04. Kenangan dan Kejutan

2.3K 35 2
                                    

Teteh's Note : Hello all! Selamat datang di pernikahan Jewe dan Mas Ale! Narasi ini akan terbagi menjadi beberapa bagian. Cerita Seungcheol, Pernikahan Jewe Ale dan cerita Seungkwan. Sit back and relax! Dari teteh, thank you for coming to the wedding :)

Sore ini, Seungcheol sedang menanti Rene di mobilnya yang sudah siap didepan lobby apartemen untuk membawanya datang ke acara pernikahan Mingyu dan Wonwoo. Waktu masih menunjukkan pukul 3 sore ketika dia melihat Rene dengan jas berwarna beige dan kemeja putihnya yang kontras dengan rambut hitam legamnya keluar dari lobby dan melambaikan tangan.

"Sorry lama, tadi liftnya agak penuh..." ujar Rene setelah naik ke kursi disebelah Seungcheol. Pria itu hanya menyunggingkan senyum dibalik kaca mata hitamnya, kemudian menyetir langsung menuju venue pernikahan.

Kalau boleh jujur, Seungcheol sangat gugup karena Rene yang dia lihat mirip dengan mendiang Jeonghan bisa jadi tidak semirip itu kenyataannya. Ditambah dia yang sudah bilang ke teman-teman mantan kantornya dulu. Juga akan sangat banyak pegawai WhyNot yang datang, termasuk orang-orang cabang. Seungcheol paham, dia mengajak Rene merupakan sebuah resiko. Tapi ada sesuatu yang Rene punya, yang nampaknya sedikit banyak bisa menggantikan Jeonghan saat itu. Meskipun dia tidak tau apa.

"Rame banget, Cheol..." dari nadanya, Rene tidak sekhawatir Seungcheol saat melihat banyak tamu undangan yang keluar dari mobilnya di parkiran. Mobil Seungcheol sudah ada di antrian parkir selanjutnya.

Melihat orang-orang yang dia kenal, Seungcheol melepaskan kacamatanya saat mobilnya sudah terparkir sempurnya.

"Re, sebelum masuk ke sana, saya mau kasih tau kamu sesuatu.." Seungcheol mendadak sangat terlihat gugup.

"Sure. Kenapa?" Seungcheol mengambil napas, kemudian menunjuk ke kerumunan yang memang sedang mengantri untuk masuk.

"Kamu lihat itu? Mereka semua staff kantor . Dan sebagian besar dari mereka kenal dengan Jeonghan." Rene memperhatikan Seungcheol bicara dengan antusias.

"Jadi, nanti pasti.. pasti akan ada orang yang berbisik buat ngomongin kamu, teman-teman saya banyak yang penasaran sama kamu. Dan mungkin kamu akan sedikit, atau sangat ngga nyaman. Jadi saya.. ngingetin kamu sekarang."

Rene tersenyum dan mengangguk.

"Saya tau, Cheol. Saya sudah bisa ngebayangin konsekwensinya. Dan kamu bisa santai aja. As you can see, saya orang yang bisa berbaur dengan mudah, kok."

Seungcheol seperti mendapat sedikit kelegaan dari jawaban pasti yang dikeluarkan Rene. Pria itu kemudian mengajak Rene keluar mobil untuk segera berbaur dengan teman-temannya yang lain yang dari tadi sudah menanyakan keberadaannya.

Keduanya berjalan beriringan. Seungcheol sempat menatap Rene sesaat kala pria itu menyentuh sikunya, kemudian dengan lembut menyampirkan lengannya di lipatan lengan Seungcheol. Tanpa beban, keduanya berjalan bersama diantara papan bunga ucapan bahagia yang menjadi hiasan untuk jalan tamu. Sebelum keduanya sampai di meja buku tamu, Rene berhenti sebentar pada papan bunga ucapan.

'Selamat Berbahagia, Mingyu Wonwoo, From WhyNot Retail'.

Seungcheol yang sadar bahwa Rene tertinggal dua langkah di belakangnya, kembali untuk menggenggam jemari Rene yang sedang tertegun membaca papan bunga itu.

"Rene? Ada apa?"

Rene kemudian tersadar, dan menatap Seungcheol. "Mm? Oh- Ngga... gak ada apa-apa. Papan bunganya cantik.." Pria itu memberikan seulas senyum sebelum kembali dengan Seungcheol untuk masuk ke aula acara.

Dengan ragu Rene melangkahkan kakinya mengikuti Seungcheol sebelum suara lagu pernikahan terdengar di telinga mereka. Sejurus kemudian, Rene sudah tidak bisa fokus dengan dirinya sendiri karena benar kata  Seungcheol, seisi ruangan langsung menatapnya. Dan Rene tidak punya waktu untuk memikirkan beberapa hal yang tiba-tiba membuatnya harus berpikir keras.

Minwon FWB 2.0 ; AbditoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang