"akhirnya kita lulus juga!" Teriak seorang siswa dari banyaknya kerumunan.Wonyoung tersenyum, menatap laki-laki di sebelahnya. Sunghoon, laki-laki tersebut juga menatap Wonyoung dengan senyuman lebar.
"Selamat atas kelulusan mu!"
"Kamu juga,"
"Aduh! Pacaran mulu! Sini gabung kita foto!" Teriak Yuna dari jarak yang cukup jauh dari mereka.
Sunghoon menggandeng tangan Wonyoung, dan membawanya lari menghampiri Yuna dan Heeseung yang sudah menunggu.
"Mana kalian gue fotoin sini!" Ucap Wonyoung meminta Yuna berdekatan dengan kembarannya.
"Satu, dua..."
"Hayo! Kangen gue ga nih Lo pada?" Ucap seseorang yang langsung merangkul pundak Wonyoung, membuatnya reflek menepis tangan tersebut. Wonyoung masih trauma dengan kejadian satu tahun lalu.
"Kak Ji!" Teriak Yuna dan berhamburan memeluk tubuh sepupu kesayangannya tersebut.
"Kak! Yuna kangen sama kak Ji!"
"Gue lebih kangen Wonyoung, gimana dong?" Tanya Jisung dan langsung mendapat cubitan dari Yuna.
"Lo masih mau hidup kan kak?" Tanya Sunghoon dengan wajah masam.
"Bercanda bro! Udah kalian sana biar gue foto!"
"Satu, dua...tiga!"
"Bagus! Won, Lo mau foto sama gue? Sekali ini aja"
"Boleh kok kak! Kenapa ga?" Jisung tersenyum lebar, dan memberikan kamera polaroidnya kepada Sunghoon.
"Tolong dong!"
"Ogah!"
"Sunghoon!" Tegur Wonyoung dengan melotot ke arah Sunghoon.
"Iya iya sini!" Raut wajah Sunghoon terlihat masam, membuat siapapun yang melihatnya pasti akan tertawa terbahak-bahak. Seperti Yuna dan Heeseung yang sudah tidak bisa menahan tawanya di belakang sana.
"Udah Hoon yang ikhlas dong!" Sahut Yuna di belakang.
"Sayang! Sini kita juga Foto! Hoon tolong fotoin dong!"
"Lo kira gue fotografer?!" Sewot Sunghoon menarik ponsel Heeseung paksa.
"Ga ikhlas Lo? Won! Mulai sekarang Lo jangan deket-deket ni anak lagi!"
"Mampus ga dapet restu!" Teriak Jisung dengan di akhiri tawanya.
"Ampun Hee, gue fotoin sekarang juga. Mau sebanyak apa? Sampe penyimpanan Lo abis? Gue ikhlas kok!" Yuna sudah tertawa sedari tadi, sedangkan Heeseung tersenyum puas melihat reaksi dari Sunghoon.
Tatapan Wonyoung tertuju pada panggung di depan sana. Terdapat sebuah buku raport dan juga karangan bunga di depan foto almarhum Hyuka. Wonyoung tersenyum simpul, dan tanpa disadari air matanya jatuh begitu saja.
"Udah sayang, Hyuka sudah di samping Tuhan, dia ga bakal ngerasain sakit lagi" mendengar ucapan Sunghoon, air mata Wonyoung semakin deras menetes. Di kepalanya banyak terputar memori saat dia bersama dengan Hyuka. Persahabatannya dengan Yuna dan Hyuka yang di penuhi warna.
Wonyoung merasa sedih dan bersalah tentunya sudah berprasangka buruk pada Hyuka waktu itu. Saat itu, dia sangat ketakutan dan kehilangan akalnya sehingga menuduh orang di sekitarnya.
"Entah berapa rasa sakit yang udah gue kasih ke dia" Sunghoon memeluk tubuh Wonyoung, membawanya pada dekapan hangat untuk menenangkan kekasihnya.
"Andai dari dulu Hyuka ga kenal gue, pasti sekarang dia masih berdiri di sini. Foto sama kita semua"
KAMU SEDANG MEMBACA
toxic love
Teen Fiction"Gue gamau tau Won, lo harus minta maaf sama Yuna! Atau jangan pernah anggep gue sebagai kakak lo lagi!"- Lee Heeseung. " Apa dosa gue sehingga harus melalui semua ini? Gue muak sama hidup ini!" -Lee Wonyoung