08. Yang Datang dan Yang Pergi

1.6K 25 6
                                    

Seokmin baru saja memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobilnya sendiri. Di dalam, sudah ada Leechan menunggu sang kakak dengan kekasihnya, Joshua, untuk naik ke dalam. Setelah mengunci pintu, Seokmin berdiri di depan pintu sebentar, mengambil napas berat seraya memandang Joshua di hadapannya.

Wajahnya sedih. Namun Joshua tersenyum lebar, kemudian menepuk bahunya untuk menenangkan.

"Udah yuk?.. Nanti keburu kamu nangis deh.."

Seokmin tersenyum, kemudian mengecup pelipis Joshua sebelum menggandengnya menuju mobil. Joshua mengambil tempat di kursi belakang, sementara Seokmin di kursi penumpang didepan dan Leechan yang menyetir. Si Bungsu sudah lancar membawa innova Seokmin selama dia menjadi ASN akhir-akhir ini, untuk keperluan mobilitas dan kencannya, katanya.

"Pelan-pelan yaa, Chaan!" ujar Joshua sambil mencolek bahu Leechan. Pria itu terkekeh.

"Tenang ajaa kak! Hehehe. Udah semua kan?"

Seokmin mengangguk, kemudian mobilnya melaju keluar dari perumahan. Sepanjang perjalanan, hanya ada playlist spotify yang mengalun dari speaker mobil yang terhubung dari ponsel Leechan. Dan ada tangan Seokmin di sebelah kiri dekat pintu yang diam-diam berpegangan tangan dengan Joshua di belakang. Tangan dingin itu dihangatkan perlahan dengan jemari Joshua. Leechan tau ini pertama kalinya dia menyetirkan kakaknya dengan sang pacar, dan demi Tuhan dia bisa melihat ada cinta di setiap nada bicara yang Joshua keluarkan untuk semua pertanyaan dan pernyataan yang dikeluarkan Seokmin.

"Mas, mas Onuw ngasih tau gak dia udah dimana?" tanya Leechan tiba-tiba, mengingat dia lupa bilang pada Wonwoo bahwa mereka sudah dalam perjalanan.

---------------------------------------------------------------------

Mingyu menjemput Wonwoo di tempat kerjanya sebelum menjemput Seungkwan di kampusnya siang ini. Waktu masih pukul 3 sore, namun mereka bertiga sudah harus pergi ke Bandara untuk sama-sama mengantar Seokmin yang pesawatnya akan berangkat sekitar pukul 5 sore nanti. Dengan penjemputan Seungkwan yang terakhir, Mingyu bisa melihat ekspresi sang adik yang agak muram. Seungkwan memang seharusnya tidak perlu ikut ke Bandara, mengingat dia tidak ada urusan langsung dengan Seokmin. Tapi dia bersikeras ikut karena akan ada Leechan disana. Dia butuh bicara dengan Leechan karena sudah berkali-kali sejak kata 'break', pria itu menolak menemui Seungkwan.

"Mas, nanti Seungkwan pulang sama Leechan aja ya? kak Jisoo ikut sama kita. Kamu kan mau balik ke kantor. Aku mau ngobrol sama dia sebentar." ujar Wonwoo yang sedang berkirim pesan dengan Seokmin.

"Kwan kamu jangan aneh-aneh loh. Maksud mas, kalo emang nanti udah selesai, langsung pulang. Ya??"

Seungkwan cemberut, mengangguk.

"Jangan ketemu sama Vernon juga. Mentang-mentang jam kerja dia sekarang bebas."

Untuk yang satu itu, Seungkwan memilih untuk tidak menjawab dan malah melihat keluar jendela. Sudah menjadi tabiat seorang Seungkwan yang mengacuhkan pertanyaan yang akan membuatnya kesal. Dan sudah tabiat Mingyu untuk memaksa agar semua pertanyaannya dijawab oleh sang adik.

"Kwan?? Jawab dong kok diem??"

"Ck.. iya iyaaa... mulai lagi deh mulai... lagian kak Vernonnya juga lagi sibuk kali orang jam kerja gini."

Wonwoo menatap Mingyu dan menepuk bahu pria itu sebelum dia mendengus kesal. Seungkwan buru-buru memasang earbudsnya untuk menyumbat telinganya dari omongan Mingyu yang kapan saja bisa keluar. Sebetulnya dia sedang sangat kacau di kepalanya. Karena dia ingin mengajak Leechan mengobrol meskipun belum tau dimana, belum tau ingin hasil yang bagaimana, dan belum tau ingin membicarakan apa. Pokoknya dia mau ketemu dengan kekasihnya itu dulu sebelum hatinya jadi terlalu kaku.

Minwon FWB 2.0 ; AbditoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang