28. NGEDATE

11 5 0
                                    

Tak terasa hubungan Ayla dan Nathan sudah lima bulan lamanya, kini Nathan mengajak Ayla keluar untuk merayakan hari jadi hubungan mereka yang ke lima.

Memang selama mereka menjalin hubungan kasih, mereka belum pernah ngedate berdua. Dan pada malam ini Nathan ingin mengajaknya.

"Hm pake baju apa ya?." Monolog Ayla sambil melihat-lihat dress yang tersusun rapih di dalam lemari nya.

Akhirnya pilihan Ayla jatuh pada dress yang berwarna navy, kemudian Ayla pun langsung mengganti bajunya di walk in closet.

Ayla pun keluar lalu menatap dirinya di cermin, cantik simple dan elegan. Itulah yang Ayla lihat di pantulan cermin.

"Udah cantik kiyowo pula, waktunya bertemu Nathan." Monolog Ayla sambil tersenyum senang.

Ayla pun langsung turun ke lantai dasar, disana sudah ada Nathan yang tengah menunggu nya di ruang tamu.

Kedatangan Ayla membuat Nathan langsung menatap gadis itu, Ayla terlihat cantik dan elegan di matanya. Sampai-sampai membuat Nathan enggan untuk berpaling dari Ayla.

"Ekhem yaudah yuk, katanya mau jalan kok malah bengong sih."

"E-eh siapa juga yang bengong, yaudah yuk." Ajak Nathan yang kemudian langsung meraih tangan Ayla yang lembut kedalam genggaman nya.

"Lho tumben kok pakai mobil." Tanya Ayla.

"Iya, gue sengaja pake mobil soalnya ini malem takut lo masuk angin terus sakit." Ucap Nathan dengan jelas.

Ayla pun mengangguk kemudian masuk kedalam mobil, Nathan pun langsung menyusul Ayla lalu duduk di samping Ayla untuk mengemudikan mobilnya.

"Ay lo cantik malam ini." Ucap Nathan tiba-tiba.

Ayla yang di puji pun langsung blushing seketika, memang selama bersama Nathan. Ayla sangat sering sekali di buat blushing oleh Nathan, ntah dengan ucapan atau pun perlakuan manisnya.

"Kenapa kok diem, gue tau lo pasti blushing kan? Padahal gue cuman bilang lo cantik, tapi gitu aja lo udah blushing, ck lemah."

"Ishh apaan sih, siapa juga yang blushing sok tau kamu."

"Ngelak aja terusss."

Setelah itu tak ada lagi pembicaraan antara mereka, Ayla yang sibuk memperhatikan jalanan dan Nathan yang sibuk menyetir.

Tak lama dari itu, akhirnya mereka pun sampai di salah satu restoran terkenal di ibu kota.

"Silahkan tuan putri." Ucap Nathan sambil membukakan pintu mobil untuk Ayla.

Ayla hanya membalas dengan senyuman, kemudian mereka pun langsung masuk ke dalam restoran.

"Lo mau pesen apa Ay?." Tanya Nathan setelah mereka berdua duduk di salah satu meja yang ada disana.

"Samain aja sama kamu, ehh tambah chocolate drink deh satu. "

"Hm okey."

Setelah memesan mereka pun langsung sama-sama diam, ntah kenapa tiba-tiba saja suasana saat itu menjadi canggung.

"Eum Ay gue mau ngomong sesuatu."

"Iya apa?." Tanya Ayla.

"Lo percaya gak kalo gue udah di jodohin?." Tanya Nathan yang tiba-tiba.

Ayla yang mendengar ucapan Nathan pun langsung mematung, hatinya sedikit merasakan sakit ketika Nathan dengan entengnya mengatakan dia sudah jodoh kan.

"Ma-maksud ka-kamu?." Tanya Nathan.

"Ngak, ngak usah di pikirin gue becanda elah." Ucap Nathan dengan tertawa pelan.

Ayla pun langsung mengangguk percaya, ia tak mau ambil pusing, lagi pula Nathan hanya bercanda. Pikirnya.

"Ay gue ada satu hadiah buat lo."

"Apa?." Tanya Ayla dengan penasaran.

"Kalo lo mau tau, lo harus tutup mata." Suruh Nathan kepada Ayla.

Akhirnya Ayla pun langsung menutup matanya, setelah melihat Ayla sudah menutup mata. Kemudian Nathan pun mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

Nathan mengeluarkan sebuah kalung yang berinisial N yang kemudian langsung memakaikannya kepada Ayla.

"Sekarang buka mata lo." Suruh Nathan.

Ayla pun langsung membuka matanya, kemudian melihat ke arah leher nya yang sudah ada kalung terpasang disana.

"Kok inisial nya N bukan A?." Tanya Ayla.

"Itu inisial nama gue, gue sengaja beli kalung itu. Supaya lo bisa terus inget dan cinta sama gue." Ucap Nathan yang langsung tersenyum lembut ke arahnya.

"Makasih sayang." Ucap Ayla dengan reflek.

Nathan yang mendengar itu pun langsung di buat salting, karena ini pertama kalinya Ayla memanggilnya dengan sebutan seperti itu. Memang sederhana tapi itu mampu membuat Nathan salting dan tentunya bahagia.

"Bi-bilang apa tadi?." Tanya Nathan

"Bilang sayang, emangnya kenapa?. "

"Coba ulang lagi."

"Makasih sayang." Ucap Ayla.

"La-lagi."

"Sayang."

"Sayang."

"Sa—

Cup.

Sontak Ayla tak melanjutkan ucapannya ketika Nathan mencium pipi nya secara tiba-tiba, Ayla pun di buat kaget oleh perlakuan Nathan. Saat ini jantungnya tengah berdetak kencang, sepertinya Ayla akan mengingat malam yang indah ini.

" I love you, sayang. " Bisik Nathan tepat di telinga Ayla, dan itu mampu membuat Ayla merinding mendengar nya.

Setelah itu makanan yang mereka pesan pun datang, kemudian mereka menyantap nya dengan khidmat dengan sesekali di barengi canda tawa.

Haiiii jangn lupa follow vote dan komen ya, maaf kalo masih jangan typo bertebaran.

See you!! 😚❤

AYNA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang