bagian 51

384 18 0
                                    

     "Nih ada kiriman lg."ujar Elin saat zella datang ke kaffe.sudah satu minggu selalu ada kiriman bunga dgn orang yg Berinisial A.E.G.

Zella tau jika orang itu adalah Aksa.karena dulu saat masih bersama lelaki itu selalu menggunakan inisial itu di bandananya hingga gantungan tasnya pun berinisial serupa.

Kadang ia berpikir apa yg sebenernya terjadi hingga membuat lelaki itu kembali menganggu nya.

Zella mengambil bunga itu dan menaruhnya di tong sampah,membuat yg melihatnya menghela nafasnya.ini bukan yg pertama tpi sering sekali di lakukan nya setiap kali mendapat bunga dari orang berinisial A.E.G itu.

"Ko di buang si zell,sayang tau bunganya bagus lg."ujar Elin.

"Eum aku gak suka gak bunga."ujarnya yg langsung pergi menghampiri pengunjung kaffe itu.

__

Selesai menyelesaikan pekerjaannya ia berniat untuk kembali ke penginapan untuk beristirahat.sayangnya jalanannya saat ini sedang macet katanya karena ada kendala yg membuat jalanan macet.

"Ini masih lama?"tanyanya pda Vernom.

"Ya kemungkinan si gitu."balasnya.

Aksa menghela nafasnya lalu keluar dari mobil dan memasuki tempat makan yg tak jauh dari sana.lebih baik ia pulang nanti saja daripada harus berdiam di mobil dengan keadaan jalanan macet.biar saja Vernom membawa mobilnya ke penginapan dan nanti ia bisa menelponnya kembali jika jalanan sudah lancar.

Di sana ia tak sengaja melihat seorang anak perempuan yg sedang berdebat dengan seorang laki laki paruh baya yg seperti nya adalah ayah dari gadis itu.

Awalnya ia tak tertarik mendengarkan nya nmun mendengar satu perkataan gadis itu membuatnya langsung tertarik untuk mendengar nya.

Dari pertengkaran itu ia menangkap jika gadis itu adalah hasil dari kesalahan orangtua nya di masalalu dan lelaki paruh baya itu dulu meninggalkan ibunya saat mengadung gadis itu,bahkan tak mau mengakuinya dulu.

Dan sekarang gadis itu marah karena ayahnya datang disaat dirinya sudah tak membutuhkan nya.

"Apakah dia jga akan membenci ku,seperti gadis itu."minolognya.mengingat kelakuan nya yg tak jauh berbeda dengan yg di lakukan lelaki paruh waktu itu.

__

"knpa si ngikutin gue terus?gada kerjaan bgt kayaknya."ketus zee seraya melipat kedua tagannya.

"Gada."jawabnya,membuat zee mendengus kesal karena jawaban lelaki itu selalu saja begitu.

"Ka please deh bisa gak si gausah ganggu gue terus,risih tau gak."ketusnya.

"bisa."Ujarnya membuat zee sedikit tersenyum senang.

"Tapi kita balikan."lanjutnya dengan senyum smirk nya.vano sudah rela melupakan kerjaannya hanya untuk mendapatkan gadisnya lg,yakali harus gagal.

"Gak mau."ujarnya.

"Knpa?"tanyanya dengan mengerutkan satu alisnya.

"Karena gue udah gak cinta sama lo."ujarnya.membuat lelaki itu tersenyum sinis dan maju lebih dekat dengan gadisnya.

"Kalo gak cinta,knpa barang dari gue masih lo pake."bisiknya.

__

"Dokter"panggil seorang pasien yg sedang di rawat oleh air.gadis itu adalah gadis SMA.

"Pas ibunya dokter hamil  ngidam apaan si,ko bisa ngelahirin anak seganteng dokter Air ini."ujarnya seraya tersenyum.

"Gigitin beling."balasnya ngasal.sebenarnya Air bosan jika setiap sebulan sekali harus merawat gadis itu.entah di sengaja atau hanya kebetulan tapi gadis itu selalu berada di sini setiap sebulan sekali.entah itu kakinya yg luka,atau kepalanya yg terbentur hingga berdarah.

Dan gadis itu setiap masuk RS ini selalu ingin di rawat Oleh Air.yg dirinya tau gadis itu jga ternyata menyukainya.

"ah bisa aja bercanda nya dok.eh btw dokter udah putus belum si sama pacarnya yg cerewet itu."tanyanya enteng.

"belum,gakan pernah jga."jawabnya.karena bagaimana pun sikap Belva ia tetap menyukai gadis itu.

"Yah berarti doa saya selama ini gak terkabul dong ya,berarti harus usaha lg."ujarnya semangat.

Sedangkan Air menatapnya aneh mendengar nya,maksud nya apa coba apa ia gadis itu mendoakan dirinya cepat putus dari Belva?.

"Emng doa kmu apa?"tanyanya memastikan.

"Doa aku ya dokter cepet putus sama pacarnya yg cerewet itu,terus aku bisa jadi ganti nya.tau gak bahkan sebelum nya aku gak rajin shalat lho sedekah jga jarang eh ralat gak pernah maksudnya. Tapi karena ingin doa aku terkabul jadi aku rajin shalat dan sedekah. Tapi karena dokter Air belum putus jadi aku kayaknya harus lebih giat lg deh shalat nya."ujarnya.

"Astagfirullah."ujarnya seraya meraup mukanya dengan kasar.

"lho ko dokter udah mgaminin aja padahalkan aku belum doa lg."herannya.

"siapa jga yg ngaminin?"tanyanya.

"Lah itu tangannya ngusap wajah gitu."jawabnya.

"au ah kesel gue."ujarnya ngegas dan meninggalkan ruangan itu.

__

seperti biasanya zella selalu memberikan makanan pada anak jalanan jika mempunyai uang lebih.dan ia memberikannya saat ia libur,karena tak mungkin ia membagikannya sehabis pulang kerja.

gak tau knpa ia sangat senang melihat anak anak itu tersenyum.

"Zella."panggil seseorang membuat perempuan itu menoleh.

Perempuan itu menghela nafasnya saat tau orang itu adalah Aksa.

"Zella tunggu."ujarnya seraya menggengam tangan wanita itu saat hendak pergi.

wanita itu hanya diam tanpa menjawab apapun.nmn tangannya tetap menyingkirkan tangan aksa dari pergelangan tangannya.

"gue tau kesalahan gue fatal tapi gue bneran nyesel,gue baru sadar karena ternyata gue gak bisa sayang sama cewek lain selain lo.gu_"

"bulshit."ujarnya dingin.

"Terserah lo mau percaya atau enggak tapi yg jelas gue bneran tulus sama lo.plis kasih kesempatan buat gue perbaiki semuanya."

"Gada alasan untuk aku ngasih kesempatan itu ka,kita gak bisa sama sama lg,tolong kakak ngerti in itu."

"setidaknya lo kasih tau dimna dia."selama ini ia tak pernah melihat Anaknya.

"Dia siapa?"

"Anak kita."mendengar itu menbuat zella tersenyum kecut saat Aksa mengatakan kata itu.

"Dia anak aku bukan kita."balasnya menyindir.dulu Aksa selalu menegaskan jika anaknya hanyalah anaknya saja tapi sekarang knpa lelaki itu mengatakan jika dia anak kita.

"Tapi aku ayahnya."

"Ayah?ayah macam apa yg tak mau mengakui anaknya sendiri,ayah macam apa yg tega nyebut anaknya sendiri sebagai anak haram.orang jahat kayak kmu gak pantes di sebut ayah."ujarnya penuh penekanan.

"gue minta maaf."sesalnya.ia memang bodoh tlah berkata demikian dulu hanya karena dendamnya semata.

"kakak pikir dengan minta maaf semua nya akan kembali baik?kmu gak tau gimna sulitnya jadi aku,kmu gak tau rasanya di cemoh bayak orang karena hamil tanpa seorang suami,kamu gak tau gimna menderitanya aku.dan dengan gampangnya kmu minta maaf dan berharap semuanya kembali kayak dulu?"ujarnya membuat Aksa terdiam.

"dia udah gada,seperti yg kmu inginkan.jadi gada alasan aku untuk kembali lg sama kmu."ujarnya yg langsung pergi meninggalkan Aksa yg masih mematung.









See you next part

AKSARAZELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang