8. DIJENGUK

36 13 0
                                    


Akhirnya Nathan pun telah sampai di depan rumah Ayla, Nathan sempat terheran melihat rumah Ayla. Rumah Ayla yang begitu besar namun seperti tidak ada kehidupan di dalam nya.

Nathan pun langsung menekan bel yang ada di rumah tersebut, kemudian tak lama dari itu seorang wanita paruh baya membukakan pintu. Nathan bisa menebak sepertinya wanita paruh baya ini adalah art di rumah Ayla.

"Ehh... Ada tamu, maaf den cari siapa ya?. " Tanya Bi Surti.

"Saya temannya Ayla Bi, apa benar Ayla sedang sakit.? "

"Oh temannya Neng Ayla toh, iya Neng Ayla lagi sakit. Kalo begitu silahkan masuk. "

"Silahkan duduk, kalo boleh tau Aden ini siapa namanya?. " Tanya Bi Surti

"Saya Nathan Bi. "

"Ohh Nathan, yaudah tunggu sebentar ya Den, Bibi panggilin dulu Neng Ayla nya. " Pamit Bi surti.

Bi Surti pun langsung melangkahkan kakinya ke lantai atas, untuk menemui majikannya itu dan memberi tahu bahwa ada tamu yang sedang menunggu nya di bawah.

"Neng Ayla aduh Neng, itu anu ada tamu di bawah cowo kasep pisan pokonya Neng. "

"Namanya matan ehh Nathan, Neng. "

Ucapan Bi surti berhasil membuat Ayla kaget, pasal nya mana mungkin Nathan mau menjenguk nya.

"Bibi gak bohong kan?. " Tanya Ayla yang masih tak percaya.

"Suer Neng, bibi mah gak berani bohong atuh. "

"Yaudah bibi suruh dia naik aja ke sini, badan Ayla masih sedikit lemas. "

"Baik Neng Ayla. "

Bi surti pun langsung turun ke bawah, kemudian menemui Nathan yang sedang menunggu di ruang tamu.

"Maaf lama ya Den. "

"Itu kata Neng Ayla, Den Nathan di suruh ke kamar nya aja. Soalnya badan Neng Ayla masih lemas katanya. " Jelas Bi Surti.

"Yaudah saya pamit ke atas dulu ya Bi."

Kemudian Nathan pun menaiki tangga satu persatu kemudian ia masuk ke kamar Ayla, mencari kamar Ayla tidak lah sulit pasalnya di depan pintu gadis tersebut sudah ada tulisan nama nya.

Kamar Ayla berada di sebelah kamar yang di depan pintunya bertuliskan nama 'Daffa Zidny Bramantyo' mungkin itu kamar kakaknya nya Ayla, pikir Nathan.

"Gimana keadaan lo udah baikan?. "

Suara Nathan yang tiba-tiba terdengar langsung membuyarkan lamunan Ayla, gadis tersebut sempat tersentak beberapa saat tak menyangka ternyata Nathan beneran datang menjenguk nya.

"Hm lumayan, tapi masih agak lemas."

Nathan hanya mengangguk lalu memberikan kue yang tadi ia beli di perjalanan menuju ke rumah Ayla.

"Nih buat lo. "

"Wahhh kue, makasih banyak Nathan."

Nathan tersenyum tipis kala melihat Ayla yang begitu nampak senang menerima kue yang ia bawakan tersebut.

"Nat, kok kamu bisa tau rumah aku?. " Tanya Ayla yang sedang memakan kue yang di bawa oleh Nathan.

"Gak usah kepo. "

Ayla mengerucut bibir nya kesal, kemudian ia melanjutkan acara makan kue nya. Saking asiknya makan kue, Ayla sampai lupa tidak menawari Nathan kue nya.

"Ehhh.. Nathan mau kue nya?. "

"Gak, buat lo aja."

Tak lama dari itu Bi Surti datang ke kamar Ayla dengan minuman dan juga beberapa cemilan yang ia bawa di tangan nya.

"Silahkan atuh di minum dulu minumanya Den. "

"Iya Bi makasih, maaf jadi ngerepotin." Ucap Nathan merasa tidak enak.

"Ah tidak kok, kalo gitu Bibi pamit ke bawah lagi ya. "

Setelah itu Bi Surti pun kembali ke bawah dan melakukan semua tugas nya yang belum selesai.

"Nathan kok kamu bisa tau aku sakit?."

"Terus jengukin Ayla juga lagi, Jangan-jangan Nathan khawatir sama Ayla ya. " Tanya Ayla menggoda Nathan.

"Apaan sih gak usah geer, gue kesini ngerasa bersalah aja atas kejadian kemarin. "

"Ohh merasa bersalah ninggalin Ayla." Tanya nya kepada Nathan.

"Hm." Jawab singkat Nathan.

"Nathan, kapan Nathan mau buka hati buat Ayla?. "

"Gak tau. "

"Kok malah gak tau sih? Ayla cape tau ngejar-ngejar Nathan terus. " Jelas Ayla

"Gue gak nyuruh lo buat ngejar gue. "

"Itu keinginan lo sendiri, gue udah beberapa kali bilang sama lo. Kalo gue gak cinta sama lo Ayla. " Lanjut nya.

Ucapan Nathan tersebut membuat Ayla terdiam, ucapan Nathan memang benar. Ayla sendiri lah yang ingin mengejar Nathan dan Ayla membenarkan ucapan Nathan tersebut.

Namun, apakah salah jika ia mencintai Nathan. Perasaan tak bisa dibohongi, mau sekeras apapun kamu mengelak. Jika kamu memang mencintai nya kamu akan tetap mencintai nya, memaksa untuk melupakan pun kamu tak akan pernah bisa.

"Tapi Nathan, apa Ayla salah mencintai Nathan?. "

"Mencintai itu hak lo Ay, lo gak salah. Tapi cara lo yang salah, selalu memaksakan apa yang lo mau. "

"Perasaan gak bisa di paksa Ay, di hati gue udah ada yang isi. Dia sahabat kecil gue sekaligus cinta pertama gue, sampai kapan pun gue gak bakal bisa lupain dia gue bakal tetep cari dia sampai ketemu. "

"Gue pamit pulang dulu, cepet sembuh Ay. " Pamit Nathan yang langsung pergi meninggalkan Ayla di kamar nya.

Mendengar penuturan Nathan barusan, membuat hati Ayla sakit. Siapa  kecil Nathan, kenapa dia bisa seberuntung itu. Bisa di cintai Nathan tanpa harus bersusah payah mendapatkan hatinya, sungguh teman masa kecil Nathan sangat beruntung bisa di cintai dengan tulus oleh Nathan.

Haii haiiii!!!
Gimna sama part yg ini? Kalian suka gak? Kalo suka makasih ya.
Jangan lupa follow, vote dan coment yang banyak ya, biar aku semangat update nya.

Instagram : @anisaaasri
Jangan lupa follow IG aku ya.

HAPPY READING!!

See you readers 😚❤

AYNA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang