Hari Senin.
Hari dimana Wonwoo sangat tidak ingin masuk ke kantor, walaupun Mingyu mati-matian bilang akan bersamanya. Hari ini adalah hari dimana Jun menaruh tanggal meeting pertama dengan Nuest Corp. Meeting yang melibatkan manager, Wonwoo dan Jun itu sendiri hanya terkesan sebagai pertemuan pertama sebelum kantor Wonwoo menerima pengajuan sebuah proyek untuk beberapa ruang kantor baru untuk Nuest Corp di gedung yang baru nanti.
Sudah disepakati bahwa Wonwoo hanya akan ikut dalam proyek itu tanpa berhubungan langsung dengan staff dari Nuest Corp maupun Baekho sendiri, yang pagi itu dipastikan akan datang ikut meeting.
"Kamu gapapa.. pasti gak apa-apa. Ada Jun yang akan nemenin. Gak perlu liat mukanya juga gak apa-apa. Kacamata kamu taro aja di meja biar dia gak keliatan. Mas disini kalo kamu butuh apa-apa."
Wonwoo di pelukan Mingyu, sudah sampai di kantor sejak pukul 8 kurang 10 tadi. Keduanya masih di ruang meeting kecil tempat Mingyu akan menunggu, disebelah ruang meeting yang akan Wonwoo gunakan tadi. Mingyu mengecup puncak kepala Wonwoo. Prianya itu gusar, tapi bukan berarti Mingyu tenang. Dia sama tegangnya dengan Wonwoo. Tidak pernah menyangka akan bertemu dengan sumber kekacauan di hidup Wonwoo. Yang membuat Wonwoonya seperti sekarang ini.
"Seokmin udah tau kan mas?" tanya Wonwoo, menghela napas di bahu Mingyu.
"Udah, sayang. Tadi sebelum jalan juga mas kasih tau lagi. Nanti setelah meeting juga mas kasih tau lagi. Obat kamu ada kan di tas?"
Wonwoo mengangguk, kemudian melepaskan pelukannya, merapikan kemeja biru Mingyu yang agak kusut karena pelukannya.
"Setelah ini, kalo kamu ngerasa gak baik-baik aja, kamu boleh beresin barang-barang kamu, kerja sama aku hari ini di WhyNot, ya? Kalo kamu ngerasa baik-baik aja, tetep minum obatnya, terus aku tinggal ke kantor. Ada Jun dan manager yang mantau kondisi kamu. Jadi kamu gak usah takut untuk bilang soal keadaan kamu, ya sayang ya? Denger mas kan, Jewe?"
Lagi, Wonwoo mengangguk. Sejurus kemudian, Wonwoo pamit dari Mingyu karena kantornya sudah ramai. Wonwoo juga harus menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertunda sebelum meeting jam 9 nanti. Dari tempatnya duduk dan ruang meeting yang berlapis dinding kaca, Mingyu bisa leluasa melihat ruang meeting sebelahnya yang nanti akan di pakai, juga bisa melihat aula kerja dimana dia bisa memantau Wonwoo dari jauh.
Jun dengan segala tingkahnya, dan beberapa rekan kerjanya bergantian menghampiri Wonwoo. Entah itu sekedar menyapa, atau mengajak bercanda sedikit sebelum kembali bekerja. Mingyu senyum di belakang laptopnya, mengetahui bahwa Wonwoo dikenal begitu baik oleh rekan kerjanya yang baru.
Mingyu sedang sibuk dengan pekerjaannya dan beberapa laporan awal minggu untuk Rene, ketika dia mendengar ribut-ribut orang masuk dari ruangan sebelah. Dan benar saja, ketika Mingyu menengok ke sebelah kiri, dia melihat 3 orang pria masuk sambil tersenyum ke dalam ruang meeting tersebut. Mingyu refleks berdiri, memeriksa Wonwoo yang juga berdiri dari meja kerjanya. Mata mereka bertemu, kemudian Wonwoo mengangguk. Mingyu langsung gemetar seketika melihat ekspresi Wonwoo yang nampak ketakutan.
Jam di ruang meeting itu menunjukkan pukul 9 lewat 3 menit. Meeting itu nampak tidak begitu penting di mata orang lain. Namun Mingyu dan terlebih Wonwoo, seakan hidup mereka tergantung dari meeting tersebut. Entah dunia yang berjalan lebih lambat, atau itu hanya di pikiran Mingyu, langkah Wonwoo yang dibarengi dengan Jun seolah lambat-lambat dan seperti tidak ingin. Sampai kemudian Mingyu kehilangan sosok Wonwoo, dan digantikan dengan pria itu yang sudah masuk ke dalam ruangan.
Wonwoo duduk di sisi yang bisa dibilang bersebelahan dengan Mingyu, namun beda ruangan. tidak ada siapapun di sebelahnya. Namun di kirinya ada Jun, dan managernya. Mingyu berusaha memicingkan mata melihat mana sosok yang bernama Baekho dari kaca tebal yang hampir kedap suara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minwon FWB 2.0 ; Abditory
FanficSequel of Minwon FWB ; A Guide for The Lost by @tetehcarat on twitter