26. Blank Space

3.4K 49 30
                                    

"Wonwoo~!!" Jihoon datang dengan sumringah hari itu, bersama Sunyoung dibelakangnya menenteng satu paper bag berlogo toko roti kesukaan Wonwoo.

"Akhirnya yang ditunggu dateng juga!!" Wonwoo berseru, meminta Leechan untuk membuka tirai ruangan rawatnya karena sejak tadi pagi, di ruangan kelas 2 itu hanya ada Wonwoo setelah pasien lain menyelesaikan masa rawatnya.

Sunyoung memberikan paperbag itu kepada Wonwoo, yang kemudian membuat Wonwoo sumringah.

"Makasih mas, hehehe.."

"Masama Won.. Jihoon lo cekokin apaan sampe ngebet banget mau kesini sih??"

Wonwoo dan Jihoon saling bertatapan, kemudian tersenyum. Dengan hati-hati Leechan membantu Wonwoo meletakkan kakinya yang memar di pijakan.

"Chan, sini!" Leechan di panggil untuk mendekat, kemudian Wonwoo menunjuk kursi rodanya. Sang adik langsung mengerti dan kemudian perlahan-lahan dibantunya Wonwoo untuk turun dari ranjang. Melihat itu, Sunyoung langsung membantu Leechan untuk memapah Wonwoo duduk ke kursi sementara Jihoon minggir sebentar.

Setelahnya, Leechan duduk di ranjang Wonwoo, gantian dengan sang kakak yang duduk di kursi rodanya.

"Chan, kamu jangan bilang Mas Seokmin ya? Aku sama Jihoon mau nengok Mas Mingyu nih!"

Leechan dan Sunyoung sama-sama kaget.

"Yang, kamu kok gak bilang sih??"

"Mas Onuw apaan sih ah! Kata Mas Seokmin kan gak boleh jenguk Mas Mingyu dulu! Gak mau ah nanti aku yang kena omel!"

Jihoon dan Wonwoo saling pandang, kemudian Jihoon menarik Sunyoung untuk ke pojok ruangan, sementara Leechan memandang Wonwoo dengan galak.

"Mas! Kenapa nekat banget sih! Nanti kan kalo gini yang disalahin aku!" gerutu Leechan, sambil memandang ke arah Jihoon yang juga sedang sedikit berbisik pada Sunyoung.

Wonwoo mengangkat bahu, "Chan, sampe kapan sih Seokmin mau ngelarang buat ketemu Mas Mingyu? Mas Mingyu kesini kan buat nyamperin mas juga.." pandangan Wonwoo tiba-tiba berubah jadi sedih. Dan Leechan tidak suka dengan apa yang dia lihat.

'Haduhhh ini sih harus di turutin kalo udah gini...' keluh si bungsu dalam hati.

"Kamu tuh kalo dibilang jangan suka ikut campur, ya jangan dong Yang! Nanti kalo Wonwoo kenapa-kenapa pas liat Mingyu gimana?? Apalagi Mingyu juga masih belum bisa duduk, bener-bener baru banget siuman beberapa hari.. di ajak ngomong juga masih susah. Gimana sih kamu Yang??"

Jihoon memukul lengan Sunyoung dengan bibirnya yang manyun.

"Iiih! Mas! Kalo Wonwoo gak di turutin, bisa ngamuk dia sama aku! Apalagi dia tau Mas Mingyu udah bangun! Soal keadaan kan bisa dijelasin nanti!" seru Jihoon berbisik dengan agak bersemangat.

"Ya tapi kan Ji.." Sunyoung merangkul Jihoon, membelakangi Wonwoo. "Kita gak tau gimana Wonwoo nanti kalau liat Mingyu. Bisa aja dia makin ngerasa bersalah karena udah kabur dan ujungnya mereka kecelakaan gini! Kamu tuh makanya kalo mau apa-apa diskusi dulu!" dengan bercanda, Sunyoung menyentil dahi Jihoon.

Jihoon melepaskan rangkulan Sunyoung, "Udah, pokoknya Mas ikutin cara aku aja ya? Aku sama Wonwoo akan ke ruangan Mas Mingyu. Nah Mas ajak Leechan ngerokok dulu deh! Biar adeknya Wonwoo gak rewel minta Wonwoo balik ke ruangan!"

Sebelum Sunyoung menjawab, Jihoon sudah menyeret lengan pria itu ke hadapan Wonwoo. Sementara dia saling tatap dengan Leechan yang tentu saja sangat asing di matanya.

"Chan! Temenin Mas Sunyoung ngerokok dong Chan! Asem banget tuh katanya mulutnya!" seru Jihoon memberikan ide dan isyarat pada Sunyoung.

Sejurus kemudian Sunyoung merangkul Leechan santai, namun canggung, "Yuk dek! Smoking areanya di parkiran bawah ya??"

Minwon FWB 2.0 ; AbditoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang