Let me go~~
-°°-
Beberapa hari kemudian, kabar hilangnya Haruno Sakura bagai seruan nyaring terompet, banyak mempertanyakan alasan dan sebab-sebab mengapa putri tunggal Haruno lagi-lagi meninggalkan kota kelahirannya, pihak akbar dan media turut memuat naik foto-foto remaja Sakura dan juga foto-nya yang baru kembali ke Jepang Tokyo, lima bulan yang lalu. Antara mereka ada yang membandingkan juga memberi spekulasi atas dasar-dasar bukti yang tidak terlalu kuat tapi cukup menyimpulkan dan membayar tanda tanya banyak orang.
Alasan menghilangnya Haruno Sakura karena pernikahan bersejarah di antara Uchiha Sasuke dan Hyuuga Hinata.
Mengapa harus bersejarah sedangkan pernikahan itu biasa saja selain hanya menimbulkan fitnah-fitnah di kalangan bangsawan kolega Hyuuga, yang tentu tidak bisa diterima oleh akal sehat mereka. Tak lebih hanya pernikahan orang kaya seperti lainnya. Sasuke memijat pangkal hidungnya, kemudian beralih membaca halaman akbar yang turut menuliskan beberapa alasan yang seakan mendukung segala apa yang berkeliaran di kepala mereka.
Sungguh hanya membuang waktu, Sasuke yakin sekali, satu-satunya alasan mengapa judul akbar pada awal pagi tersebut adalah bersejarah, mungkin karena dia menceraikan Hinata seminggu setelah tersebar beberapa gosip mengenai dirinya yang tidak memberikan hak sebagai suami dalam artian yang sesungguhnya. Memang benar, Sasuke hanya memberi status tetapi tidak dengan hak batin pada Hinata atau sedikitpun dukungan wanita untuk masuk lebih ke dalam hidupnya.
Memijat kepalanya yang berdenyut, Sasuke melempar pandangan ke luar kaca mobil, Itachi mengendarai mobil melirik hampir setiap kali kearahnya tidak terlalu fokus ke depan. Sasuke tidak peduli, dia tidak sedikitpun menegur kakaknya itu jika nanti mereka kecelakaan akibat kecerobohan dan keprihatiannya yang tidak lagi dibutuhkan Sasuke, karena kini dia berubah menjadi bak patung pajangan tidak memusingkan segala jenis denyutan disekitar dadanya ; mati rasa.
"Belum ada kabar dari mereka?"
"Belum. Aku tidak ingin mengatakan ini Sasuke, tapi... Mungkin sudah waktunya kita berhenti berharap." Itachi mengeratkan pengangan di setirnya, wajahnya mengerut, sangat kacau dan begitu sekarat, seperti dia memaksa logikanya berkata walaupun hatinya tidak ingin mengatakannya. "Mungkin Sakura benar-benar sudah tia-"
"Kau diam, sebelum aku melompat dari kursi penumpang ini Itachi." Selaan itu, membuat Itachi mengeram tanpa bisa dia tahan, manik sama dengan adiknya membulat memandang adiknya tajam dan lelah. Sasuke membalasnya datar. "Aku tidak peduli, apapun yang media atau polisi atau informan tidak berguna yang kau bayar itu katakan. Selagi Sakura tidak ditemukan dan aku melihat jasad atau bentuk dirinya, aku tidak akan percaya. Sekarang buka pintu mobil sialanmu ini, aku akan pergi sendiri menjemput Sarada ke sekolahnya."
Namun Itachi tidak bergeming masih memandangnya dengan tatapan tajam dan penuh peringatan miliknya, ya tuhan, mengapa di saat-saat seperti malah kakak dan sekitarnya yang merasa kehilangan sama besar dengannya justru masih bisa berpikir jernih dan tenang, dibandingkan dirinya yang sudah seperti manusia bodoh yang tidak lagi mengenal apa fungsinya otak diberikan tuhan padanya.
Rahangnya mengeras, tanpa menahan sedikitpun amarah didadanya, Sasuke menonjok kaca mobil itu dan seketika bunyi kaca bartemu permukaan kulit dagingnya dan jok mobil terdengar, disusul teriakan Itachi, lebih tepatnya suara terkesiap dia. Alis Sasuke mengerut, tidak menyangka rasa sakitnya masih sama seperti beberapa hari yang lalu. Matanya menatap darah dipunggung tangannya, kemudian kakaknya yang segera keluar dari mobil dengan kasar dan membuka pintu mobil seraya mencengkeram kemeja putihnya dengan geram.
![](https://img.wattpad.com/cover/203233197-288-k539270.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You & I
RomanceSasusaku Fanfiction Bagaimana kalau seandainya waktu bisa diputar ulang? Bagaimana jika saat itu dia tidak menyerah? Bagaimana jika Sakura mengakui bahwa dia sangat menderita. Dan bagaimana jika dia jujur kepada lelaki itu bahwa dia mencintainya, ak...