bagian 27

400 17 0
                                    

"Kmu mau aku ngebantah?"

"Yaengga lah.kalo bisa jgan bantah gue lg."ujarnya.

_

Setelah membeli bahan makanannya zella langsung memasaknya.entah knpa hari ini laki laki itu sangat keukeuh minta di masakin.

Selesai memasak ia menatanya di meja makan yg tak terlalu besar itu.percuma jga kan kalo besar sedangkan penghuninya saja hanya satu orang.

Aksa menghampiri nya dan mulai menyantap makanan yg sudah di masak gadisnya itu.

"Ka."panggilnya setelah laki laki itu selesai makan.sebenernya dari tadi ia sangat ingin bertanya ini nmun ia sengaja menunggunya selesai makan dulu.

"Hm."

"Anak kecil yg di supermarket tadi kmu beneran_"

"Gausah bahas itu bisa?"tanyanya dingin.ia sangat tidak suka dengan topik yg tanyakan gadisnya itu.

"Tapi_"

"Apa?lo mau bikin mood rusak cuma karena pertanyaan lo ini hah?"bentaknya.sebenernya ia tak ingin selalu membentak gadisnya,hanya gadisnya ini selalu saja memancing emosinya.

Zella menggeleng dan memilih diam daripada harus terus debat dan membuat lelaki itu semakin marah padanya.

Cara satu satunya adalah ia harus mencari tau sendiri siapa anak kecil yg di dorong Aksa tadi.

di waktu yg sama bel apartment itu berbunyi membuat gadis itu langsung berjalan kearah pintu untuk membukanya.

"Aksa ada?"tanya laki laki paruh baya itu yg langsung diangguki oleh zella.bahkan gadis itu menyuruh laki laki paruh baya yg ia yakini adalah papinya Aksa untuk masuk kedalam.

Aksa yg melihat juna memasuki Apartment nya pun hanya menghela nafasnya pelan.

Plak

"anak kurang ajar,bisa bisanya kmu mencelakai adik kmu sendiri."bentaknya tak habis pikir.

Saat dirinya pulang ia melihat kening putrinya yg terluka dan saat ia bertanya baik dasha maupun marisa tak mengatakan siapa pelakunya hingga dirinya harus mencari tahu sendiri.

Aksa memegang pipinya yg terasa panas akibat tamparan yg di layangkan juna barusan.

"Oh jadi selain perebut bokap gue dia jga tukang ngadu?"ujarnya berdecih.

"Enggak,marisa gak mengatakan apapun papi tau ini karena mencari tahu sendiri. Dan papi gak nyangka kmu melakukan itu pada gadis seusia dasha."

"Aksa gak sengaja dorong dia."ujarnya jujur.ia memang tak ada niat sama sekali membuat gadis kecil itu terluka hanya saja ia risih karena dasha selalu memeluknya setiap kali tak sengaja bertemu jga memanggilnya dengan sebutan kakak.

"Gak sengaja?sa papi tau kmu membenci dia dan gak mungkin kmu ngelakuin itu tanpa kesengajaan."bentaknya.bukan tanpa alasan ia tak mempercayai putranya itu karena waktu usia putrinya 3 thn pun Aksa pernah sengaja mendorongnya ke kolam.

"terserah anda mau percaya atau tidak.karena saya tidak peduli.lebih baik sekarang anda pergi dari sini."ujarnya dengan lantang seraya menunjuk kearah pintu.

"seenggaknya kmu minta maaf sama adik kmu."

"dia bukan adik saya,dan jgan harap saya akan meminta maaf pada putri anda"

"Papi gak tau harus ngelakuin apalagi supaya kmu ngerti dan bisa berdamai dengan masalalu.seenggaknya kalo kmu gak bisa maafin papi kmu bisa menerima marisa dan dasha yg selalu sayang sama kmu."
setelah mengatakan itu juna langsung pergi.

Zella terdiam ia baru tahu jika hubungan Aksa dengan papinya tak jauh berbeda dengan nya.

"kmu harusnya bisa lebih sopan sama papi kmu sendiri."ujarnya membuat lelaki itu menoleh.

"Gausah ikut campur."balasnya dingin.

"dan harusnya kmu jga minta Maaf sama adik kmu,dia gak seharusnya mendapatkan kekerasan."

Aksa mendorong gadisnya ke tembok dan mengurungnya dengan tangannya yg ia tempelkan ke tembok.

"Dia cuma adik tiri yg gak pernah gue harepin.dan orang tadi?dia gak pantes diperlakukan dengan sopan."bentaknya.

"Tapi gak seharusnya kmu kayak gitu,bagaimanapun jga di orang tua kmu."lirihnya.

"lo gak tau apa apa tentang hidup gue,jadi gausah sok belain pria bajingan itu.ngerti."ujarnya penuh penekanan.

"kalo papi kmu bajingan lalu kmu apa?"

laki laki itu semakin marah dengan ucapan zella yg seakan mengatakan dirinya bajingan.
Ia langsung mencium bibir gadisnya dengan penuh emosi.ia tak peduli dengan apapun saat ini.

Saat keduanya kesusahan bernafas barulah Aksa melepaskan tautannya dengan nafas yg terengah engah.

"Aku harap kmu minta maaf sama dasha."ujarnya lirih.

"gue gak mau."ujarnya santai.

"Yaudah kita putus"


Happy reading
See you next part

AKSARAZELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang