"Kenapa Ar?" Tanya Louise. Arkan memandangi Telepon Genggam miliknya yang terus bergetar. "Bunda gue, nelepon," jawab Arkan. "Lo beruntung banget ya masih di cariin," ucap Tono. Arkan tersenyum tipis, "Gue pulang hari ini ya? Gue gak mau bunda khawatir," ucap Arkan. "Tonight, kita pulang bareng," ucap Rey. "Gue angkat telepon bentar, ya," ucap Arkan.
Assalamu'alaikum, iya bunda?
Wa'alaykumussalam, Subhanallah
Kamu dimana sayang? Udah tiga
hari kok gak pulang, kamu jangan
Buat Bunda khawatir!Maaf Bunda, ehm hari ini Arkan
Pulang. E... Arkan cuma bantuin
temen nyari saudaranya yang
hilang kok bunda. Maaf bunda
Arkan gak pamit dulu,Tapi kamu baik-baik aja, kan?
Yaudah, lain kali kabari Bunda dulu,Iya Bunda,
Hati-hati, jaga diri kamu.
Iya Bunda,
Kalau masih lama biar bunda
izin ke sekolah kamu,
biar nilai kamu tidak terpengaruh,
Mau bagaimanapun pendidikan
penting buat masa depan kamu.Gak usah bunda, hari ini
Arkan pulang.Yaudah Bunda tunggu,
Iya Bunda,
Assalamu'alaikum,
Wa'alaykumussalam.
"Care banget ya Bunda Lo padahal Lo bukan anak kandungnya," Tono. "Biasanya emang begitu, orang yang tidak memiliki hubungan darah ke kita malah yang lebih care," ucap Louise. "Keluarga kebanyakan tidak ada gunanya," ucap Rey. "Beruntung banget ya anak yang punya ibu sebaik beliau," ucap Tono. "Ya, terkadang gue suka berdo'a kalau misalnya kehidupan kedua itu ada gue pengen Bunda yang jadi ibu gue," ucap Arkan. "Kalau gitu gue mau jadi saudara Lo di kehidupan selanjutnya," ucap Tono.
Semua tertawa namun fokus Arkan teralihkan ke ponsel Rey di tangannya yang terus bergetar, sesekali ia menatap layar ponselnya dan matanya mengisyaratkan kepedihan. "Ren, Are you okay?" Tanya Arkan. "I'm good, " jawabnya cepat. Kali ini empat sekawan itu memantau Rangga dari kejauhan. "Di lihat dari sikapnya, gue rasa hidupnya bahagia," ucap Louise. "Ya, dia juga dikelilingi teman-teman yang baik. Gue lega deh kalau dia masih bisa bahagia," sahut Rey. "Apa mungkin kita bisa kenal Tuhan lewat Rangga? Tampaknya dia cukup agamis," celetuk Tono.
"Kita tidak mungkin mengungkapkan identitas nya yang sebenarnya kan? Pasti ibunya ada alasan mengapa menyembunyikannya," ucap Louise. "Ya, karena pengkhianatan itu menyakitkan ah tidak, sangat menyakitkan," ucap Arkan. "Lo bener tapi, dia punya hak atas harta papa gue malah dia yang lebih berhak," ucap Rey,
"Dia punya alasan untuk hidup, dia punya tujuan untuk mewujudkan cita-cita, dia benar-benar berhak, secara gue kan anak haram." lanjutnya. "Maksud Lo apa?" Tanya Louise.
"Allex, Rangga harus mendapatkan hak nya," ucap Rey. "LO JUGA PUNYA HAK UNTUK MENJADI SAUDARA NYA," Ucap Louise tegas. "Selama ini gue cuma merebut apa yang seharusnya jadi milik dia, dan gue ingin mengembalikan semuanya," ucap Rey. "Lakukan apa yang Lo mau asal jangan sampai Lo kenapa-napa," ucap Louise. "Jangan kira ga ada yang nungguin Lo pulang, kita bertiga siapa? Lo ga Anggap?" Ucap Arkan. "Gue akan lakukan yang terbaik." ucap Rey.
***
Malam sudah semakin larut. Meskipun sudah berada di area rumahnya, seperti biasanya setiap pulang Arkan akan terpaku di depan rumahnya, tempat ia tak ingin pulang tapi ia ingin pulang. "Arkan, kenapa diam saja ayo masuk," ucap Hanna yang langsung membuka pintu setelah mengintip dari jendela.Segera Hanna memeluk Arkan, ia merasakan perasaan lelah dan putus asa dari putra sambungnya itu. "Kamu mau makan?" Tanya Hanna. "Arkan tidak lapar, bunda," jawab Arkan. Hanna mengelus kepala Arkan, mengelus rambutnya beberapa kali, menghapus air mata Arkan yang masih terbendung di sekitar matanya. "Sayang, bunda akan selalu ada buat kamu, don't be sad." Ucap Hanna sembari memegang kedua pipi Arkan dengan kedua tangannya.
Arkan kembali memeluk ibu tirinya, tanpa mengeluarkan sepatah kata. "Kamu istirahat ya sekarang, besok sekolah. Kamu harus jadi orang sukses, dan bikin bunda bangga," ucap Hanna lembut. "Arkan gak akan pernah mau ngecewain bunda," ucap Arkan, Hanna mengantarkan Arkan ke kamarnya lalu ia kembali melanjutkan pekerjaannya malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Don't Know What It's Like ✅(COMPLETE)
Teen Fiction⚠️ DON'T COPAST!⚠️ Brandal, Pembuat masalah, dan pembangkang! Itulah kesan banyak orang yang mengenal Arjuna Dwi Arkan, Pria menyebalkan yang hidupnya seakan tanpa beban meskipun meresahkan, juga tak sedikit orang yang tidak menyukai pria itu. Namu...