bagian 14

433 20 0
                                    

"Aksara Emilo garssham."

"Berisik lo"sahutnya acuh.

Arkan menghela nafasnya ia harus extra sabar dan harus banyak banyak istighfar jika berhadapan dengan berandal seperti Aksa ini.

"Lo tau aturan gak si?"

"Enggak"jawabnya santai.ya kalo tau aturan bukan betandal namanya.karena berandal itu adalah orang orang yg melanggar aturan bukan menaati nya.

"Seenggaknya lo tunjukin kalo lo bener bner laki yg menerima hukuman atas perbuatan nya,bukan kayak banci yg gak tau arti dari resiko yg dilakuinnya"ujarnya sengaja memancing emosi seorang Aksa.

Aksa menatap tajam kearah Arkan,dari awal ia memang tak menyukai Arkan.karena ia merasa Arkan selalu mengaggalkan apapun yg ingin ia lakukan.dan hanya dia oranya yg berani melaporkan dirinya dan teman temannya ke guru guru.

"Ganti hukuman.baru gue lakuin."ujarnya dengan sangat terpaksa.

"Knpa?udah untung cuma disuruh hormat bendera doang,daripada disuruh bersihin satu sekola"herannya.

"Lebih baik gue bersihin satu sekolah,daripada harus di hormati bendera sama tuh kuman satu"balasnya seraya melirik kearah Zella sebentar.

"lo mau kabur?"tanya Arkan yg melihat Aksa yg hendak meninggalkan lapangan.

Aksa menoleh seraya berdecak sebal. "kalo lo gak goblok lo pasti tau gue mau kemana.gak guna jga gue kabur"ketusnya yg langsung pergi meninggalkan lapangan.

__

    setelah pulang sekolah zella mampir terlebih dahulu ke taman yg sering banyak di kunjungi banyak anak kecil.

Gadis itu memang sangat menyukai anak kecil.setidaknya jika ia berada di sana ia merasa damai dan tenang.

bukan hanya mendapat ketenangan tapi ia jga mendapatkan inspirasi atau ide untuk cerita nya.gadis itu memang memiliki kemampuan untuk menulis cerita novel tapi ia belum percaya diri untuk menjadikan tulisannya menjadi buku,dan selama ini ia baru mem publishnya di Apk wattpad.

"Eh"pekiknya kala seorang anak kecil tak sengaja menumpahkan ice cream nya pada rok milik Zella.

Tak lama ibu dari anak itu menghampiri nya dan meminta maaf atas kesalahan putrinya.

"Gk papa bu,namanya jga anak kecil."zella memakluminya karena ia tahu anak kecil umur segitu belum banyak mengerti apapun, yg di pikiran nya sekarang hanya bermain dan makan kesukaan nya.

"Sekali lg maaf ya."ujarnya lg.yg langsung di angguki oleh zella.

zella menatap kepergian ibu dan anak perempuan itu dengan tatapan iri.
Melihat Kasih sayang ibu itu pada anaknya mengingatkan nya pada sosok mamanya yg sudah tiada.

"Andai mama masih ada di sini."gumamnya pelan.
"Ma zella kangen sama mama."lanjutnya seraya melihat ke awan.

Gadis itu menghapus air matanya yg sudah terjatuh sejak tadi.setelah itu ia memasukan kembali barang yg tadi ia keluarkan dari tasnya.

sebenernya ia masih nyaman berada disana hanya saja hari sudah semakin sore,takutnya bi sumi mencarinya nanti.

Semenjak ia kehilangan sosok ibu dan kehilangan kasih sayang keluarga kandungnya sendiri hanya bi sumi yg menyangi dan memahami dirinya.

ojek pesanannya sudah ada di sebrang jalan sana dan saat ia hendak menyebrang tiba tiba sebuah mobil putih tak sengaja menyerempetnya.

"Sshh..."ringisnya seraya memegang tangannya yg berdarah karena terkena aspal.

jika biasanya pemilik mobil akan kabur setelah menabrak seseorang tapi pengemudi mobil ini memilih menghampiri Gadis itu.

"Kmu gpp?"tanya wanita itu.

"Gpp ko tan,hanya luka kecil aja."balasnya.ia memang merasa sakit pada tangannya tapi tak terlalu parah tinggal pake betadin jga sembuh,pikirnya.

"Saya benar benar minta maaf saya gak sengaja"sesal wanita itu.sebenarnya biasanya ia mengendarai mobilnya dengan biasa hanya saja ia mendengar kabar dari rumah kalo anaknya sedang sakit.

Wanita ini bukan wanita karir yg selalu bekerja.ia hanya seorang ibu rumah tangga biasa.hanya saja ia harus merawat ibunya di rumah sakit yg sedang terbaring lemah.

"mau saya antar ke dokter?"tawarnya.

"Bneran gak usah tante,ini hanya luka kecil"balas Zella.



         See you next chapter

AKSARAZELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang