22. DITEMBAK?

23 8 0
                                    


Setelah dua hari Ayla tidak masuk sekolah, akhirnya tepat dihari ini Ayla sudah di perbolehkan untuk sekolah kembali.

"Morning Bi."

"Ehh Neng Ayla, silahkan atuh duduk Neng."

"Mau sarapan apa Neng?."

"Sandwich aja deh Bi sekalian sama susu coklatnya ya Bi."

"Ohh siapp atuh Neng, tunggu sebentar ya."

Ayla hanya membalas dengan anggukan, tak lama dari itu Ayla pun langsung menyantap sarapannya dengan khidmat.

Daffa? Sepertinya cowo itu sudah kembali ke apartemen miliknya, sehingga membuat Ayla sedikit merasa tenang tak perlu takut akan kekerasan yang di berikan Daffa.

"Bi aku udah selesai sarapannya."

"Yaudah Neng, mau langsung berangkat aja?."

"Mau bawa mobil sendiri atau naik taksi?." Tanya Bi Inah.

"Aku berangkat naik taksi aja Bi, kalo bawa mobil sendiri aku kan belum begitu lancar."

"Yaudah aku berangkat dulu ya Bi." Pamit Ayla tak lupa ia juga menyalami tangan dari Art nya itu.

Setengah jam berlalu, akhirnya Ayla pun sampai di sekolahnya yaitu SMA Victori. Disana sudah ada kedua sahabatnya yang tengah menunggu kedatangan Ayla di depan gerbang.

"AYLAA."

"Sakit apa lo? Sampe dua hari kagak masuk sekolah." Lanjut Reifa dengan pertanyaannya.

"Biasalah kecapean."

"Makanya gue bilang juga apa, lo tuh jangan kecapean terus udah tau punya badan gampang sakit juga." Ucap Hanum sambil merangkul Ayla.

"Iya-iya maafin Ayla ya kawan."

"Gue sama Hanum bakal maafin lo, kalu lo mau traktir kita bedua gimana?." Ucap Reifa sambil menaik-naikan alisnya.

"Iyadeh nanti Ayla traktir, tapi jangan banyak-banyak ya. Ayla lagi boke nih uang Ayla tinggal 1M lagi." Ucap Ayla sedikit terkekeh.

Sedangkan Reifa dan Hanum mereka sama-sama menjatuhkan rahangnya, apa katanya? Lagi boke tapi punya duit 1M dasar orang kaya.

"Buset Ay, lo niat sombong ape gimane dah."

"1M lo bilang boke? Ini 1M lho Ayla, itu masih banyak woiii lo belum boke kalo masih punya duit segitu."

"Hehe tapi itu beneran lho, uang Ayla menipis banget kalian sih ngajak Ayla jajan terus. Uang Ayla jadi dikit lagi kan, Ayla udah masa-masa boke nih."

"Iyain dah, orang kaya mah bebas." Ucap Reifa dan Hanum berbarengan.

Ayla yang mendengar itu pun hanya terkikik geli, sedangkan Reifa dan Hanum hanya mendelik kesal. Sejak kapan sahabatnya ini punya sifat sombong seperti itu.

"Udahlah, yuk masuk udah bel itu." Ajak Hanum

Reifa dan Ayla pun mengangguk lalu segera menyusul langkah kaki Hanum yang akan memasuki kelas.

Setelah sampai dalam kelas Ayla dkk langsung duduk di bangku mereka masing-masing, tak lama dari itu guru mapel matematika pun datang dan memulai jam pembelajaran.

"Baik untuk materi hari ini Ibu cukupkan sekian, selamat istirahat dan bertemu di minggu depan. Assalamu'alaikum." Pamit guru tersebut.

"Waalaikumsalam Bu." Ucap semua murid.

"Kuy kantin lah, gak sabar gue di traktir sama Ayla yang katanya lagi boke tapi punya uang 1M." Ajak Hanum sambil terkekeh kecil.

"Hahhaa aduhh yaudah yuk, Ayla traktir tapi inget jangan banyak-banyak."

Reifa dan Hanum pun menangguk lalu mereka langsung menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah sangat lapar.

Setelah sampai di kantin, mereka bertiga pun memutuskan untuk duduk di meja paling pojok yang ada di kantin.

"Oke gue aja yang pesen, Ayla mana duitnya sini." Ucap Reifa sambil menyodorkan tangan meminta uang kepada Ayla.

Ayla pun langsung memberikan uang merah dua lembar dengan semangat Reifa pun mengambil uang tersebut lalu pergi untuk memesan makanan.

"Jeng jeng jeng... Makanan datang silahkan dimakan sahabat-sahabat ku." Ucap Reifa sambil menaruh nampan yang berisikan tiga mangkok bakso dan es teh manis.

"Terimakasih babu ku." Ucap Hanum yang langsung mengambil satu mangkok bakso.

"Sialan lo." Ucap Reifa yang tengah kesal, sedangkan Ayla hanya tersenyum kecil melihat tingkah kedua sahabatnya itu.

Sedang asik-asik nya makan, tiba-tiba saja suara dari seseorang menghentikan acara makan mereka. Kemudian mereka pun mendongakkan kepala mereka yang ternyata sudah ada Nathan di depan meja mereka.

"Ekhm, Ay lo bisa ikut gue bentar gak?."

"Mau apa lo ngajak sahabat gue?." Tanya Reifa yang sedikit emosi.

"Apasih bukan urusan lo juga, gue kesini mau ngomong sama Ayla bukan sama lo."

"Yakan lo bisa ngomong disi-." Ucapan Reifa terhenti ketika Ayla memotong ucapan Reifa lebih dulu.

"Udah Reifa, yaudah aku pamit duluan ya aku mau ikut Nathan dulu bentar."

"Yuk Nath." Lanjut Ayla.

Setelah berhasil membawa Ayla, akhirnya Nathan pun membawa Ayla ke rooftop. Disana hanya ada mereka berdua, Nathan juga sengaja mengunci pintu rooftop supaya tidak ada yang mengganggu mereka.

"Ay gue mau ngomong serius sama lo."

"Kamu mau ngomong apa emangnya?."

"E-emm gue suka sama lo, gue sadar selama ini gue salah udah mengabaikan lo yang jelas tulus mencintai gue."

"Hari ini gue bertekad mau lupain Lala dan jadikan lo sebagai prioritas utama gue."

"Jadi... "

"Lo mau kan jadi pacar gue?." Tanya Nathan sambil memegang kedua tangan Ayla.

Sedangkan Ayla, ia masih mematung mendengar ucapan dari Nathan. Apakah ini beneran Nathan? Apa benar Nathan barusan menembaknya? Oh ayolah jika ini mimpi Ayla harap ia tak bangun lagi, ini terlalu indah jika Ayla harus bangun.


Haii haiii!! Gimna sama part yang ini? Seru gakkk?
Maaf masih banyak typo bertebaran, mohon di maklumin ya. Makasihhh

Jangan lupa follow, vote dan komen yang banyak!!

See you reader's 😚❤

AYNA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang