bagian 3

712 28 5
                                    

Zella berdecak kala melihat Aksa yg sudah berada di depan rumahnya.sebenernya ia sendiri tak mau berurusan lg dengan lelaki pemaksa seperti Aksara tapi mau tidak mau ia harus selalu menghadapinya karena lelaki itu tak henti mengganggu nya,bahkan setiap hari lelaki itu akan terus menelponnya yg membuatnya pusing sendiri.

"Ngapain si kesini?"tanyanya galak.

"Mau jemput babu gue"balasnya.

"Siapa?"tanya Zella seraya mengerut kan keningnya heran.

"Lo lah siapa lg"

"Aku bukan babu kmu ya,enak aja"cecarnya tak terima di bilang babu.di akui jadi pacar aja ogah apalagi babu.

Aksara terkekeh "ya terus kalo bukan babu,lo siapanya gue"godanya.ia sengaja memancing emosi gadis itu itu dengan menyebutnya babu.ia hanya penasaran dengan jawaban yg akan di berikan gadis itu.

"Majikan kmu"ternyata dugaannya salah Aksa kira gadis itu akan menjawab 'pacar kmu' nyatanya tidak.

"Ngarep"

Gadis itu berdecak dan berjalan melewatinya.nmun sebelum jauh Aksa sudah lebih dulu menarik tangan gadis itu sehingga gadis itu kembali ketempat awal.

"Mau kmna?"tanyanya.

"Sekolah lah"jawabnya dengan nada sedikit ketus.

"yaudah naik"perintahnya.

"Gak mau.mau naik ojek aja"

"Terus gunanya gue disini apa kalo lo masih naik ojol"cecarnya.ia heran saja kenapa gadis itu lebih memilih naik ojek ketimbang dirinya.padahal kan udah enak gratis di bonceng cogan jga,pikir Aksa.

"naik buruan"bentaknya karena gadis itu hanya diam.Aksa memang bukan orang yg terlalu sabar memghadapi orang lain apalagi cewek.

Zella akhirnya mengikuti ucapan lelaki itu dengan sangat terpaksa.

"lo tuh emng susahnya di lembutin di bentak dulu baru nurut"cecarnya.zella tak mengubris ucapan Aksa.

_

"Lo Bneran pacaran sama tuh adek kelas?"tanya Alvin.setelah bel istirahat berbunyi Aksa dan kelima temannya memang langsung nongkrong di kantin.

"Hm"balasnya tanpa mengalihkan pandangan nya dari layar handphone nya.Aksa kalo lg main game memang suka serius gitu sampai kadang suka menulikan telinganya jika di panggil.

"Ko gue gak percaya ya"sahut vano.bukan apa apa hanya saja ia merasa aneh jika memang benar mereka pacaran tapi knpa keliatan seperti bukan orang pacaran.

"lo aja enggak apalagi gue"timpal  Air.

Aksa tak mengidahkan ucapan teman temannya.masa bodo mereka mau percaya atau enggak intinya Zella adalah pacarnya walaupun ia tau jika gadis itu terpaksa.

"ck ah mati kan lo si pada berisik"ujar Aksa menyalahkan temannya saat game nya mati.

"Lo yg main knpa jadi nyalahin kita?gaje lo sa"sahut Arion.

walaupun Aksa adalah ketuanya tapi bukan berarti mereka harus takut seperti kebanyakan di novel novel yg selalu tunduk dan patuh pada ketuanya.

"Au.lagian kalo mati tinggal di kubur aja ribet banget"celetuk bisma tanpa dosa.

"lo kira manusia yg mati terus dikubur"balas Air menjawab ucapan bisma yg gak masuk akal.

"Temen  siapa si dia bego bgt jadi orang"tanya Arion berpura pura tak mengenal bisma.

"yg pasti bukan temen gue"sambar Air.

"Bukan gue jga"sahut vino

"gue temennya Aksa"jawab bisma dengan wajah songongya. "Ya gak"lanjutnya seraya merangkul pundak Aksa.

"Enggak"mendengar jawaban dari Aksa yg tak mengakui bisma,membuat keempat orang  itu tertawa terbahak bahak.

"yaudah kalo gada yg ngakuin gue temen.gpp gpp lumayan kan uang jajan gue utuh gak perlu repot repot traktir traktir lg"ujarnya sombong.Biasanya bisma memang sering mentraktir teman temannya karena kebanyakan duit katanya.

"Bercanda elah baperan bgt lo bis.lo temen kita ko"ujar Alvin membaik baikan temannya itu.

"alah tadi aja pada gak ngaku huh"ujarnya dengan muka sok iye nya.

"Ck.. Ke orang susah"cibir vano pada Alvin.

"eh sa katanya zella pacar lo tapi ko kayak lebih deket sama tuh orang ya"cecar Air membuat Aksa mengikuti arah pandang temannya itu dan benar saja Zella baru saja memasuki kantin dengan cowok yg kemarin di perpus.

"bangsat"umpatnya seraya bangkit dari duduknya dengan penuh amarah.

Happy reading
Semoga suka sama alurnya ya.

See you next part man teman😊

AKSARAZELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang