Bab 10 - Move On

1.9K 212 30
                                    










-°°-



"Sasuke!" Teriak Ino nyaring disertai napas tersegal-segal menguar dibibir pinknya. Dia mendecih, Sasuke mengabaikan teriakan gilanya.

Menjengkelkan sekali pikirnya, berhenti seketika merehatkan kakinya yang lelah karena sejak tadi mengejar langkah lebar Sasuke. Ino yakin, sahabat ayam mereka itu sedang menghindari mereka selama tiga bulan ini. Sikap putra Fugaku Uchiha itu terlalu mencurigakan membuatnya yakin bahwa remaja itu tahu keberadaan Sakura.

Ya, gadis pink itu entah dimana sekarang, tiga bulan Ino bersikap norak dan alay hanya demi sahabatnya. Dia juga tidak bisa fokus pada pelajaran di sekolah mungkin kekasih serta sahabat-sahabatnya yang lain juga. Mereka khawatir, tapi lelaki yang jelas tahu dimana Sakura berada sedang bermain petak umpet dengan mereka.

Ino jengkel, dia menendang tong sampah yang berada di sampingnya. "Sasuke ayam! Kalau kau tidak berhenti, aku akan mengumumkan ke seluruh sekolah, kalau kau mencintai Miura Shion!" Teriaknya nyaring, Sasuke terhenti sebentar, namun hanya sebentar sebelum remaja itu kembali melanjutkan langkahnya yang lebih lebar dari awal.

"Sial!" Umpat Temari memegang lututnya, Tenten disamping gadis itu juga mengusap perutnya yang mungkin sakit akibat berlari mengejar siluet Sasuke. "Demi apapun, Sasuke kalau kau tidak berhenti sekarang juga, aku akan menerormu setiap malam, tidak! Setiap detik!" Teriaknya sekuat tenaga.

Shikamaru yang baru sampai menguap melihat wajah muram kekasihnya, onxnya tersorot intens ke punggung lebar Sasuke lalu kemudian menguap lagi. "Hoi turuti sajalah permintaan gadis berisik ini. Haaa, kalau kau selalu menghindar berarti kau memang menyembunyikan Sakura." Serunya dengan nada malas.

"Apa sebenarnya yang terjadi Sasuke?" Tanya Neji sambil mengusap punggung kekasihnya yang kelihatan sekali kelelahan. "Kenapa sulit sekali mengatakan keberadaan Sakura, heh?" Lanjutnya menghampiri Sasuke yang sudah tidak lagi berusaha menghindar.

Sasuke mendengkus, "Berapa kali aku katakan pada kalian, aku tidak tahu dimana Sakura sekarang..." Jelasnya sebelum melirik arah lain.

Berkacak pinggang, Ino melotot marah, "Jelas-jelas kau tahu dimana Sakura, jangan bohong. Dasar ayam." Sungut Ino mengacungkan jari telunjuknya ke arah Sasuke.

"Ck." Decih Sasuke hendak meninggalkan sahabat-sahabatnya lagi, namun ditahan Sai yang tersenyum datar. "Seharusnya kalian ke rumah Haruno, dia pasti ada disana." Katanya bersetetap dengan onyx sahabat pucatnya. "Lepas."

"Tidak." Sargah Sai, enggan melepaskan cengkeramannya dari lengan Sasuke. "Tingkahmu aneh Sasuke, kalau kau tidak tahu dimana Sakura sekarang, kau tidak perlu mengelak atau menghindari kami selama tiga bulan. Tingkahmu mencurigakan."

Alis Sasuke menyatu tidak suka, "Kalian menuduhku menculik Sakura?" Desisnya tajam.

"Jelas tidak." Sahut Kiba yang baru muncul bersama Naruto. "Apa susahnya mengatakan Sakura dimana, Sasuke." Katanya diangguki Naruto.

"Benar, diantara kami, hanya kaulah yang paling dekat dengan Sakura. Tidak hanya itu rumah kalian juga berdekatan." Naruto mengangkat dagunya seraya melipat tangan didada seakan dia menang jakpot.

Mengaruk kepalanya yang tidak gatal, Sasuke mengelah napas panjang, "Sakura ingin menyendiri." Jawabnya singkat tanpa ada penjelasan panjang lebar. "Puas, sekarang minggir aku mau lewat."

You & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang