Malam ini Seungcheol siap.
Dia siap untuk mendengarkan apapun yang akan diceritakan oleh Rene. Soal keikutsertaan pria itu dalam perusahaan ayahnya, dan soal marga mereka yang juga sama. Jeonghan tidak pernah cerita soal apapun. Yang Seungcheol tau, dia adalah seorang anak tunggal dari orang tua yang begitu ketat dengan peraturan. Selain itu, Jeonghan tidak pernah cerita apapun lagi soal dirinya. Dan yang dia tau pun Jeonghan masuk ke WhyNot Retail dulu karena ada Mingyu. Benar-benar hasil dari proses interview. Dan sekarang, Seungcheol sudah di lobby apartemen tempat Rene tinggal, menunggu pria itu menghampirinya kebawah. Dia berjanji pada diri sendiri bahwa dia tidak akan melakukan apapun malam ini. Hanya mendengarkan penjelasan dari pria itu, kemudian pergi ke rumah Mingyu dimana teman-temannya akan bermalam.
Tak lama kemudian, Seungcheol melihat sosok Rene keluar dari lift dengan rambut yang diikat ke atas seperti apel, celana piyama panjang dengan sweater warna beige yang menutup kaus sleevelessnya. Pria itu berdiri. Ada binar yang cerah dari tatapan Rene yang diiringi dengan lambaian tangannya yang ceria begitu dia menghampiri Seungcheol. Rene tidak paham bahwa Seungcheol sedang tidak ingin beramah tamah.
"Baru sampe kan, Cheol? Yuk langsung ke atas. I'm making baked potato up there!"
Dengan santainya Rene menggandeng tangan Seungcheol, melewati satpam yang memberikan salam kepada Rene yang menyunggingkan senyum. Seungcheol membiarkan pria itu melakukan apapun dan tidak mengucapkan apapun. Termasuk ketika mereka sampai di lantai 35. Dimana hanya ada 2 pintu yang terlihat di sisi lift itu, dan Rene mengajaknya masuk ke unit A351.
Seungcheol hanya bisa memandang dengan takjub begitu Rene membukakan pintu untuknya masuk lebih dulu. Apartemen itu besar. Tidak, itu bukan apartemen. Itu condo? Ada sofa yang melingkar menghadap ke jendela yang gordennya dibuka, menampakkan lampu kota yang terlihat cantik dari atas sana. Di sebelah kiri, ada dapur bernuansa marmer hitam yang nampaknya sedang sibuk di kunjungi oleh Rene untuk memasak. Di sebelah kiri, terlihat ada kamar utama yang begitu besar yang pintunya terbuka lebar, memperlihatkan kasur queen size dengan sprei berwana hitam. Dan ada rak wine yang tertata rapi dengan kayu yang elegan di depannya. 70% dari ruangan itu berisikan jendela yang bisa melihat langsung ke arah lapangan golf di bawah sejauh mata memandang.
Rene kaya raya.
Ya, tidak heran. Dia pewaris WhyNot Retail. Apa lagi yang harus ditanyakan?
"Kamu mau duduk dimana? Atau mau berkeliling? just suit yourself! I don't mind!" seru Rene, masih dengan suara riang.
Melihat pria itu sibuk masak, Seungcheol menghampirinya, berdiri canggung di sebelah kursi bar didepan island yang sudah menyajikan dua buah steak di atas hot plate dan juga salad di mangkuk. Sementara Rene membelakanginya karena harus mengangkat kentang panggang yang tadi baru saja matang.
"Rene, saya gak lama-lama. Saya cuma mau minta-"
"Oh come on, Cheol?" Rene berbalik sambil membawa piring berisi kentang panggang panas, kemudian langsung berjalan ke meja makan.
"Serius, saya kesini bukan untuk makan malam sama kamu. Saya cuma butuh penjelasan."
Rene berhenti di depan Seungcheol, kemudian menghela napas. Dia mengambil nampan berisi hot plate steak itu kemudian memberikannya kepada Seungcheol, membuat pria itu bingung.
"Seungcheol, we will talk. Saya akan kasih kamu penjelasan. After we finished our dinner. Okay? Come on... it's last day of 2021??"
Ekspresi Rene begitu...... meyakinkan?
Jadi Seungcheol tidak berkata apapun lagi dan menuruti maunya. Membuatnya pergi ke meja makan dan menata hot plate yang tadi diberikan. Rene kembali untuk mengambil mangkuk salad dan wine tahun 2010 yang sudah dia siapkan khusus untuk malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minwon FWB 2.0 ; Abditory
FanficSequel of Minwon FWB ; A Guide for The Lost by @tetehcarat on twitter