Mingyu di kantor. Waktu baru menunjukkan pukul 11 lewat 20 menit saat pekerjaannya sudah hampir selesai. Dia melirik ke arah ponselnya lagi. Dia ingat 2 jam lalu Wonwoo mengirimkannya pesan soal dia ingin ke Malang mendadak besok. Jika Wonwoo pulang sendiri, Mingyu sudah otomatis akan khawatir karena selama ini yang mengantarkan Wonwoo kesana kemari selain untuk bekerja ya hanya Mingyu. Apa kata mertuanya jika Wonwoo datang sendiri? Terlebih dia tidak bisa cuti karena seminggu ini sedang ada project. Staffnya pun ikut repot. Termasuk Jihoon yang baru selesai keluar dari ruang meeting bersama Joshua yang tidak ke meja kerja, tapi ke arah toilet.
Ah, Mingyu jadi ingat bahwa dia punya pertanyaan soal Wonwoo weekend kemarin. Pasalnya, pasangannya itu bangun dan minum obat tengah malam, namun Wonwoo bersikap seolah tidak ada apa-apa.
"Ji, bisa kesini sebentar?" panggil Mingyu pada Jihoon yang baru saja duduk. Jihoon ke samping meja Mingyu, kemudian mengangguk.
"Kenapa mas?" tanya Jihoon.
"Saya liat tweet kamu kemarin pagi. Saya juga di tanya sama Jisoo soal Wonwoo. Tweet kamu bilang kalau dia ngetweet yang aneh-aneh, tapi saya gak lihat apapun di akunnya dia. Bisa minta tolong jelasin ada apa?"
Jihoon menelan ludahnya. Pria itu dari berdiri tegap, kemudian malah mengkerut takut sampai harus menumpu badannya dengan lutut dan dagu di atas meja Mingyu, gusar.
"Saya gak boleh cerita apa-apa sama Wonwoo, mas...." jawab Jihoon denga nada yang setengah ragu.
Mingyu menghela napas.
"Kalo kamu gak cerita ke saya, saya malah yang bingung harus apa. Saya tau Wonwoo minum obat tengah malam karena obatnya disimpan di bawah bantal. Dia juga gak biasanya bangun jam 11 siang kalau weekend. Seokmin juga tanya ke Jisoo tapi saya assume Jisoo juga gak kasih tau ke dia. Sekarang saya mau tanya ke kamu, dan saya minta kamu jujur. Saya gak akan bilang ke Wonwoo kalau kamu yang kasih tau saya. Wonwoo ada cerita apa ke kamu?"
Jihoon menggaruk kepalanya gatal. Dia tau tidak seharusnya dia ikut campur urusan rumah tangga orang lain. Tapi dia juga tidak ingin Wonwoo sendirian menghadapi ini semua. Tapi Jihoon juga sadar bahwa Wonwoo sudah menaruh kepercayaannya untuk tidak membocorkan segala kekhawatirannya soal Mingyu.
"Aduh mas... saya tuh bingung kalo ditanya gini. Karena Wonwoo temen saya sendiri, dan dia cerita ke saya juga pasti kan karena dia percaya sama saya..."
Mingyu tidak bergeming. Dia menatap mata Jihoon yang masih ragu, meminta jawaban.
"W-wonwoo.... Wonwoo main di akun Jewenya lagi mas... tapi bukan main yang nyari FWB gitu loh... ya... cuma buat sambat aja.."
Alis Mingyu kemudian mengkerut.
"Akun Jewe? Susu almond itu?" Jihoon mengangguk kecil, kemudian berdiri.
"Saya cuma bisa ngasih tau sampe situ ya mas. Saya ga mau cerita lebih pokoknya intinya Wonwoo emang butuh buat di temenin terus.."
Jihoon kemudian dengan canggung kembali ke kursinya. Mingyu buru-buru menulis sesuatu di post it, sebelum kemudian beranjak dari tempat duduknya. Memutar ke arah ruangan baru Rene, kemudian mengetuk pintunya sebentar sebelum membukanya.
"Re?"
"Mmm? Kenapa Gyu? Loh udah jam 12 kah?" Mingyu menggeleng pada Rene yang bingung.
"Belum. Saya mau ke ruangan IT dulu, kalo nanti jadi lunch bareng, tunggu saya di lobby aja ya? Kabarin aja kalau udah di lobby."
"Oh?" Rene mengangkat alisnya, "Okay... that would do!"
Setelah jawaban itu, Mingyu langsung mengangguk dan menutup lagi pintu ruang kerja Rene. Pria itu langsung pergi ke arah lift, kemudian menuju lantai dimana ruang kerja Sunyoung terletak. Memang agak terburu-buru, karena dia tau, mencari tau sesuatu tidak akan sebentar untuk hasil yang maksimal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minwon FWB 2.0 ; Abditory
FanfictionSequel of Minwon FWB ; A Guide for The Lost by @tetehcarat on twitter