bagian 18

437 23 0
                                    

"Aku?"

"Jadi pacar gue lg dengan imbalan fatan bebas dari genggaman gue."ujarnya.

Gadis itu terdiam ini sama aja ia masuk kedalam sarang yg sama lg.disatu sisi ia ingin membantu fatan agar terbebas dari terornya Aksa nmun disisi lain ia jga tak mau kembali lg menjadi pacarnya Aksa karena ia belum mencintainya.

"Gue itung satu sampai tiga,kalo lo masih diem artinya lo nolak penawaran gue"cowok itu mulai menghitung.

"Satu."

"Dua."

"Tiga."

"Yaudah aku mau jadi pacar kmu lg.asalkan jangan ganggu ka fatan lg."Aksa tersenyum nyaris tak terlihat.

"Yakin?"gadis itu mengangguk.

"Gue gak maksa lho"lanjutnya.karena ia menginginkan hubungan yg tanpa paksaan seperti kemarin ya walaupun dengan cara maksa sebenernya.

"Aku gak terpaksa ko.gada salahnya jga belajar mencintai seseorang."setelah dipikir pikir mencintai seorang Aksara Emilo Garssham jga tidak ada salahnya.

karena ia tahu sekejam kejamnya atau sejelek sejeleknya nama Aksa di mata orang orang.dimatanya dibalik keburukan Aksa ada sisi baiknya yg gak semua laki laki punya.

"lo serius?"tanyanya.Gadis itu langsung mengangguk sebagai balasannya.

Aksa menarik sudut bibirnya keatas sedikit.kemudian memeluk gadisnya.

Gue gakan lepasin lo lg zella,batinya.

_

Hari ini adalah hari perdana bagi Aksara menjemput zella setelah balikan kemarin.
Aksa duduk di kursi yg ada di teras rumah gadisnya seraya mengechat gadisnya itu memberitahu keberadaannya saat ini.

Di waktu yg sama pintu utama terbuka membuat Aksa langsung menoleh kearah suara.ia kira yg keluar itu adalah gadisnya tapi ternyata yg keluar adalah Arka.

"Pagi om."sapanya setelah menyalimi tangan Arka.

"kmu lg."balas pria paruh baya itu dengan nada tak suka.

Arka memang tak suka dengan Aksa dari awal pertemuan.

"gitu bgt jawabnya om."celetuk pemuda itu.ia sadar jika calon mertuanya itu tak menyukai nya sama sekali tapi hal itu tak membuatnya menyesal datang kesini.

"ka."panggil zella yg baru saja datang.Arka yg mendengar suara putrinya pun langsung bergegas pergi tanpa mengucapakan sepatah katapun.

Zella menatap sendu kepergian papanya itu.setiap selalu saja begitu setiap ada dirinya Arka selalu menjauh,entah sampai kapan semua ini akan berlangsung.

Aksa langsung merengkuh gadisnya agar menyender ke dadanya.ia tahu betul apa yg did rasakan gadisnya saat ini.

"Gausah di ambil pusing,gue yakin suatu saat nanti semuanya bakal baik baik aja sesuai harapan lo."ujarnya seraya mengelus kepala gadisya itu.

Zella mengagguk mencoba mempercayai jika hari itu akan datang walaupun sangat kecil kemungkinannya.

    sesampainya di sekolah lelaki itu dengan santainya menyelipkan kelima jarinya ke sela sela jari gadisnya tanpa memerdulikan tatapan gadisya yg menunjukan ketidak sukaanya.

Dari awal pacaran paksaan waktu itu zella memang tidak suka berjalan seraya berpengangan di koridor sekolah karena dirinya tak mau jadi pusat perhatian semua siswa.

"Lo bisa diem gak si."

"Lepas ih malu tau"balasnya dengan pelan dengan harapan lelaki si tiang listrik itu mendengarnya.

Aksa memberhentikan langkahnya dan menatap gadisnya dingin seakan tak suka dgn perkataan yg di lontarkan gadisya ini.

"Lo malu pacaran sama gue?"tanyanya.

"e..engak,ya tapi_"

"Yaudah."sekatnya yg langsung melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya zella.

Gadis itu hanya bisa menghela nafasnya pasrah dan membiarkan lelaki itu menggengam tangannya.

  "lo balikan lg ya sama tuh kkak kelas brandal?"tanya Belva saat Aksa sudah pergi.

"Ya."

"di paksa lg?"tanya Zee.bukan tanpa alasanya ia bertanya seperti itu karena setaunya zella tak mencintai kakak kelasnya itu.sebelumnya saja mereka pacaran karena paksaan dari Aksa dan menutup kemungkinan jika sekarang pun karena paksaan.

"Enggak,ka Aksa gak maksa tapi ini memang kemauan aku."jawabnya.

    Di sisi lain Aksa dan teman temanya memilih nongkrong di warung yg dekat sekolah.setelah mengantar gadisnya tadi lelaki itu tidak ke kelasnya melainkan menemui teman temannya yg sudah berada di warung itu.

"Denger denger ada yg baru balikan nih?"celetuk Air tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Harusnya si ya kalo baru balikan itu ngasih traktiran ya minimal buat temen temen  ya gak."sambung Arion.

"ngmong aja kali kalo emng mau makan gratisan.gausah nyindir nyindir segala."sarkas Aksa.

"Jadi boleh nih"tanya vino antusias. Bukan vino namanya kalo gak makan gratisan.

Aksa langsung menangguk mengiyakan,biarlah uangnya keluar untuk temn temannya mumpung dirinya sedang bahagia.

keempatnya langsung berburu buru memesan makanan kesukaan mereka.dan seperti biasa hanya vano yg tak tertarik akan hal seperti itu buktinya ia hanya anteng dgn ponselnya.

"lo enggak ikutan van?"tanyanya pada lelaki yg terkenal dgn sifat dinginnya alias si kulkas berjalan.

"Males"jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya.Aksa hanya mangut mangut sebagai balasannya.

Happy reading

Jgan lupa vote and komen ya man teman,biar author nya semangat lg nulisnya.

See you next part
#salam dari author istri sah nya Lin yi






AKSARAZELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang