33. SI PENYELAMAT

36 4 0
                                    


"Lo gila hah?." Bentak pemuda tersebut yang langsung menarik Ayla ke dekepannya.

Sedangkan Ayla, gadis tersebut terus saja menangis tanpa suara dalam dekapan pemuda tersebut.

"Shut... Lo tenang ya, ada gue disini gue gak bakal apa-apain lo, lo aman sama gue." Ucap pemuda tersebut sambil mengelus lembut rambut Ayla berharap gadis tersebut tenang.

Ayla pun mendongakkan kepalanya ingin melihat siapa pemuda yang telah menyelamatkan dirinya, setelah mengetahui siapa pemuda tersebut Ayla pun semakin mengeratkan pelukannya terhadap pemuda itu.

"Takut.... Hiks."

"Tenang Lala, lo tenang okey. Lo aman sekarang, Ian si penyelamat hidup lo udah kembali sekarang."

"Jadi lo gak usah takut, lo aman sama gue La." Lanjut pemuda itu.

"Ja-jadi ka-kamu Ian, ka-kamu yang udah nyelamatin aku dari kecelakaan itu?." Jeda Ayla.

"Ka-kamu anak kecil yang udah narik aku waktu aku mau ketabrak kan?."

"Iya, gue Ian anak kecil yang udah nyelamatin lo dulu. Awalnya gue gak yakin kalo lo itu Lala si gadis kecil yang udah gue selamatin, tapi setelah gue cari tahu ternyata lo itu memang Lala, Ay."

Flasback on'

Di salah satu taman bermain, ada seorang gadis kecil yang tengah bermain bersama ibu dan abangnya. Gadis berusia 6 tahun itu nampak sangat senang ketika ia tengah bermain bola bersama abangnya.

"Abang Affa, ayo dong semangat main bola nya jangan mau kalah sama Lala."

"Huftt, Abang cape La mau pulang."

Kemudian Abang dari gadis kecil tersebut menghampiri sang bunda untuk mengajak nya pulang.

"Bunda... Ayo pulang, Affa udah cape."

"Yahh, jangan pulang dulu dong Lala masih mau main." Rengek gadis tersebut.

"Sudah lebih baik kita pulang saja ya sayang, lagi pula kalian mainnya udah kelamaan banget." Ajak sang bunda.

Akhirnya mereka bertiga pun langsung pulang menuju rumahnya. Namun, ditengah perjalan tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang melaju kencang ke arah mereka. Sang ibu pun bingung harus menyelamatkan siapa, karena baginya mereka berdua sangatlah penting di hidupnya.

"Aaaaaa." Teriak gadis tersebut yang langsung memejamkan mata karena takut.

Namun, setelah lama memejamkan mata. Gadis tersebut dibuat heran, kenapa tubuhnya tidak merasakan sakit tapi malah seperti di peluk seseorang.

"Kamu gapapa?."

Gadis kecil tersebut langsung mendongakkan kepalanya guna melihat siapa yang telah menyelamatkan dirinya dari tabrakan mobil tersebut.

"A-aku gapapa, ka-kamu siapa?." Tanya gadis tersebut.

"Aku Ian, kalo mau nyebrang harus lihat-lihat dulu bodoh. Kata mommy ku kalo mau nyebrang harus lihat kanan kiri dulu." Jelas pria kecil tersebut.

"I-iya makasih Ian, a-aku Lala." Ucap gadis tersebut sambil menjulurkan tangan kepada anak kecil tersebut.

"Hm." Jabat anak kecil tersebut.

"Ki-kita boleh jadi teman kan? Aku mau kamu jadi temannya Lala sekarang."

"Iya, kita teman."

"Makasih penyelamat nya Lala." Ucap gadis tersebut dengan senyuman manis nya, anak laki-laki tersebut juga membalas Ayla dengan senyuman manis nya.

"Yaudah aku pulang dulu ya, takut di cariin sama mommy, dadah Lala."

"Dadah Ian, sampai ketemu lagi."

Flashback off'

"Tapi kenapa pas di sekolah kamu selalu acuhin aku Ian, seolah-olah kamu gak kenal aku."

"Maaf La, gue belum terlalu yakin waktu itu. Gue takut salah orang, makanya gue selalu acuh terhadap lo."

"Mungkin setelah tau lo itu adalah Lala, gue gak akan terlalu deket sama lo kalo di sekolah. Tapi gue bakal jagain lo dari kejauhan, gapapa kan?." Lanjut pemuda tersebut.

"Gapapa Ian, dengan kamu tau aku adalah Lala si gadis kecil yang kamu selamatin aja aku udah seneng kok."

"Iya deh iya, Lala si gadis kecil yang bodoh hahaha." Ucap pemuda tersebut yang langsung mengacak rambut Ayla dengan di akhiri candaan.

"Btw lo kenapa malam-malam gini masih aja keluyuran?."

"A-aku di usir Ian."

"Hah, serius? Kok bisa sih, terus lo mau tinggal dimana sekarang?."

"Gak tau, aku juga bingung." Ucap Ayla dengan begitu lesu.

"Yaudah, karena gue adalah penyelamat lo. Jadi lo boleh tinggal di apartemen gue, gak jauh kok dari sini."

"Emangnya gapapa?." Tanya Ayla.

"Gapapa kok, lagi pula tuh apartemen udah lama gak gue isi males soalnya. Jadi lo boleh tinggal di sana."

"Makasih Ian, kamu baik banget aku beruntung bisa ketemu sama kamu lagi."

"Iya sama-sama, yaudah yuk gue anterin lo ke apart."

Akhirnya mereka berdua pun langsung pergi meninggalkan tempat tersebut, kemudian langsung bergegas menuju apartemen cowo tersebut.

"Nahh udah sampe, lo gapapa kan tinggal sendiri?."

"Gapapa kok, Ayla kan pemberani."

"Iya deh iya, yaudah ini kode pasword nya. Di dalam juga udah ada baju cewe punya sepupu gue, lo pake aja bajunya gapapa kok."

"Ehh ya, maaf ya isi kulkas nya kosong soalnya udah lama juga gak kesini. Besok-besok gue isiin deh tuh kulkas biar gampang kalo lo mau ngemil." Lanjutnya.

"Iya gapapa kok, maaf ya jadi ngerepotin."

"Nggak sama sekali kok. Oh ya, ini uang buat lo kalo lo lapar beli aja pake uang ini, gapapa gue ikhlas kok."

"Ta-tapi ini terlalu banyak Ian."

"Udah gapapa, ambil aja nih."

"Hm, makasih Ian."

"Sama-sama, yaudah gue balik dulu. Jaga diri baik-baik ya, dadah Ay." Ucap pemuda tersebut yang langsung berlalu di hadapan Ayla.


AYNA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang