24. PASAR MALAM

11 7 0
                                    


Sepertinya hari ini Ayla sedang dibanjiri kebahagiaan, pasalnya ia telah resmi jadian bersama sang pujaan hatinya. Dari pulang sekolah sampai saat ini ia tak bisa berhenti tersenyum, mengingat perlakuan Nathan yang begitu manis mampu membuat Ayla salah tingkah sendiri saat mengingatnya.

Tok tok tok

"Masuk aja Bi, gak di kunci kok."

"Neng itu di bawah ada cowo yang nungguin meni kasep pisan."

"Siapa Bi, yang bertamu malam-malam?." Tanya Ayla.

"Bibi juga gak tau atuh Neng, yang jelas tamunya cowo kasep pisan lagi nungguin Neng." Ucap Bi Surti.

Ayla pun langsung turun dari tempat tidurnya, kemudian ia pun langsung turun ke lantai dasar.

"Lho kok kamu disini Nath, mau ngapain?." Tanya Ayla yang langsung mendudukkan dirinya di sofa single.

"Kenapa emangnya, gue kan pacar lo jadi boleh dong gue dateng ke rumah lo."

"Ya iya sih, tapi tumben banget gak ngasih kabar mau kesini."

"Sengaja biar jadi surprise." Ucap Nathan sambil terkekeh.

"Ada-ada aja sih kamu."

"Yaudah sana gih, ganti baju gue mau ajak lo ke suatu tempat."

"Kemana?." Tanya Ayla dengan rasa penasarannya.

"Rahasia."

Ayla yang mendengar jawaban Nathan pun langsung mendelik kesal, ia pun langsung pergi dari hadapan Nathan menuju ke kamarnya untuk mengganti baju.

Sedangkan Nathan, ia tengah sibuk melihat-lihat sekeliling isi rumah Ayla. Namun ketika tengah asik melihat semua foto yang ada di ruang keluarga, ia terhenti di salah satu foto. Foto tersebut berisikan kedua orang tua bersama dua anak kecil laki-laki dan perempuan, Nathan sangat yakin bahwa gadis kecil tersebut adalah Ayla.

Namun, Nathan seakan tidak asing dengan gadis kecil yang berada di foto tersebut. Seakan-akan ia pernah melihat bahkan pernah mengenalnya, Nathan pun tak mau ambil pusing ia pun langsung menyimpan foto tersebut di tempat semula.

"Ayo Nath—."

"Ehh lagi liat-liat foto ya." Lanjut nya ketika melihat Nathan yang sedang memperhatikan figura foto yang berada di ruang keluarga.

"Hm."

"Eh Ay gue mau tanya, anak laki-laki yang ada di foto itu siapa Ay?. " Lanjut nya

"Itu Bang Daffa, Abangnya Ayla."

"Jadi lo punya Abang, terus sekarang Abang lo dimana kok gak keliatan, gue mau minta izin dulu soalnya."

Ayla yang mendengar ucapan Nathan pun sedikit termenung, karena tanpa minta izin pun Daffa tidak akan pernah perduli terhadapnya. Mengingat itu hati Ayla sedikit merasakan sakit.

"Gak perlu, Abang gak ada di rumah dia tinggalnya di apartemen."

"Lah kok gitu Ay, padahal rumah ini gede lho masa dia tinggal di apartemen sedangkan lo sendiri di rumah."

"Lagian bonyok lo juga kemana sih, dari tadi gue cuman liat Art doang deh." Lanjut Nathan.

"Hihh kamu kok bawel banget sih, sejak kapan coba kamu banyak bicara kek gini. Kalo gini terus kapan berangkat nya. " Ucap Ayla yang mencoba mengalihkan pembicaraan.

Akhirnya Nathan pun langsung pergi menuju garasi tempat ia menyimpan motornya yang langsung diikuti oleh Ayla di belakangnya.

"Sini." Ucap Nathan yang menyuruh Ayla untuk mendekat ke arahnya.

Ayla pun langsung mendekat ke arah Nathan, tanpa di sangka Nathan langsung memakaikan helm kepada Ayla. Dan itu mampu membuat Ayla bersorak senang di dalam hatinya.

"Bundaaa tolong, Ayla gak kuat sama adegan uwuu ini." Batinnya.

"Udah ayo cepetan naik."

Ayla pun langsung menaiki motor Nathan, kali ini ia tidak kesulitan untuk menaiki motor Nathan, karena ia menggunakan celana sehingga dapat memudahkan Ayla untuk naik dan tentunya tanpa megekpos paha nya seperti seragam sekolah.

"Pegangan Ayla."

Ayla pun mengangguk kemudian langsung berpegangan ke pundaknya Nathan.

"Ck, bukan di situ lo kira gue tukang ojek apa, kalo di suruh pegangan tuh di sini gue gak mau kalo pacar gue jatuh." Ucap Nathan yang langsung mengambil lembut tangan Ayla ke pinggangnya.

Ayla yang mendapat perlakuan tersebut sudah tak kuat lagi menahan senyumnya, ia sangat senang bahkan sudah sangat terlalu senang sampai-sampai ia senyum-senyum sendiri.

Tanpa di sadari Nathan menyaksikan Ayla yang tengah senyum sendiri di kaca spion motornya. "Lo kenapa Ay, senyum-senyum gak jelas kaya orang gila."

"Ehh gak kok, yaudah yuk jalan."

Nathan pun langsung melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Ayla, di tengah perjalanan mereka sama-sama diam tidak ada topik pembicaraan yang terucap.

Nathan yang sibuk dengan pikirannya yang masih merasa aneh dengan jawaban Ayla tadi, dan Ayla yang tengah sibuk menikmati jalanan ibu kota.

Tak berapa lama, akhirnya mereka pun sampai di tempat tujuan mereka. Yaitu pasar malam, disana begitu banyak wahana permainan dan tentunya banyak sekali jajanan-jajanan yang terjajar rapih di sana.

"Jadi kamu ajak aku kesini Nath?." Tanya Ayla.

"Iya kenapa, gak suka?."

Ayla pun langsung menggeleng cepat. "Suka kok, suka banget malah." Ucap Ayla sambil tersenyum manis ke arah Nathan.

Nathan yang melihat senyum manis Ayla sempat terbuai beberapa saat, seakan-akan senyuman Ayla mampu membuat Nathan terhipnotis sehingga enggan untuk sekedar memalingkan wajahnya.

Jangn lupa follow, vote, dan komen yang banyak yaa.

Instagram : @anisaaasri
Jangan lupa follow juga ig aku ya.

See you reader's!! 😚❤

AYNA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang