demi putra gila mereka? Untuk kali ini saja Sunghoon sangat ingin egois. Paling tidak dalam urusan percintaan. Dia tidak peduli akhirnya akan terbunuh seperti, Haruto dan kedua orang tua Jungwon, atau harus diusir dan menjadi gelandangan di jalan.
"Kalian sering belajar bareng kan? Gue mau lo kenalin sebagai temen lo"
"Gue gamau"
"Lo harus mau! Itu perintah bukan pilihan" tekan Jungwon dan langsung pergi menuju kamarnya yang berada di lantai 2.
🍁🍁🍁
Sunghoon menatap Jungwon yang ada di hadapannya. Suasana di rumah sakit terlihat lebih sunyi ketika malam hari. Keduanya sudah saling tatap cukup lama, hingga Jungwon kembali membuka suaranya.
"Gue udah pernah bilang kan? Gue ga akan nyerah atas Wonyoung" Jungwon tersenyum sinis, kemudian menghantam kepala Sunghoon dengan pisau lipat yang di bawanya. Untung saja pisau tersebut tidak terbuka, Jungwon benar-benar sudah gila.
"Dan gue pernah bilang ga akan pernah biarin Wonyoung hidup sama orang kayak lo!" ucap Sunghoon susah payah.
Kembali Jungwon menghantam kepala Sunghoon, kali ini dengan batu yang ditemukannya."Gue ga akan tinggal diam" itulah kalimat terakhir yang Sunghoon dengar sebelum akhirnya tidak sadarkan diri.
Disisi lain Yuna dan Hyuka sedang berhadapan dengan Heeseung. Tatapan mata Heeseung terlihat tajam, seperti benar-benar marah sudah membiarkan Sunghoon lari begitu saja. Terlebih ada Hyuka yang bisa menghadangnya. Mungkin jika Yuna, Heeseung masih bisa memaklumi nya. Karena Yuna perempuan, dan jelas Sunghoon lebih kuat. Namun disini ada Hyuka, yang artinya mereka dua lawan satu, namun Sunghoon masih bisa kabur?
KAMU SEDANG MEMBACA
toxic love
Teen Fiction"Gue gamau tau Won, lo harus minta maaf sama Yuna! Atau jangan pernah anggep gue sebagai kakak lo lagi!"- Lee Heeseung. " Apa dosa gue sehingga harus melalui semua ini? Gue muak sama hidup ini!" -Lee Wonyoung