12. Same Bed, Different Dream

2.7K 27 17
                                    

Semalam dengan Rene tidak membuat Mingyu gentar. Dia tidur lebih cepat dengan ditemani chat dari Wonwoo yang memang tebusannya karena dia tidak bisa menemani Wonwoo hari itu untuk anniversary. Sementara Mingyu samar ditengah tidurnya mendengar Rene menelepon seseoang, kemungkinan Seungcheol, karena suaranya berubah dibanding dia mengobrol biasa.

Pagi ini, Mingyu sudah siap dengan kemeja dan jas kerjanya. Dia bangun sekitar pukul 6 pagi, jauh lebih pagi dari Rene karena dia tidak ingin rebutan kamar mandi dengan pria itu. Walaupun sekarang baru pukul 7 pagi, sebisa mungkin Mingyu sudah packing dan siap untuk pergi sarapan kebawah, sementara Rene baru keluar dari kamar mandi, mengusak rambutnya.

"Saya breakfast duluan ke bawah ya." ujar Mingyu sambil ingin menenteng tas kerjanya dan koper kabinnya di tangan.

"Loh, bareng dong Gyu.."

Mingyu menatap kebelakang, "Saya mau ngerokok. Emangnya kamu ngerokok?"

Rene menatap ke arah Mingyu, kemudian berpikir.

"Oh, okay.. Let's meet at restaurant then!"

Sekitar 15 menit kemudian, Rene benar menyusul Mingyu ke restoran di lantai 3, kemudian menikmati sarapannya tanpa basa basi. Mingyu mengambil sepiring nasi goreng dengan omelet dan sosis, sementara Rene hanya secangkir kopi dengan krim dan sepotong croissant dengan butter dan selai strawberry kecil.

"Agenda kita hari ini... Uhm, I mean, agenda kamu hari ini, ketemu tim analis dan marketing, then meeting, workshop or whatever it is sampai lunch time, right?" tanya Rene, sambil menatap agenda di ponselnya. Mingyu mengangguk.

"Later, setelah lunch kita ke bawah, store visit sebentar. Setelah itu jam 3 kita sudah harus ke airport untuk tujuan selanjutnya."

Mingyu hanya mendengarkan, mencatat diam-diam di kepalanya. Sambil jarinya menari di atas touchpad, mengirim pesan pada driver yang sudah disediakan untuk keduanya, agar mengambil koper miliknya dan Rene untuk dibawa ke mobil.

"Udah belum makannya? Lama banget makan roti sama kopi aja.."

Rene berhenti dengan aktivitas mengunyahnya, kemudian menatap Mingyu.

"Tunggu, tadi saya denger kamu agak sedikit... friendly? I mean, kayak kamu bicara sama teman sendiri?"

Mingyu kemudian berdiri setelah menghabiskan infused water didalam gelasnya.

"Saya emang gak pernah sekaku robot, kok. Udah belum makannya? Saya tunggu di lobby aja ya. Mau ngerokok!"

Saat Mingyu meninggalkan Rene, pria itu refleks ikut berdiri setelah membersihkan tangannya, mengekor kepada Mingyu yang mulai keluar lobby.

"Kenapa kamu jadi ngikutin saya?"

Rene mengangkat bahunya.

"Karena sarapannya sudah selesai.." Mingyu memperhatikan Rene dengan pandangan tidak percayanya.

"Yaudah saya panggil driver langsung aja deh-"

'Eh jangan dulu!" Rene menahan tangan Mingyu yang menggenggam ponsel, ingin menghubungi sang driver.

"Kamu ngerokok aja, gapapa. Lagian masih pagi juga, kita kan tamu. Telat sedikit juga gak apa-apa kok.."

Mingyu tidak berpikiran apapun soal itu. Dia yang berdiri disebelah tong sampah kering dan Rene yang berdiri di sisi yang lainnya begitu bertolak belakang. Mingyu sesekali tersenyum pada ponselnya, tentu saja berkirim pesan pada Wonwoo, dengan Rene yang begitu sibuknya membuka email dan notes satu per satu untuk mencatat ini dan itu. Sempat dilihat dari sudut mata Mingyu, soal Rene yang agaknya masih kikuk dalam menghandle pekerjaan diluar jam kerja. Tapi ah, tau apa Mingyu soal dia.

Minwon FWB 2.0 ; AbditoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang