30. PERJODOHAN

29 6 0
                                    


Sedangkan ditempat lain, tepatnya di rumah Nathan. Disana sedang melangsungkan acara bersama kedua orang tamu, mungkin mereka teman lama Ayah, pikirnya.

Nathan pun langsung bergegas untuk naik ke lantai atas yang dimana letak kamarnya berada, ia berjalan begitu saja tanpa mau menyapa orang tua dan juga tamu yang sedang berbincang di ruang tamu.

Namun, baru beberapa langkah. Tiba-tiba saja suara dari Ayah dari Nathan menghentikan langkahnya.

"Nathan sini nak, Ayah mau bicara penting sama kamu."

Mau tak mau Nathan pun langsung menghampiri kedua orang tuanya yang sedang berada di ruang tamu.

"Mau ngomongin apa?." Tanya Nathan to the point.

"Sebaiknya kamu duduk dulu nak." Suruh Lita, Bundanya Nathan.

Nathan pun mengangguk kemudian mendudukkan diri di sebelah Ayahnya.

"Jadi gini, kamu udah tau kan masalah perjodohan itu?." Tanya Wiguna Ayahnya Nathan.

"Iya, Nathan udah tau emangnya kenapa Yah?."

"Kenalin tamu yang ada di depan kamu ini teman lamanya Ayah, mereka orang tua dari gadis yang akan Ayah jodohkan sama kamu."

Nathan pun langsung melihat ke arah tamu yang ada di depannya ini, mereka langsung tersenyum hangat, sepertinya mereka orang tua penyayang dan tentunya ramah.

"Salam kenal om tante." Ucap Nathan.

"Salam kenal juga nak, semoga kamu bisa secepatnya jadi mantu tante." Ucapnya sambil terkekeh.

"Ehh ya jeng, anak gadis kamu mana kok belum keliatan." Tanya Bundanya Nathan.

"Mungkin sebentar lagi sampai, maaf ya jadi nunggu lama katanya jalanan nya macet."

Keluarga Nathan pun mengangguk kemudian melanjutkankan kembali topik tentang perjodohan antara Nathan dengan gadis tersebut.

Tak lama dari itu, tiba-tiba seorang gadis datang dengan berjalan teburu-buru. Gadis tersebut sangatlah terlihat cantik ketika menggunakan dress hitam selutut.

"Maaf semuanya, aku telat." Ucap gadis tersebut dengan rasa bersalah.

"Gapapa nak, silahkan duduk."

Kemudian gadis tersebut langsung mendudukkan diri tepat di hadapan Nathan, sedangkan Nathan ia masih belum sadar bahwa di hadapannya sudah ada seorang gadis cantik yang duduk sambil memperhatikan nya.

"Kok kaya kenal ya." Batin gadis tersebut.

"Nathan, simpan dulu HP nya." Perintah sang ayah.

Nathan pun langsung menyimpan HP nya ke dalam saku celana, namun ia masih belum melihat ke arah depan sehingga masih belum menyadari keberadaan gadis tersebut.

"Nak coba kamu lihat ke depan, dia gadis yang mau Ayah jodohkan dengan mu."

Nathan pun langsung melihat ke arah depan, lalu betapa terkejutnya ia ketika tahu ternyata gadis yang akan di jodohkan dengannya adalah gadis yang ia kenal.

"LO." Ucap Nathan dan gadis itu berbarengan.

"Wah rupanya kalian sudah saling kenal, baguslah berarti pertunangan kalian akan kami percepat." Ucap Ayah dari gadis tersebut.

"Papa aku gak mau, aku kira bukan dia yang bakal papa jodohin sama aku."

"Sayang, kamu kan udah setuju jadi kamu harus mau ya." Bujuk Ibu dari gadis tersebut.

"Tapi ma—

Ucapan gadis tersebut terpotong ketika Nathan langsung mengeluarkan suara. "Tante Om, Nathan izin bawa anak kalian dulu."

"Tentu saja, silahkan bawa saja anak Tante biar kalian semakin mengenal satu sama lain."

Nathan pun langsung membawa gadis tersebut ke taman belakang rumahnya.

"Lo, lo kenapa mau nerima perjodohan ini sih?." Tanya gadis tersebut.

"Lo sendiri, kenapa nerima hah?." Tanya Nathan kembali.

"Gue kira yang bakal di jodohin itu bukan lo, makanya gue mau-mau aja."

"Yaudah sih, terima aja orang lo aja udah setuju kok." Ucap Nathan dengan enteng.

"Lo gila! Lo udah punya pacar Nathan."

"Gue gak perduli dengan adanya perjodohan ini, gue semakin mudah buat hancurin dia."

"Gak, gue gak bakal biarin itu. Lo brengsek Nathan!! Gue gak mau tunangan sama lo."

"Setelah gue liat dia hancur dan pergi, gue bakal batalin perjodohan ini. Jadi lo gak perlu khawatir, lagi pula lo cuman gue jadiin alat disini."

"Brengsek lo!! Sadar Nathan, sadar!! Dia salah apa sama lo."

"Salah dia udah berani ngusik hidup gue, udah berani cinta sama gue."

"Parah anjing, lo lebih parah dari cowo brengsek. Apa salahnya dia cinta sama lo? Seharusnya lo bersyukur bisa di cintai dengan tulus sama dia."

"Pokoknya gue bakal batalin perjodohan ini, setuju atau nggak nya lo, gue gak peduli."

"Berani lo batalin perjodohan ini, perusahaan bokap lo bakal gue hancurin. Lo pasti taukan kalo perusahaan bokap gue nanam saham yang besar di perusahaan bokap lo."

"Gak kebayang deh, kalo gue nyuruh bokap gue buat cabut saham yang ada di perusahaan bokap lo. Wushhhhh jatuh, hancur dan miskin deh hahaa. " Lanjutnya sambil tertawa mengejek dan meninggalkan gadis tersebut sendirian di taman belakang rumahnya.

Sedangkan gadis itu diam mematung tak mampu mengeluarkan kata-kata lagi, ia sudah di buat diam dan tak mampu membalas ucapan Nathan karena ancaman yang Nathan berikan kepadanya.

"Argghhh Nathan gue benci lo, lo brengsek anjing. Brengsek!!!. " Teriak gadis tersebut.

HAPPY READING!!
Jangan lupa untuk follow, vote dan komen. Makasihh!!

See you!! 😚❤

AYNA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang