Happy Reading!
—————————————————————Wonyoung duduk di kursi tunggu rumah sakit. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, dan dia memilih untuk bertukar posisi dengan Heeseung. Mereka besok harus bersekolah bukan? Dan Wonyoung sudah cukup istirahat saat siang. Wonyoung tidak sendiri tentunya, ada Sunghoon yang memaksa untuk menemaninya. Sekarang laki-laki tinggi tampan tersebut sedang membeli makanan untuk mereka santap. Wonyoung merasa bosan, dia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar taman rumah sakit. Namun pandangannya tertuju pada satu objek. Terlihat Sunghoon sedang berbicara dengan seorang wanita, tunggu sepertinya Wonyoung pernah melihatnya. Siapa? Wonyoung semakin mendekatkan dirinya karena penasaran.
"Yuna?" Pekiknya tanpa sadar mengalihkan atensi kedua orang dihadapannya.
"Won—"
"Lo lihat sendiri kan? Sunghoon sukanya sama gue Wony! Gue ga bisa ngomong sama lo dari awal karena kondisi lo, dia pacaran sama lo cuma karena kasian dan karena lo kembaran Heeseung" Wonyoung mematung di tempatnya, menatap Sunghoon dan Yuna secara bergantian.
"Jadi—"
"Wony, sayang, bukan gitu" Sunghoon berusaha memegang tangan Wonyoung, namun dengan cepat Wonyoung menepis tangannya.
"Gue, biarin gue sendiri. Gue butuh nenangin diri" Sendu Wonyoung dan meninggalkan Sunghoon beserta Yuna.
"Maksud lo apaan sih Yun?!"
"Lo yang apa-apaan! Lo bilang suka gue 1 tahun lalu, namun akhirnya lo jadian sama sahabat gue sendiri!" Teriak Yuna tepat di depan Sunghoon.
"Itu masa lalu! Salah lo kalau lo masih terjebak di masa lalu! Masa depan gue itu Wonyoung! Lo juga kan yang udah sakiti gue dulu? Lo lebih milih Hyuka daripada gue. Sekarang? Apa sebenernya mau lo?!" Ucap Sunghoon penuh penekanan di setiap katanya.
"Iya, semua tentang Wonyoung! Lo berubah sejak kita sekelas sama Wonyoung! Lo berubah Hoon! Padahal dulu lo selalu ada buat gue. Awal masuk SMA kita selalu berdua. Bukan cuma lo yang berubah, tapi Hyuka juga. Kalian semua berubah! Kalian semua ninggalin gue begitu aja!"
"Itu karena Wonyoung baik! Dia baik dan polos! Sedikitpun gaada fikiran jahat kayak lo. Lagian, lo ga tau aja gue udah kenal Wonyoung lama, dan sebelum gue bilang suka sama lo. Gue udah lebih dulu suka sama Wonyoung. Asal lo tau juga gue masuk sekolah ini karena Wonyoung! Wonyoung alasan gue ada di depan lo saat ini. Lo paham?" Ucap Sunghoon dan pergi meninggalkan Yuna yang masih terpaku di tempatnya."Semua orang pergi setelah kena lo wony! Termasuk saudara gue sendiri!"
🍁🍁🍁
Wonyoung memilih memasuki ruangan inap ayahnya, tangannya bergerak merengkuh tangan Dong-wook dan memeluknya erat.
"Appa, kenapa rasanya sangat sesak? Sakit..." Lirih Wonyoung sambil menangis menggenggam tangan ayahnya.
"Appa, kenapa Sunghoon tega? Dia janji bakal selalu di samping Wony, tapi kenapa? Kenapa dia berduaan sama sahabat Wony sendiri?" Dong-wook membuka sedikit matanya, tangannya terulur untuk mengusap lembut rambut putrinya.
"Ap-appa?"
"Putri kecil appa tidak boleh menangis seperti ini" Lemahnya mengusap air mata Wonyoung.
"Appa..."
"Putri appa gaboleh nangis karena hal kecil seperti ini. Kamu kuat sayang" Wonyoung kembali menangis, menggenggam tangan ayahnya kuat. Baru pertama kali dia mendengarkan ayahnya berkata selembut ini.
"Appa tidak pernah ingin kau tersakiti seperti ini sayang"
"Wony kuat, kamu anak appa yang paling kuat" Lanjutnya mengusap rambut Wonyoung lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
toxic love
Teen Fiction"Gue gamau tau Won, lo harus minta maaf sama Yuna! Atau jangan pernah anggep gue sebagai kakak lo lagi!"- Lee Heeseung. " Apa dosa gue sehingga harus melalui semua ini? Gue muak sama hidup ini!" -Lee Wonyoung