15. RUMAH NATHAN

19 11 0
                                    


Di perjalanan Ayla sedikit heran karena ia tidak mengenali jalan yang tengah mereka lewati sekarang.

"Nathan ini kan bukan jalan ke rumah Ayla." Tanya Ayla.

"Emang bukan."

"Ihhh Nathan mau bawa Ayla kemana?."

"Nathan jangan culik Ayla dong."

"Ayla masih mau hidup, Ayla janji deh gak bakal gangguin Nathan lagi."

"Nathan ihh berentiin motornya."

"Nath-."

Ucapan Ayla terpotong ketika Nathan lebih dulu berbicara yang sontak menghentikan ocehan dari Ayla.

"Berisik."

"Gue gak bakal culik lo, ini jalan ke rumah gue sebaiknya lo diem jangan berisik." Lanjut Nathan.

Ayla yang mendengar ucapan dari Nathan pun terkejut, pasalnya ia belum mempunyai persiapan untuk bertemu calon mertuanya.

Asekkk siapa nih yang suka kaya gini, belum jadian belum ada hubungan apa-apa tapi udah bilang camer aja ke ortu cowo nya, xixixi. Oke back to topik.

Tak lama dari itu, akhirnya Ayla dan Nathan sampai di halaman rumahnya. Ayla dapat melihat halaman rumah Nathan yang begitu luas dan tentunya banyak sekali tanaman hias di halaman tersebut.

Ayla merasa gugup pasalnya ia takut jika orang tua dari Nathan tidak menyukai dirinya. Namun, tak lama dari itu ada sebuah tangan yang mengusap pelan puncak kepala Ayla.

Nathan yang melihat Ayla gugup pun langsung mencoba menenangkan gadis tersebut. "Gak usah gugup gitu, bonyok gue pada baik kok gak bakal gigit."

Ayla yang mendengar itu pun hanya terseyum kaku, karena jantung Ayla terus saja berdetak kencang sedari tadi. Sehingga membuat gadis tersebut gugup dan cemas.

Tanpa menghiraukan gadis yang tengah gugup di samping nya itu, Nathan langsung menggenggam tangan Ayla yang kemudian membawa gadis tersebut masuk ke dalam rumah nya.

Ayla yang mendapatkan perlakuan tiba-tiba dari Nathan, sontak melebarkan matanya. Pasalnya ia sangat tidak siap jika harus bertemu dengan orang tua Nathan sekarang.

"Assalamu'alaikum, Bundaaa."

"Waalaikumsalam ehhh anak bunda yang ganteng udah pulang." Ucap Bunda Nathan yang bernama Lita.

Nathan pun langsung di sambut dengan hangat oleh sang Bunda, ia pun langsung menyalimi tangan bundanya tak lupa Ayla pun mengikuti apa yang Nathan lakukan terhadap Bundanya.

"Ehhh ada anak cantik, kamu siapanya Nathan nak. Pacarnya?." Tanya Bunda Lita.

"Ehhh bukan Tante, saya Ayla temen nya Nathan."

"Yah Tante kira kamu pacar nya."

Nathan yang mendengar ucapan dari Bunda nya tersebut hanya mendengus kesal, bisa-bisa nya Bunda Nathan bertanya seperti itu kepada Ayla.

Sedangkan Ayla, sekarang ia merasa canggung terhadap keadaan nya sekarang.

"Yaudah, Nathan ajak teman kamu duduk dulu. Bunda mau nyiapin minuman buat Ayla."

Nathan pun mengajak Ayla untuk duduk di ruang tamu, sedangkan Nathan ia sudah pamit ke kamarnya untuk mengganti baju.

"Silahkan nak, diminum dulu. "

"Iya Tante makasih, maaf jadi ngerepotin." Ucap Ayla merasa tak enak.

"Ngak sama sekali kok."

"Oh ya, Nathan kemana?." Tanya Bunda Nathan.

"Nathan lagi ganti baju Tan." Jawab Ayla.

"Yaudah kamu ke kamarnya Nathan aja gih, Tante gak bisa nemenin kamu dulu masih banyak pekerjaan yang belum selesai."

"Yaudah Tante pamit ke belakang dulu ya Ayla." Lanjutnya.

Sepeninggalannya Bunda Nathan, Ayla pun langsung pergi ke kamarnya Nathan. Ayla langsung menaiki anak tangga satu persatu hingga saat sampai di atas, Ayla sempat kesusahan mencari kamar Nathan.

Namun, tak lama dari itu. Nathan pun keluar dari kamarnya dengan mengenakan kaos warna hitam favoritnya.

"Mau kemana lo?" Tanya Nathan.

"Eumm.. A-anu tadi Tante Lita nyuruh aku buat ke kamar kamu, soalnya Tante Lita masih banyak pekerjaan." Jawab Ayla.

Nathan hanya mengangguk-anggukan kepalanya, kemudian mempersilahkan Ayla untuk masuk ke kamarnya.

"Yaudah lo masuk aja, kamar nya gak di kunci kok."

"Gue ke bawah dulu bentar." Lanjut Nathan.

Ayla pun langsung memasuki kamar Nathan yang bernuansa monokrom itu, wangi lavender langsung menyeruak ke indra penciuman Ayla. Ia menatap kagum isi dari sekeliling kamar Nathan.

Ayla pun langsung melihat-lihat isi kamar Nathan, ternyata cowo tersebut sangat menjaga kebersihan. Terbukti ketika koleksi-koleksi mainannya tersusun rapih di rak yang ada di pojok kamar Nathan.

Namun, tiba-tiba saja pandangan Ayla terjatuh ke sebuah foto yang terpajang rapih disisi nakas tempat tidur Nathan. Ayla sempat heran mengapa foto tersebut ada di kamar Nathan.

Kemudian ia pun beralih ke foto yang terpajang di meja belajar Nathan, disana terdapat foto Nathan waktu kecil tentunya dengan gadis kecil yang berada tepat disisi nya.

Ayla pun tertegun, gadis kecil tersebut  nampak begitu familiar di ingatan nya. Ayla pun sempat terbengong memikirkan siapa gadis kecil tersebut dan sepertinya Ayla mengenal gadis kecil yang ada di foto tersebut.

Ayla menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak. Itu semua pasti tidak mungkin, Ayla pun mengalihkan pandangannya ke arah lain untuk menyangkal pikirannya itu, tapi tanpa sengaja ia melihat Nathan yang masuk ke dalam kamarnya.

"Lo ngapain disutu" Tanya Nathan dengan datar.



Haii haiii!!! Gimna part yang ini seru gak? Maaf kalo banyak typo betebaran, mohon di maklumin saja ya!!.

Jangan lupa follow, vote dan komen sebanyak-banyaknya.

Instagram : @anisaaasri
Jangn lupa follow IG aku ya.

See you readers!! 😚❤

AYNA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang