17. AYAH

19 9 0
                                    


Hari pun sudah mulai sore, akhirnya Ayla memutuskan untuk pulang tak lupa Ayla juga di antar oleh Nathan.

"Nathan." Panggil Ayla

Nathan pun sedikit menoleh kepada Ayla."Apa?. "

"Makasih udah mau buka hati buat Ayla."

"Makasih udah mau belajar mencintai Ayla."

"Dan makasih udah mau cerita tentang Lala ke aku." Lanjut Ayla

"Iya sama-sama, sudah sepantasnya lo tau tentang masa lalu maupun kehidupan gue yang sekarang."

"Soalnya... Lo mau tau gak alasannya apa?." Lanjut Nathan dan langsung bertanya.

"Emang apa?."

"Soalnya... "

"Soalnya apa ihh Nathan, cepetan kasih tau Ayla!." Lanjut Ayla dengan kesal.

"Soalnya lo calon pacar gue." Ucap Nathan dengan enteng.

Deg

Seketika semburat merah muda pun nampak di kedua pipi Ayla, kini Ayla tengah blushing oleh perkataan Nathan yang barusan.

Sedangkan, orang yang mengucapkan kata itu hanya bisa terkekeh pelan tanpa tahu bahwa orang yang tengah ia bonceng sekarang sedang menahan diri agar tak berteriak kegiringan.

"Huwaaaa bundaa!! Ayla gak kuat, Ayla baper hiks... Tolongin Ayla. " Ucapnya dalam hati.

Setelah itu, tak ada percakapan lagi antara mereka berdua. Nathan yang fokus mengendarai motornya dan Ayla yang sibuk dengan pikirannya.

Tak lama dari itu, akhirnya mereka berdua sampai di depan gerbang rumah Ayla.

"Makasih Nathan gantengnya Ayla."

"Hm."

"Mau mampir dulu gak?." Tanya Ayla.

"Gak deh, gue mau langsung pulang."

"Yaudah hati-hati."

Nathan pun mengangguk dan langsung pergi meninggalkan area rumah Ayla.

Ayla pun langsung memasuki halaman rumah nya dengan raut wajah gembira, tapi di tengah perjalanan ia melihat sebuah mobil hitam yang terparkir rapih di sana.

"Ehh kok kaya kenal sama ni mobil." Gumam Ayla yang sambil mengetuk-ngetukan jarinya di dagu.

Lama berpikir akhirnya Ayla pun mengenali siapa pemilik mobil yang ada di depannya ini, tanpa aba-aba Ayla langsung berlari ke arah rumah dengan sangat kencang.

"AYAH!!!."

"HUWAA.. AYLA KANGEN BANGET."

"Shutt.. Jangan teriak berisik." Ucap sang Ayah.

Ya, pemilik mobil tersebut tak lain adalah ayah dari Ayla. Irwan Bramantyo, pria tua tersebut merupakan orang tua Ayla yang jarang pulang ke rumah karena ia harus mengurus pekerjaannya yang berada di luar negeri.

"Ayah kapan pulang?."

"Kok gak ngasih tau Ayla sih?."

"Tau ah Ayla ngambek sama ayah." Ucap Ayla yang langsung melipatkan tangannya di dada.

"Sengaja biar surprise."

"Nih ayah punya oleh-oleh buat kamu." Ucap sang ayah sambil menyodorkan paper bag.

"Ehh ada oleh-oleh, kalo dapet ini sih Ayla gak jadi ngambek deh." Ucap Ayla dengan ceria.

Irwan yang melihat tingkah putri bungsunya itu pun hanya terkekeh pelan, ternyata putri nya itu sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik persis seperti mendiang istrinya.

Ah, ngomong-ngomong. Sebenarnya Irwan sengaja jarang pulang ke rumah, alasannya jika ia terus berada di rumah ia akan selalu teringat sang istri yang sudah lebih dulu meninggal karena sebuah kecelakaan.

Zidny Aurora nama dari istrinya Irwan sekaligus ibu dari Ayla dan Daffa.  Memang istrinya Irwan itu sangat baik dan penyayang sampai-sampai ia rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan orang yang paling berharga di hidupnya.

Berbeda dengan Daffa, putra pertama mereka yang terus menyalahkan Ayla atas meninggalnya sang Ibu. Sedangkan bagi Irwan, itu memang sudah takdir jadi ia tak pernah membenci putri bungsunya itu, hanya saja ia kurang membagi waktunya untuk Ayla.

Jadi tak heran lagi, nama tengah dari Ayla maupun Daffa. Ada nama dari Ibu nya, yaitu Zidny.

"Yaudah, sekarang kamu mandi gih. Badan kamu bau asem."

"Malu dong, masa Ayah punya anak gadis tapi badannya bau asem." Lanjut Irwan sambil tersenyum jahil.

"Ihhh ayah, wangi gini masa di katain bau asem sih."

"Kan memang bau asem." Bohong sang ayah.

"Ihh gak tau ah, Ayla ngambek sama ayah. Sekarang ngambeknya beneran."

"Ayah jangan coba-coba sogok aku pake oleh-oleh lagi! Ayla beneran ngambek pokoknya." Ucap Ayla yang langsung pergi ke kamar dengan wajah yang sangat kesal.

Sedangkan Irwan, ia sudah tertawa sangat kencang. Sehingga membuat Ayla semakin kesal di buatnya.

Di dalam kamar, Ayla yang tengah menonton drakor pun mulai merasa bosan. Akhirnya Ayla pun memutuskan membuka chat room nya bersama Nathan.

Calon mas pacar ❤

Samlekom!!

Apa ay?

Jawab dulu Nathan!!

Kumsalam.

Kangen calon mas pacar hehee

Mau ketemu hm?

Gak deh, besok kan bisa ketemu 😂

Hm.

Ay tau gak?

Apa?

Kenapa kopi espresso sama americano itu pahit?

Gak tau, tapi kan masih ada
Arabika buat di nikmati
karena arabika gak pahit.

Ck bukan, karena masih ada
yang lain dari Arabika buat di
nikmati.

Emang nya apa?

Senyuman manis punya lo,
sampai-sampai kopi arabika
yang katanya paling enak dinikmati
aja kalah Ay.

Karena bagi gue, hal paling
nikmat itu ketika gue lihat
senyum manis dari wajah cantik lo Ay.

Hilih gembel!!

Ehh gombal.


Ayla pun hanya mengirim pesan singkat itu kepada Nathan, sedangkan dalam hatinya Ayla sangat senang bahkan salah tingkah di buatnya.

Haii gimna sama part yang ini? Kalian pada baper gak nih???

Jangan lupa follow, vote dan komen yang banyak ya reader's.

See you di part selanjutnya!! 😚❤

AYNA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang