26. BERANGKAT BARENG

7 5 0
                                    


Setelah menghabiskan waktunya bersama Nathan semalam, pagi ini Ayla telah bersiap untuk berangkat ke sekolah tak lupa di jemput oleh Nathan.

Awalnya Ayla menolak ajakan Nathan yang mengajak untuk berangkat bersama, pasal nya Ayla tidak mau menjadi pusat perhatian warga sekolah, karena bagi Ayla itu sangat lah membuat dirinya risih.

"Ehh kok kamu udah sampe aja."

"Iya sengaja biar pacar gue gak nunggu lama."

"Hilih bisa aja kamu."

"Yaudah sarapan dulu yuk Nath, lagi pula bel masuk kelas lumayan masih lama."

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk sarapan bersama sebelum berangkat ke sekolah, tak ada pembicaraan sama sekalian antara mereka berdua, mereka sangat menikmati sarapan mereka dengan khidmat.

"Yaudah ayo berangkat sebelum bel masuk kelas bunyi." Ajak Nathan.

Ayla pun mengangguk kemudian berjalan mengikuti langkah Nathan yang sudah lebih dahulu berjalan di depannya.

Selama di perjalanan tak ada satupun diantara mereka berdua yang mengeluarkan suara, hingga tiba-tiba saja Nathan berdehem kecil untuk memulai pembicaraan. "Ekhem Ay."

"Apa Nath." Ucap Ayla

"Lah tumben sekali panggil langsung nyaut."

"Emangnya kenapa kalo aku langsung nyaut hah?."

"Ya gapapa sih, biasanya kan lo budeg sampe gue harus ngulangin pembicaraan gue berkali-kali."

"Ishh aku gak budeg ya, lagi pula kan kamu bawa motor nya pelan jadi aku bisa langsung denger kamu ngomong apa."

"Hilih budeg mah budeg aja kali Ay, waktu kemaren-kemaren pas gue bonceng lo gak pernah tuh langsung nyaut omongan gue."

"Ya kan waktu itu kamu bawa motornya kaya setan, ngajak mati bareng tau gak." Ucap Ayla dengan kesal.

"Hahaa mana ada setan seganteng gue, setan aja insecure kali liat kegantengan gue." Ucap Nathan dengan percaya diri.

"Dih sejak kapan kamu percaya diri banget."

"Sejak gue punya pacar cantik dan lucu kaya lo." Ucap Nathan sambil terkekeh pelan.

Ayla yang mendengar ucapan Nathan pun tak mau membalas nya lagi, Nathan telah berhasil membuat Ayla blushing sampai-sampai kedua pipi gadis itu merah padam.

"Kenapa lo gak bales omongan gue lagi?." Tanya Nathan.

"Ya-ya gapapa sih males aja, cape ngomong sama kamu."

"Cape ngomong sama gue atau memang lo nya aja yang udah blushing duluan?." Goda Nathan.

"Ishh apaan sih, siapa juga yang blushing sok tau kamu. "

"Gue emang bener tau, gue bisa lihat muka lo di kaca spion motor lho."

"A-apaan sih, ah udahlan kamu fokus bawa motor aja." Ucap Ayla yang mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Iya-iya gue fokus bawa motor nih, takutnya kalo fokus sama lo ntar malah lo yang salting lagi." Ucap Nathan sambil tertawa terbahak.

Sedangkan Ayla, ia sedang menahan rasa kesalahnya terhadap Nathan, bisa-bisa nya ia terus menerus menggoda Ayla sampai membuat gadis itu beberapa kali blushing oleh nya.

Setelah itu tak ada pembicaraan sama sekali antara mereka, dua sejoli itu sama-sama di sibukkan oleh pikirannya masing-masing.

Tak lama dari itu, akhirnya Ayla dan Nathan sampai di depan pintu gerbang sekolah. Namun sayangnya pintu gerbang tersebut telah di tutup 5 menit yang lalu dan membuat mereka susah untuk masuk ke area sekolah.

"Yah kok udah di tutup sih, ini gimana dong Nath?." Tanya Ayla dengan raut muka yang takut.

"Gak ada cara lain, lo ikut gue." Ajak Nathan.

Kemudian Ayla pun mengikuti langkah Nathan yang kemudian berhenti tepat di belakang Sekolah.

"Gak ada cara lain, lo harus naik ke atas."

"Tapi Nathan, aku pakai rok mana bisa aku manjat."

"Ada gue, lo bisa injek pundak gue abis itu manjat tuh dinding kemudian lompat buat masuk ke taman belakang."

"Kalo kamu ngintip gimana."

"Gak bakal, gue gak bakal ngintip percaya sama gue."

"Terus kalo aku duluan yang manjat, kamu ntar gimana."

"Lo gak usah pikirin gue, itu urusan gampang. Sekarang lo cepet naik ke pundak gue abis itu lompat okey. "

Ayla pun mengangguk kemudian ia langsung naik ke pundak Nathan dan lompat dengan selamat ke taman belakang sekolah.

Tak lama dari itu Nathan pun menyusul Ayla, Nathan terlihat begitu mudah untuk naik ke atas dinding dan kemudian melompat dengan sempurna. Ayla yang melihat itu pun sempat melongo tak percaya, sepertinya cowo yang berada di hadapan nya ini sudah sering masuk lewat taman belakang dengan cara memanjat dinding.

"Yaudah sekarang lo masuk sana, sebelum ada guru piket yang keliling kesini. "

Ayla pun mengangguk dan langsung bergegas pergi ke kelas dengan meninggalkan Nathan yang masih berada di taman belakang.

Jangan lupa follow vote dan komen yang banyak ya readers, see you!! 😚❤

AYNA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang